Pertama Kali Threesome Sex






Cerita Sex Hot Dewasa - Istriku, bella dan aku telah berumah tangga selama beberapa tahun lamanya dan sering dalam tahun-tahun perkawinan kami tersebut aku berfantasi tentang dia bercinta dengan pria lain. Seorang pria sempurna yang menyetubuhinya dengan hebat dan membuat istriku mengerang keenakan menikmatinya.




Dalam setahun belakangan ini, aku selalu mengungkapkan fantasiku ini ketika berada di atas ranjang dan kurasakan dia selalu menjadi lebih bergairah karenanya dan akan diikuti dengan permainan seks yang liar dan ledakan multi orgasme setiap kalinya. Masalahnya, jika diluar area ranjang bella tidak pernah mau mendiskusikan hal tersebut denganku, yang hal itu membuatku cukup merasa frustrasi. Jika aku berusaha untuk mengajak dia untuk mendiskusikannya dia langsung marah dan pergi. bella memang seorang wanita dengan latar belakang keluarga yang sangat ketat pendidikan agamanya.

Istriku bella saat ini berusia 35 tahun. Tinggi dan berat badannya yang rata-rata tetap terjaga bentuknya karena rutinnya dia pergi ke pusat kebugaran dua kali dalam seminggu. Payudaranya juga sedang-sedang saja, tapi dia memiliki puting susu yang cukup besar saat gairahnya terbakar. Dan yang paling membuatku bangga beristrikan dia adalah wajahnya yang sangat manis dan teramat menarik, disamping kepribadiannya yang baik dan senyumannya yang selalu dapat meredakan amarahku. Dia juga seorang pasangan bercinta terbaik yang pernah kudapatkan.

Akhirnya, kuputuskan agar fantasiku tentang dia bercinta dengan pria lain dapat terwujud, aku harus mencoba cara yang berbeda dengan jalan yang kupakai selama ini. Aku tahu dia sangat selektif terhadap pria. Maksudku selama perkawinan kami aku ingat ada sekitar empat atau lima pria lain yang mampu menarik perhatiannya. Kesemuanya dengan kepribadian yang unik, dapat kukatakan begitu, tinggi, gagah, dan menarik. Hasilnya, setelah sedikit kembali ke masa lalu,





aku akhirnya menjatuhkan pilihanku pada seorang pria berumur sekitar tiga puluhan yang aku yakin memenuhi deskripsi tentang seorang pria yang dapat menarik perhatian bella. Aku bertemu dengannya saat sedang berkeliling di seputar kota. Namanya Tommy, dia sangat gagah dan tinggi dengan kulit yang kecoklatan, dan sangat menarik menurutku. Satu hal yang dapat menarik perhatian bella dari Tommy adalah tak hanya dia seangat menarik dan berkharisma, dia seorang pria bertipe jantan dan sangat kontras dengan kami yang berpendidikan dan mapan.

Di salah satu kafe di sudut kota, waktu pertama kali bertemu dengan Tommy, kukeluarkan selembar foto bella dan mengatakan padanya kalau aku ingin agar dia bercinta dengan bella. Dia menyukai fotonya dan kalau dia bersedia, syaratnya dia boleh bercinta dengannya sesuai gayanya, tapi pertama-tama kami harus membuat bella bersedia melakukannya.

Kami membuat sebuah rencana agar Tommy dan bella dapat bertemu, disamping rasa takutku kalau bella takut dan marah dan semua kerja kerasku ini akan sia-sia. Akhirnya kami memutuskan kalau dia akan datang ke rumah besok malamnya dan pura-pura menjadi seorang teman lama yang sekian tahun tak pernah bertemu dan sedang singgah di kota ini dan mampir sejenak di rumahku.




Malam yang kunantikan serasa tak kunjung tiba, aku tenggelam dalam hayalanku membayangkan bagaimana malam tersebut akan berlangsung. Disamping rasa takutku kalau bella akan marah besar padaku karena telah menyusun rencana ini tanpa persetujuannya, aku lebih takut kalau dia tak bersedia berhubungan seks dengan Tommy.

Kuhabiskan waktu untuk menyalakan lilin, menghidupkan CD player dan memilih lagu yang tepat untuk menjaga situasi hatinya. Kemudian kubujuk dia agar memakai sepatunya yang berhak tinggi yang selalu membuatku bergairah saat bercinta dengannya. Kurebahkan dia di atas karpet lantai ruang keluarga dan mulai mencumbu vaginanya selama kurang lebih 15 menit hingga dia mendapatkan orgasme pertamanya. Dia mulai hanyut dalam irama yang aku buat, dengan cepat jadi sangat basah saat aku mulai menyetubuhinya dengan gerakan lambat dan panjang. Aku mulai khawatir tak mampu bertahan lebih lama lagi. Saat orgasmenya yang kedua mulai datang lagi akhirnya terdengar Tommy mengetuk pintu depan.

Ketukan itu membuatnya langsung bangkit dengan sedikit ketakutan dan langsung bertanya siapa yang mengetuk itu, saat itu sekitar pukul 10 malam. Aku tak tahu, jawabku tapi aku akan segera mencari tahu dan mengusirnya pergi. Dia segera merapikan pakaiannya dan kutenangkan dia, aku tak akan mengijinkan siapapun masuk kemari, maka dia kembali rebah di karpet menggosok kelentitnya menungguku kembali dan menyelesaikan apa yang telah kami mulai tadi.




Kubuka pintu dan menjumpai Tommy berdiri di sana dengan maskulin dan mata yang bercahaya. Kukedipkan mataku padanya dan segera menyuruhnya masuk dengan tenang. Kubisikkan padanya agar segera ke ruang keluarga. Saat ini bella pasti sudah mendengar kedatangan kami.

Kami berjalan memasuki ruang keluarga dan kuperkenalkan Tommy pada bella yang duduk di sana memandanginya untuk beberapa waktu, bertanya-tanya siapa gerangan pria ini… dan apa yang sebenarnya sedang terjadi? Lalu dia memandangku, dan berbalik memandangi kami berdua bergantian. Aku takut dia akan marah tapi dia mengejutkanku dengan tenangnya berdiri membiarkan pakaiannya yang berantakan tadi terjatuh dikarpet.

Dan kemudian berjalan mendekat lalu memberi Tommy sebuah pelukan sebelum kembali berbalik lagi dengan pantat dan payudaranya yang bergoyang saat dia berjalan untuk duduk di karpet itu lagi. Belakangan aku tahu kalau dia sudah menyadari saat aku menjawab ketukan pintu itu kalau semua ini sudah aku rencanakan. Saat pertama kali dia melihat Tommy, dia tahu kalau aku menunggu pria ini datang untuk bercinta dengannya. Dia akhirnya memutuskan untuk melakukannya saat mengetahui kalau Tommy seorang pria yang mampu menarik hatinya dan dia sudah siap untuk itu…




Setelah dia duduk di atas karpet, kami bertiga akhirnya juga duduk di atas karpet sekitar satu jam agar merasa nyaman berbicara tentang sesuatu selain seks meskipun kami dapat merasakan aura seksual semakin terbangun naik. bella duduk dengan tenang meskipun hanya memaki sepatu bertumit tingginya dan payudaranya yang terpampang dengan bebas di depan kami berdua dengan sangat menggoda.

Aku memergoki Tommy selalu memandangi payudaranya. Dapat kukatakan bella menikmati pengalaman ini karena dia juga malah menggoda kami berdua dengan mengatakan kalau wajah kami merah dan terangsang. Dia terlihat sangat santai dan mengontrol situasi ini, yang itu sangat membuatku tekejut.

Dapat kulihat tonjolan besar di celana Tommy. Ukuran penis di baliknya terlihat besar (belakangan bella bilang padaku dia menyadari hal itu juga dan itu membuatnya sangat terangsang, membantunya memutuskan untuk bercinta dengan Tommy). Tidak ada seorangpun yang tergesa-gesa meskipun aku sangat ingin melihat Tommy berada diantara pahanya mengocoknya berulang-ulang untuk memberinya multi orgasme. bella kelihatan sangat menikmati setiap waktunya dan melakukannya dengan perlahan dan itu semakin membuatku frustrasi. Ini diambang titik dimana aku mengharapkan fantasiku menjadi nyata.





Saat bella akhirnya benar-benar merasa nyaman, dia rebah tengkurap dan meminta agar punggungnya dipijat. Ini adalah tanda yang kami tunggu-tunggu dan dalam keadaan ini tak mengejutkanku jika bella lah yang mengambil inisiatif tersebut. Dengan cepat aku memberi Tommy kesempatan memberi pijatan pada paha dan pantat bella, sedangkan aku dengan berdebar-debar terfokus pada leher dan bahunya. Kubiarkan Tommy memberikan akses menyeluruh terhadapnya.

Tommy mulai membelai pahanya dengan lembut. Setelah beberapa saat tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati vaginanya. Terlihat tubuh bella sering menggelinjang, tapi lalu dengan cepat bella menyembunyikan reaksinya tersebut. Setelah beberapa menit kemudian Tommy memindahkan sasarannya dan mulai meremasi pantat bella dengan kedua tangannya. Dapat kulihat area di sekitar vagina bella sudah menjadi basah saat Tommy menjalankan aksinya.

Akhirnya, Tommy  kembali pada gerakan awalnya tadi pada bagian dalam paha bella dan membiarkan jarinya berada di dekat vaginanya. Dia benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang diberikannya terhadap bella yang mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke karpet. Mereka berdua terlihat sangat menikmati permainan kucing dan tikus ini. Dapat kulihat penis Tommy mendesak keluar dari celananya dan membuat celananya seakan hendak robek karenanya.




Dengan cepat diturunkannya risleting celananya dan segera mengeluarkan penis itu. Akhirnya dia tak mampu menahannya lebih lama lagi dan bergerak menaiki tubuh bella dan mulai menggosokkan penisnya naik turun di belahan pantat bella. Dapat kukatakan bella berada dalam dunianya sendiri saat ini, dan jika aku pernah berfantasi tentang dia yang bercinta dengan pria lain, mereka mewujudkannya saat ini. bella sangat sensitive perasaannya saat bercinta dan dia bisa merasakan betapa besar dan kerasnya penisnya yang menekan pada pantatnya itu. Dengan pelan bella mulai menggoyangkan pantatnya pada penis itu dengan mata terpejam, tapi apa yang tergambar pada wajahnya memberitahukanku betapa apa yang tengah dirasakannya sungguh menakjubkan.

Tak lama kemudian, kulucuti pakaianku dan bergerak ke sofa didepan bella. Dengan cepat bella bengkit dan dengan bertumpukan kedua lengan dan kakinya dia mulai menghisap penisku. bella sungguh sangat terbakar gairahnya, dimasukkannya seluruh batang penisku hingga menyodok di tenggorokannya. Dengan posisinya itu membuat pantat bella tepat berada di depan Tommy. bella sepertinya memang menginginkan Tommy berada di belakangnya, berada tepat di belakang vaginanya yang sudah gatal. Aku tahu bella terlalu malu untuk memintaâ begitu juga denganku agar Tommy segera menyetubuhinya dan dengan cara inilah bella mengungkapkannya… Tommy mulai membuat langkah pertamanya!

Aku mengisyaratkan pada Tommy untuk melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Aku tahu dia memiliki tubuh yang tegap, tapi saat dia melepaskan pakaiannya, tubuhnya terlihat sangat menakjubkan bagiku. Aku tahu bella juga akan menyukai bentuk tubuhnya Tommy dan apalagi penis besarnya itu nanti saat dia memalingkan wajahnya ke belakang melihatnya.




Penis Tommy perlahan tumbuh membesar saat dia melepaskan pakaiannya. Kupegang bahu bella, mengehentikan hisapannya pada penisku, dan menyuruhnya berbalik menghadap pada Tommy yang berlutut di hadapannya. Rasa cintaku padanya sungguh meluap saat ini. Dia menerima Tommy dan menggenggam bola zakarnya dengan tangannya yang halus dan memasukkan penis Tommy yang masih belum erkesi penuh ke dalam mulutnya.

Penis Tommy dengan cepat mengeras dalam mulutnya. Dia suka menghisap penisku hingga ke tenggorokannya, tapi saat dia mencoba untuk memasukkan penis Tommy sampai ke tenggorokannya, dapat kulihat dia mengalami kesulitan dengan ukurannya, dan dia hampir tersedak untuk beberapa waktu. Tapi itu malah membuatnya semakin terangsang dan dia terus berusaha memasukkan penis Tommy ke dalam sampai tenggorokannya dapat beradaptasi dengan ukurannya.

Belakangan bella menceritakan padaku, jika saja ukuran penis Tommy se inchi saja lebih panjang, dia tak mungkin dapat menampungnya. Saat bella sibuk dengan pekerjaannyaâ, kusingkirkan lepas celana dalamnya dan mulai menggosok vaginanya dari belakang. Salah satu fantasi terbesarku adalah menggosok bella saat dia menghisap penis besar pria lain dan sekarang aku tahu aku sangat menyukainya. Aku lihat bella sangat asyik dengan pekerjaannyaâ. Kehangatan cengkeraman dinding vagina bella langsung kurasakan begitu kulesakkan penisku ke dalamnya.