Cerita Sex Dijadiin Budak Sex Oleh Mantan Ku
Baca Juga : Cerita Sex Aku Dan Teman Ku
Cerita Sex Hot Dewasa - Perkenalkan nama saya evi, saya sekarang berumur 27 tahun, saya memiliki tubuh yang lumayan tinggi yakni 177cm, dengan ukuran payudara 34B.
Ini merupakan cerita pertama saya, sebuah kisah yang selama ini saya simpan hingga saat ini dan sekarang akan saya coba tuturkan kepada teman-teman semua.Sebagai perempuan muda yang telah berkeluarga saya memiliki sebuah obsesi berbeda dalam melakukan hubungan seks.
Ya seperti yang anda duga saya suka seks kasar dengan pukulan dan sedikit kekerasan. Selama ini hubungan saya dengan suami masih baik-baik saja namun saya sendiri merasakan hal hambar dalam hubungan seks kami.
Saya dan suami bertemu tidak lama setelah saya selesai melakukan study di Singapore. Dia seorang yang baik dan saat ini tengan bekerja sebagai manajer disalah satu perusahaan swasta nasional. Suami ku sebenarnya telah mencoba memenuhi keingginanku untuk memenuhi “kebutuhanku” ini.
Saat melakukan hubungan Seks aku sering memberi kode kepadanya untuk sedikit kasar dan keras kepadaku. Tamparan-tamparan sering dilakukan oleh suamiku demi memberikan gairah lebih kepadaku, tapi hanya sebatas tamparan yang membuat saya merasa gairah dan nafsu birahiku tidak terpenuhi.
Hal ini terkadang menimbulkan rasa kecewa dan frustasi karena nafsu tinggiku yang tidak tersalurkan namun hal ini coba kusembunyikan darinya.Saat ini saya sendiri tengah bekerja disalah satu Bank swasta, Setelah 1 tahun bekerja diKantor pusat di Jakarta.
Belum lama ini saya dipindahkan ke sebuah Kantor Cabang dan disinilah terjadi hal yang benar-benar merubah hidupku.Ini bermula saat aku bertemu dengan mantan pacarku Dion, dulu saat kuliah Evi mempunyai pacar bernama Dion.
Dion orang peratma yg memperawani aku dan mengenalkan sex kepadaku. Dion juga adalah orang yang paling tahu keinginan seks ku seperti apa, dia tahu kalau aku senang dengan sex kasar dan keras. Dulu kami sering melakukannya.
Tapi itu sempat terhenti karena aku selam 2 tahun harus melanjutkan kuliah S1 di singapura dan sejak itu kami menjadi kehilangan kontak, dan ketika aku dimutasi dari kantor pusat daerah jakarta ke sebuah kantor cabang.
Di situlah akun bertemu kembali dengan Dion suatu hal yang ngak pernah aku sangka akan terjadi lagi. Bisa bertemu dengan mantanku itu, Dion ternyata bekerja sebagai BOs di Bank yang sama denganku, aku sendiri adalah sabagai CS di Bank itu.
“siang mbak ini laporanya,,”, kali pertama Dion menyapaku, saat itu aku tidak sadar bahwa itu adalah dion.
“iya taruh aja di meja”, jawabku saat itu.
“haaa, Dion kamuuu!!!”, Bertapa terkejutnya aku begitu aku menatap muka orang yang didepanku, orang yang aku sangat kenal Dion.
“Lho evi kamu baru disini juga ya??”, tanya dion balik, ternyata Dion juga tidak kalah terkejutnya denganku. Saat itu perasaanku tegang bercampur malu dan senang, karena bertemu kembali dengan Diaz.
‘lhoo kalian sudah saling kenal ya evi??”, Bilang Vita dengan nada cemburu dan sedikit jutek kepadaku, Vita adalah teman sekantorku yang juga seorang CS, dari info yang aku dengan Vita adalah kekasih gelap dari Dion yang juga seorang lesbian dan maniak sex.
“iyaa Vit ini teman lama saya waktu di kampus sebelum pindah ke singapura”, jawab Dion menjelaskan ke Vira. Mendengar penjelasan Dion akupun tersenyum, tapi tidak dengan vita wajahnya terlihat seperti curiga dan tidak senang akan kehadiran aku.
Waktupun terus berjalan dan pekerjaan di kantor lancar seperti hari-hari lainnya, sampai akhirnya situasi itu datang. Aku ingat itu terjadi saat jam makan siang, saat Dion menghampiri meja kerjaku.
“Hai Evi, sibuk ga??” tanya Dion kepadaku
“nga ko, kenapa??,,”Aku sedikit curiga
“kita makan siang di luar yuk??” Ajak Dion kepadaku.
“Aduuh gimana yaa??” jawabku, karena merasa ngak enak dengan vira yang ada di sebelahku. Walau bagaimanapun Vita itu kekasih gelapnya dion dan aku tau itu.
“Udaah nga apa-apa evi, temenin Dion makan sana,,” bilang Vita smbil tersenyum kepadaku.
“Loh??” dalam hati aku jadi bertanya, kenapa Vita hari ini baik banget ya sama aku.
Vita pun berdiri dari tempat duduknya, “I’iihh, di ajak makan siang kok nolak sich,,” bilang vita sambil menarik aku, berdiri dari tempat dudukku.
“Kita sama-sama aja ya Vit? Aku jadi ngak enak nich,,,”, pintaku ke vita.
“aku bawa makan kok evi, sayang kalau ngak di makan kan,,,”, vita memberi alasan kepadaku untuk menolak ajakanku.
Karena vita terus menerus menolak akhirnya aku jalan dengan Dion berdua, setelah selesai makan Dion mengajak ngobrol aku yg sangat private, soal hubungan kami dulu, perilaku seks ku dan kehidupan ranjangku setelah berpisah dengannya.
Setelah panjang lebar kami bercerita Dion memperlihatkan foto-foto saat aku masih berpacaran dengannya, tapi yang membuatku terkejut itu adalah photo saat kami melakukan scene seks saat dia menyiksaku dulu.
Baca Juga : Cerita Sex Sedarah Antara Adik Dan Kakak
“Dion, kamu gila yaa, kok foto-foto itu masih kamu simpan???” teriakku degan nada keras dan sedikit rasa marah dicompur kecewa serta rasa malu yang sangat.
“Sudahlah evi, kamu ngak usah bohongin dirimu sendiri, saya tahu kok apa yang kamu inginkan, bener ga??”, ketus Dion kepadaku.
“Plaak,,” secara reflek langsung ku tampar wajah Dion setelah di bicara seperti itu kepadaku.
“Kamu kurang ajar yaa Dion, please hargai aku dong, aku sudah punya suami sekarang,,” teriakku kepada Dion.
Dengan wajah kesal Dion menjawab, “Dasar lonte, kamu itu tetap Lontee evi, lonte milikku, ingat itu evi,, Saya tahu kamu masih suka kayak gini kan?? Saya bisa lihat, kamu tidak puas kan sama suami kamu??” Dion balik menghujat dan menghinaku.
“Plaak,,” kutampar lagi wajah Dion.
“Kamu memang sudah kelewatan Dion,,” aku langsung berdiri, dan saat berdiri tanganku langsung di pegang oleh Dion.
“Wait,, evi, bagaimana ya kalo photo-photo ini tiba-tiba bisa ada di kantor sama internet, gampang kok tinggal di upload dan print, apa yang mereka pikirkan begitu lihat lonte seperti mu berpose seperti diphoto ini.”, Ancam Dion dengan sedikit mnyindirku.
Mendengan Dion berbicara seperti itu sungguh membuatku menjadi sangat kaget, “Dion kamu kok jahaat sekali sama saya?”.Dengan nada lemah aku mengatakan, “Kamu maunya apa Dion? Uang?? Bilang aku!!”
“Hahahaha, aku ngak butuh uang evi, aku hanya butuh kamu, semalem saja, gimana?? Setelah itu kamu bisa menghapus photo-photo ini, gimana??”, Dia mulai memberiku tawarannya.
“Aaahh ngak lahh, aku sudah nikah Dion, hargain aku dong,,” aku memohon dan memelas ke Dion.
“Tapi suami kamu kan lagi keluar kota kan?? Aku juga cuma minta kamu temanin aku malam ini ke cafe, tapi kamu datng ke kontrakan saya dulu ya,,,” Dion tetap teguh pada permintaannya.
Aku pun sedekit terdiam sambil menarik nafas, “Heeemm, oke, hanya ke club malam kan??”
Sambil mendekat ke kupingku Dion berbisik, “Iyaa lonteeku sayang, hihihi,,,”
Aku langsung mendorong Dion “Dion itu sudah masa lalu, please jangan panggil aku seperti itu lagi, oke??” pintaku ke Dion.
“Udah ntar malam dimana dan jam berapa??”, akhirnya aku menerima syarat dari Dion.
“Hahaha, begitu dong ngak usah marah dan acara nolak-nolak , memangnya mau saya sebarin!! Kita ketemu Jam 7, alamatnya akan aku sms ke kamu”, Bilang Dion sambil tersenyum.
Wajahku langsung merah bercampur malu, “Oke jam 7”, jawabku sambil berbalik ingin meninggalakn meja, tapi tanganku kembali di tarik oleh Dion.
“Ingat pakai baju terusan yg seksi ya Cha,, kayak baju-baju kamu dulu itu!!” Sambil tersenyum Dion berkata.
Aku langsung menarik tanganku, “iyaa,,” jawabku ketus kepadanya dan aku pun langsung pergi meninggalkan tempat itu. Waktu pun berlalu dan sudah menunjukkan Jam 4 sore, sudah waktu pulang kerja. Aku pun bersiap dan pergi pulang kerumah.
Namun saat aku sudah didalam mobil Dion mendekati aku, “Ingat jangan lupaa yaa?? Haha,,” Dion kembali mengingatkan pembicaraan aku denganya tadi siang. Aku hanya diam menanggapinya, tenyata dibelakang ada seseorang akupun langsung melihat ke arah itu dan itu adalah Vita.
Dan yang mengherankan Vita tersenyum melihat Dion berprilaku seperti itu, dalam hati aku mulai bertany-tanya, kenapa dengan Vita sekarang, apakah dia tahu hubunganku dengan Dion dulu.
Setelah terdiam agak lama aku pun menjawab Dion “iyaa,,” jawabku dan langsung menutup kaca mobil dan pergi dari tempat itu.
Tepat Jam 7 malam aku sudah berada didepan kontrakan Dia. Aku ambil hapeku dan kutelpon Dion,
“yaa halo, aku dah di depan nich,,”.
”oke, sebentar aku buka gerbang dulu,, masukin mobilnya dulu” bilang Dion kepadaku.
Dengan memakai sepatu hak tinggi, baju terusan seksi sepaha aku turun dari mobilku, namun begitu sampai ke pintu rumah aku begitu kaget melihat Dion bersama Vita.
“Lho Vita kamu juga disini??”, Bilang aku, dalam hati aku menjadi sedikit tenang, kan ngak mungkin si Dion mau dekati aku karena ada Vita disini.
Walaupun si Vita lesbian dan maniak sex dia juga kan kekasih Dipn, Dion pasti ngk berani macem-macem dan akupun agak sedikit tenang.
“Iyaa dong evi,, Vita juga kan pengen enjoy, hehe” bilang Vita.
“Yaudah ayo kita masuk dulu sekarang, sudah on baru ke cafe”, kami pun masuk, Dion sudah sediakan minuman wine dengan iringan lagu remix pada strereo soundnya.
“Assah kurang seruu nich, Dion ambil inex dulu sana!” pinta Vita ke Dion.
Mendengar itu aku langsung menolak“Ngakk,, ngaak,, aku ngakk pake yaa??”, teriakku.
“udah ngak apa-apa, Ngak banyak ko, kita pake setengah2 aja, oke evi??” Bilang Dion kepadaku.
Perasaanku langsung kacau, karena Dion tahu kalau dulu aku pakai itu sering lupa diri dan nafsu sex malah tinggi, tapi aku agak sedikit lega masalahnya sekarang kami bersama Vita, kan ngak mungkin Dion mau rese sama aku karena ada kekasihnya itu.
“Ya udah okelah, sedikit aja ya??” Bilangku. Dion pun ke kamarnya, ngak lama kemudian dia balik dengan 2 butir pil inex.
Kami semua pun mulai menegaknya setengah-setengah, tapi aku ternyata tidak sadar kalau inilah awal dari penjebakan yang dilakukan Dion dan Vita membuatku, karena mereka berdua ternyata telah merencanakan semuanya.
Saat aku pakai Inex yang diberikan Dion, mereka berdua ngak pakai sama sekali. Selang beberapa waktu aku mluai merasakan reaksinya, aku pun mulai Bergoyang mengikuti irama lagu remix yang sedang diputar. Saat aku melihat kesamping, Gilaa, dion lagi berciuman sangat rakus dengan Vita.
Aku yang melihat adegan itu menjadi sedikit cemburu, ada rasa marah yang timbul dalam dadaku. Bahkan Nafsuku pun mulai terengah-engah. Aku pun berdiri bergoyang diiringi musik buat menghilangkan perasaan itu.
“Depp,, Dep,,” lagu trus menggema dan goyanganku semakin mejadi liar.
Setelah berapa lama aku melihat Vita pergi ke toilet, “Uhhhh,,,” aku mendesah nikmat sekaligus kaget ketika tiba-tiba Dion sudah berada di belakangku dan memegang tubuh ku.
Dion sepertinya tidak lupa, dan masih sangat tahu seluruh area tubuh sensitifku. Sambil memelukku dari belakang Dion mencumbuku dan menjilati daerah belakang telingaku “Aahhh,,”, tanpa aku sadar desahan keluar dari bibirku, reaksi inex dan suasana yang mendukung membuatku hilang kontrol dan tidak melarang Dion melakukan hal itu.
“Gimana lontee sayang kamu enjoyy??”, tanya Dion kepadaku.
“Uuh,, mmmhh” badanku langsung bergetar ketika Dion membisikan ke telingku dan menjilatnya, sedangkan kedua tanganya langsung meremas susuku dari belakang.
“Aaah,, uhh,,” aku kembali mendesah keenakan, ngak tahu kenapa nafsu sexku sekarang muncul apa ini pengaruh Inex yang tadi aku mana.
“Uuhhh, ,,” Aku terus melenguh nikmat.
Melihat aku yang tidak menolak dirinya Dion langsung membalikan tubuhku dan mencium bibirku, “Mmmhhp,,, slrupp,,” dan akupun membalas ciumnnya dengan rakus aku masukan lidahku dalam mulutnya sebelum aku akhirnya tersadar.
Setelah agak tersadar walaupun masih dalam keadaan setengah teler aku langsung mendorong Dion, “Udaah Dion, aku sudah ngak kayak dulu lagi,,” akupun menjauh dan mengambil gelas wine yang ada diatas meja dan meminumnya.
Tidak lama kemudian Vita kembali muncul, “Haah untung saja”, gumamku.
“evi kamu ganti baju dulu, nanti skitar jam 10an baru kita ke cafe, tuh ada baju2nya si vita di kamar”, cetus dion tiba-tiba.
“Iyaa evi pakai aja dulu, nanti keringatan lagi sayangkan udah seksi gitu, hehe,,” canda Vita membenarkan perkataan Dion.
“Hmmm, oke lahh,,” pikirku.
“Ayoo evi aku antar ke kamar lihat baju,,” bilang Dion, akupun di antar Dion ke kamarnya. Tidak ada satu pikiran burukpun saat itu dalam benakku.
Sehingga aku menjadi begitu sangat kaget, saat aku sudah di dalam kamar,
Baca Juga : Cerita Sex Horny Yang Tertunda
Dion langsung memeluk dan mencium bibirku dengan rakus tangannya juga langsung masuk dalam CD ku jari-jarinya mulai memainkan miss V ku.
Seperti di sambar petir tubuhku terasa gemetar, “Uuh,, Ahhh” seketika aku mendesah.
Dion memang tahu kelemahanku apa keinginanku. Aku dengan cepat menjadi terangsang oleh tindakan sex cepat dan kasar Dion,
“Mhmmpp,,” tanpa sadar aku pun mulai membalas ciumannya aku sudah hilang akan dan tidak peduli lagi aku ingin mendapat kenikmatan lebih aku sudah mencapai titik puncak batas sabarku menahan nafsu.
”Ini yang kamu suka kan evi?”, tanya Dion sambil terus memainkan jarinya dalam Miss V ku dengan cepat.
“Aaahhh, stooopp dion, mmmmm,,,,” aku meracau mendapatkan perlakuan seperti itu.
“Rasakaan iniii lonteeee, heee beraninyaaa kamu tampar aku kmariin yaa?.
Sekali perek tetapi pereeek kamu evi,,” dengan posisi berdiri Dion menaikan satu kakiku ke atas kursi, dan tangan kirinya menjambak rambutku ke belakang sehingga wajahku terangkat ke atas, tangan kanannya dengan kasar dan cepat memainkan miss V ku.
“Uuuuhhh,, aaaahhhh, Dion,, mmm,,,” tanpa disadari aku sudah mulai merasa keenakan dan mulai mengoyangkan pinggulku.
“Hahahaa kamuuu sukaaa evi?? Jawaab lonteee,???, teriak Dion. Namun aku hanya diam dan mengigit bibir bawahku.
“Cuiih,, dasaar muraahann, wajah mesumm mu itu ngak bisa bohongg pereeekkkk,, cuiiihhh,, jawaabb?? Kamu sukaaa???”, 2 kali Dion meludahi wajah ku.
“Oohhhhh iyaaaa, sukaaaa, Dion trusss,, aahhhh,,,” Dion pun berhenti dan memegang mulutku.
“Evi ingattt yaa,, aku yang pertama mengenal memek murahan kamu ini dripada suamimu, oke??
Dan Memek ini akan terus jadi milikku,, Plaaaak,,,,” Dion lngsung menampar keras pipik, “Ini yang kamu suka kan evi??”.
“Uuuuhhh,, mmmmm,, “aku hanya anggukan kepala karena aku memang sangat menikmati sex seperti ini.
“Sekarang kamu panggil aku sayang seperti yang dulu, oke??”
“Mmmmmm,, iyaaaa sayaangg, aahhhh,,”
“Bukaa pakaian kamu sampai bugil Cepaaatt,,,”, perintah Dion kepadaku.
Dengan senyuman aku langsung membuka cepat semua pakaianku hingga bugil, aku langsung memeluk Dion dan kami berciuman dengan rakus. Sambil tersenyum aku berkata, ” sayaaang,, lakukanlah semau Kamuu,, buat aku seperti yang dulu yaa sayang??
Dion pun langsung mencium aku dan mencubit pelan hidungku, “Naah gitu dong, jangan sok jual mahaaal yaa sayang??” Kamu tuh lonteku dari dulu inget itu,,”
“Plaak,, kamu itu apa syaag jawab??, tiba-tiba Dion menamparku dengan keras.
“Iyaaaa sayaang, aku memang lontee,,, Lontemu sayang, Uuhhh,, kamu nakal yaa sayang, kamu itu memang paling tau keinginan sex aku,,” ujarku dengan manja sambil tersenyum aku kerlingkan sebelah mataku dan mencium Dion.
“Makasih yaa sayang!! Puassskaan aku sayang, siksaa dan permalukan aku sayang, buat apapun sesukamu, buat aku bergairaah yaa sayang??,” dan Dion balaz menciumku lagi.
“Iyaa aku akan puaskan kamu sehingga kamu lupa dengan suami kamu, aku akan hamili kamu sekalian,
Kalau kamu mandul kamu tetap akan jadi pelacurku selama, lonteku selamanya, oke??”
”Iyaaa sayang,, ayooo sayang aku sudah ngak tahan, hmmmmmm,,” Aku segera membuka pakaianku hingga bugil, dan aku pun dengan cepat membuka pakaian Dion.
Pada saat aku akan menurunkn Cdnya dia berkata ” eehh pereeeek, kamu udah lupa yaa, pake mulutmu itu,,”
“Iyaaa sayang,,” Aku pun berlutut menggigit CD Diaz dan mulai menurunkan memakai mulut dan gigiku.
”Ayo masukan dalam mulut baumu itu sayang awas sampai lepas,,” Dion langsung menjambak rambutku dan menarik aku ke atas tempat tidur. Dion kemudian melepaskan CD dalam mulutku, dan kami mulai berciuman dengan rakus, tangan Dion kembali memainkan jarinya dalam miss V ku.
”Uuuuhhhh enaaak sayang,, sayang kunci dulu dong pintunya, ga enaak kalo Vita masukk”, ujarku ke Diaz karena tiba-tiba aku ingat kami tidak sendiri dirumah kontrakan ini.
”Aaah ngak usah,, kamu tau siapa Vita itu evi?,” tanya Dion kepadaku
“Iiyaa sayang lesbian juga dan kekasih gelapmu kan?” Dengan nada sombong aku mnjawab.
“Eeehh sok sekali kamu yaa,” balas Dion kepadaku. “Eh evi bukannya dari dulu Evi bilang pengen rasain lesbi juga??” mendengar pertanyaan Dion aku hanya tersenyum, aku segera menarik kepala Dion dan kami kembali berciuman dengan rakus.
“Dasaar pelacurr, nihh rasakan jarikuu,,”, Dion mengobok-obok memekku.
“Uuhhhh,teruuusss sayang,, aaahhh, enakkk,,,” dengan sedikit berjongkok aku langsung mengulum kontol dion.
“Iyaa terus, kulum terus, mulut kamu memang untuk kontolku Evi,,”, Dion terus meracau, dan saat sedang asik-asiknya mengulum kontol dion aku merasa terkejut karena ada yang melumat dan mengigit susuku, karena ngak mungkin itu Dion karena aku sedang dalam posisi jongkok dan Dion berdiri.
“Uuhh,,, “ aku merasa keenakan karena tetekku di sedot-sedot oleh seseorang dan saat aku mau melihat siapa itu, kepalaku langsung di tahan Dion sehingga kontol Dion tetap berada dalam mulutku.
“Ummh,, Ummhh,, ” aku mengeluh nikmat.
“Uuuhh montok sekali susu kamu ya evi??”, Aah suara itu ake kenal suara itu pikirku. Itu Vita bathinku.
“Uuh,, uhh,,” aku terus melengguh nikmat saat vita terus menjilati dengan rakus dan mengigit puting ku, ngak tahu kenapa aku malah semakin bernafsu diperlakukan seperti itu oleh Vita nafsu sex aku semakin lebih tinggi.
“Dion sayang aku pengen rasain memek Evi yaa??” bilang Vita ke Dion.
“Iyaa vita sayang puaskan dirimu, ngak usah ragu-ragu sama wanita murahan ini”, Dion langsung mencabut kontolnya dalam mulutku dan ke dua tangannya membuka lebar kakiku, dengan cepat dan rakus Vita langsung menjilat-jilat memek ku.
“Uuuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh Jangan,,,” teriakku, dan
“Plaaak, plaaak,,” 2 tamparan melayang di pipiku oleh Dion.
“Dasaar pereek, so jual mahal ya,,,,” Hardik Dion padaku.
“Mmmmm, iyaaa sayang enaakk,, ooohhh vitaa terussss vitt,, aaahhhhh,,” badanku langsung bergetar mendapatkan orgasme pertamaku.
“Plaaak,,,” Dasar memek busuk, beraninya ya ngak izin dulu keluarin di mulutku, bilang vita sambil menampar memek ku,,
“Dion kontoli aja lontemuu ini,,” vita pun mengambil cairan pejuku dan memasukan ke dalam mulutku.
“Niih rasa dulu pejumu sendiri Evi baru aku,,” dan dengan rakus aku menjilat tangan vtra yang penuh cairan pejuku.
“Dion sayang mantan kamuu ini emang bener-bener lonte yang maniak yaaa? Jarang lho dapat lonte pintar dan penurut kayak ginii,, he,, bisa jadi mainan vita nich,,”, ujar vita senang.
“Mulutnya yg sok manis ini memang cocok buat memek aku dan kontolmu ya sayang??,”, lanjut Vita.
“Iyaa vita sayang, ini memang lonte kita, dia jugaa mau kok vit, tenang aja,, iyaaa kan evi kamu sukaa kan??” Bilng Dion. Dengan mata sayu dan tersenyum aku menjawab, “Mmmmmh,,iyaaa sayang,,”
”Ayoo bilang apa ke Vita??” Tanya Dion.
“Vitt,, makasih yaaa,,,”, dan Vita pun langsung mencium aku dan kami berciuman dengan rakus.
Dion pun langsung memasukan penisnya kedalam memek ku,, “Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sygg,, yaang keraasss sayaaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,,”
“Uuuuhhh, Dion lontee kamu ini bikin aku gemeteran aja ya?”, ujar Vita.
“Plak,, plaaak,,cuiihhh,,” Pipiku ditampar keras Vita dan tubuhku diludahi olehnya.
“kamuu sukaaa evi??? Mmmmmhh”, aku kembali hanya anggukan kepala sambil mengigit bibir bawah dan tersenyum.
“ Dasar lonte murahan kamu evi”, teriak Vita.
Vita membuka mulutku dengan paksa dan “cuiihhh,,” dia meludah didalamnya.
“Ayoo Dion sayang nihh mulut sok imut masih terbuka,” bilang Vita yg meludahi mulutku.
“cuiiihh,, telaan ituuu lonteeee,” Dion pun ikut meludah dalam mulutku.
“Mmmmhhhh,, aku langsung menelannya,,,”
Dion sayang aku ke rumah bentar ya ambil seks toys dulu, biar seru,hehe,,”, bilang Vita,,,
“Ookee, pake mobil Evi aja”, cetus Dion,,
“Pinjam dulu yaa Evi?” Vita teriak kepadaku.
“iyaa vit,,,”, jawabku.
Vita pun pergi,, dan aku pun terkulai lemas menunggu siksaan-siksaan apa lagi yang mungkin akan Dion dan vita berikan.
“Kamuu sukaaa Evi??” ujar Dion dengan mata merendahkan
“Ooooohhh iyaaa sayaaang,, aku suka,, kontoliiii akuuuu” , jawabku
“hahaha wajah kamu tuh kalau lagi nafsuu bener kayak lontee jalanan,,” cetus dion sambil berdiri dan meninggalkan aku tergeletak telanjang ditengah ruangan.
Tidak lama vita membawa 2 dildo yang cukup besar. Dildo yang vita bawa cukup bagus, bisa bergerak sendiri dengan menekan tombol penggeraknya. Melihat itu dion tersenyum seakan menemukan ide baru untuk mempermainkan aku. Dion dibantu vita memasukkan kedua dildo itu ke memek dan pantatku.
“aaahhh, stooopp dion, mmmmm,,,,
“dasaar pereek, so jual mahal ya,,,, kamu itu diam dan nikmati saja”
Dildo yang cukup besar itu masuk semuanya ke nonok dan pantatku.. “aaaahh.. aaahhh’ aku menjerit kesakitan.
“Kamuu sukaaa kan Evi??” ujar Dion dengan mata merendahkan
“Ooooohhh iyaaa syaaang,, suka kontoliiii akuuuu, lagi trus” , jawabku setelah mulai dapat menikmati apa yang mereka lakukan.
“Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sayang,, yaang keraasss sayaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,, Uuuuhhh, siksa aku, siksa lontee mu ini,,”
Dion kemudia duduk disofa dan dia menyuruhku berjalan membungkuk sambil mengulum kontolnya.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pipiku ditmpar kras Dion dan mukaku diludahi olehnya,,
Sementara dildo itu tetap menempel di nonok dan pantatnya, bergerak-gerak sendiri , “uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,,”.
“plaaak, plaaak,,” Dion terus menerus menampari pipiku
“Uuuuhhh,, aaaahhhh, Dion,,mmm,,,” tanpa sadari aku sudah kembali merasa keenakan.
Tidak lama vita yang tadi masih berdiam diri mulai melepas dildo dianusku, “aaahhh…” aku merasakan rasa nikmat ketika dildo itu dicabut olehnya.
Kini hanya dildo di memekku saja yang masih terpasang . ‘uuuhhh,, aaaahhhh, vitt,,” desahku.
Ternyata vita mulai menjilati lubang pantatku yang terbuka lebar karena habiz dipasang dildo,
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,,”
Baca Juga : Cerita Sex Pertama Kali Threesome
“Egghhmm, oohh, shitt, shitt”, aku menjerit dan badanku mengejang saat jari telunjuk vita masuk kedalam anusku itu. Badanku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, merasakan nikmatnya dilubang anus dan memekku. Nafasku terengah-engah sambil mengerang kesakitan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk vitt,,,” desahku dengan tidak jelas karena mulutku terisi penuh oleh kontol Dion
Vita kemudian memasang double dildo dan sekarang iya seakan memiliki sebuah kontol hitam yang besar.
“uuuhhh,, aaaahhhh, Vita,,” desahku ketika dildo itu kembali memasuki anusku.
“Aaahh, Stoop, kumohon jangan vitt”.
Kedua tangan vita memegang pantat ku, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan vita memukul pantatkuu dan sesekali meremas tetekku dari belakang.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pantat ku ditampar keras Vita dan di ludahi olehnya,,
Dengan membiarkanku dalam keadaan dildo dimemek. Kondisi ku yang sedang Dianal oleh vita membuat Dion mengalami klimaks saat kontolnya masih dalam mulut ku…
“Mmmmm, iyaaa sayang enaakk,, ooohhh evi terussss evi ,, aaahhhhh”, badan Dion bergetar mengeluarkan pejunya dalam mulut ku dan bahkan sebagian terciprat ke tubuhku.
“Ufffhh,,”, aku tersedak saat peju Dion keluar.
“Ayo minum lonte,,” perintah Dion padaku.
“Iya sayang, slurpp,,, slupp,,” aku meminum dan menjilati peju dia yang ada dikontol dan badanku.
Melihat itu vita semakin mempercepat kocokannya di anusku ”plak, plaaak,, Uuuuhhh,, aaaahhhh, Vita,” desahny sambil trus memukul pantatku.
“Anjingg, bangsaatt, perekk, loo evi.. ngentoott, gue pengen entotin loo”, Vita merancau tak jelas. Dan akhirnya vita mendapatkan orgasmenya saat dildo masih terpasang di lobang anusku, memek vita menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya yang menetes diantara dildo yang terpasang dimemeknya.
“Aoohh, oouuhh, bangsaatt, shitt, shitt”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak, plaaak,,”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak, plaaak, ooohhh cha terussss evi,, aaahhhhh” teriak vita yang sedang mengalami kenikmatan orgasmenya.
“Kamuu sukaaa evi???mmmmmhh iya vit suka”, Jawabku sambil mengigit bibir menahan rasa nikmat orgasme yang sangat hebat dalam diriku.
“Hahaha kamu memang lonte yang hebat evi,,” Lalu mereka menyuruhku untuk mandi karena tubuhku sudah penuh dengan sperma,dan disaat aku mau pergi mandi dengan dildo di nonok nya si dion berkata “Evi mendingan dildonya kamu lepas dulu hahaha”
Mendengar itu evi ikut tertawa dan berkata “iyaa Dion sayang, evi ini mmng lontee kitaa yang sejati selalu ingin dientotin memekny tanpa henti sampai lupa bgitu..”
“Plaak.. cuiihhh,” pipiku ditmpar kras oleh Vita dan tubuhku kembali di ludah olehnya,,
“Dan kamu jangan mandi di kamar mandi, tapi kita akan mandiian kamu di halaman belakang?” ujar vita kepadaku. Akhirnya aku menuruti permintaan itu,
Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot tubuhku dengan air dingin sambil memerintahkan untuk menggosok- gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah dari sperma kering yang menempel di tubuhku. Disemprot air dingin seperti itu, membuatku terkejut dan menggigil kedinginan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,,” aku mendesah karena merasakan hawa dingin yang sangat.
Dan ini membuatku ingin buang air kecil “Dion aku pengen buang air kecil” lalu Dion berkata “boleh aja kamu pengen buang air kecil,tapi kamu harus buang air kecilnya disini”.
Dion lalu menyiram memeku dengan selang, aku mengambil posisi jongkok dan mulai kencing, lalu bulu kemaluannya jadi tersisir rapi dibasahi oleh air selang yang kencang. ,” aaahhhh,,mmmm,, “ aku merasakan kenikmatan yang berbeda saat buang air kecil ini .
“hahaha..” dion dan vita tertawa dengan puasnya akan perlakuan mereka kepadaku.
Setelah bersih aku kembali kedalam rumah dengan menggigil dan masuk kedalam kamar. Dalapikiranku malam ini aku sangat senang karena keinginanku yang selama ini terpuaskan. Malam ini aku dijadikan budak sex, boneka sex, mainan sex atau apalah namanya.
Mereka memainkanku dengan berbagai posisi, aku hingga mengalami saat orgasme hingga beberapakali. Tubuhku sangat lemas sekaligus sangat puas, tak kuhiraukan mereka yg memperlakukanku seperti pelacur, lonte, perek. Paginya akupun bersiap-siap pulang,
Dion dan Vita pun mengancamku dengan ancaman agar kapanpun mereka butuh pemuas nafsu, aku hars mau menuruti kemauan mereka. Dalam hati aku berkata “Bahkan tanpa diancampun aku tidak akan menolak hal ini lagi” aku menikmati peranku . Peran sebagai budak sex Dion dan vita.
0 comments:
Post a Comment