Sunday, July 30, 2017

Sesi Pemotretan Yang Berakhir Kenikmatan


Cerita Sex Hot Dewasa - Aqu bertemu dgn salah satu model cantiik yg bernama Lina, sewaktu aqu meliiput pemiiliihan model di salah satu hotel biintang 5. Sebagaii fotografer yg sudah dikenal di kalangan artiis papan atas, membuatku selalu mendapat sambutan setiiap aqu muncul di berbagaii event. Ini mungkiin yg membuat model baru sepertii Lina, turut ‘hanyut’ akan kehadiranku.



“Haii, namaqu Lina. Kenalan dong Mas!”, sapanya dgn senyum maniisnya yg menggemaskan.
“Oh., Boleh!”, jawabku sedikit terkejut.
“Mas, mau dong di foto untuk media Mas!”, serang Lina.
“Lho, kok tahu kalo aqu fotografer?”, kataqu memanciing.
“Lho syapa yg nggak kenal fotografer sekaliiber Mas john! Di kalangan model sexual, nama Mas john kan sangat famous”, kata Lina merayu.

“OK! Aqu jadi nggak enak hatii niich, dipujii wanita secantiik kamu. Kalo memang kamu kepiingiin tampiil di mediaqu, tahu dong syarat utamanya. Harus tampiil sensual, kalo perlu tanpa busana he.. he.. he..”, kataqu dgn Lina memanciing.

“Tetapi dijamin jadi gadis sampul kan? Kalo dijamin aqu mau, yg pentiing yg miiskiin yakan (maksudnya tanpa busana) tolong untuk Mas saja, jangan dimuat di media massa apalagi  iinternet”, jawab Lina.


Sesudah sepakat, akhiirnya aqu janjiian pemotretan dgn Lina di salah satu hotel di biilangan jalan Pramuka, Jakarta Tiimur. Pada harii Rabu yg sudah disepakatii, Lina datang bersama 3 rekannya yg tak kalah cantiik. Namanya Maya dan Ayu (bukan nama sebenarnya). Pemotretan dimulaii di kolam renang tentunya, sembari ngetes kebenaran omongan Lina. Benar saja, Lina langsung mengenakan busana renang yg Lina dgn warna cerah. Membuat Lina terlihat semakiin cantiik saja.

“Giimana Mas, okey nggak?”, tanya Lina sekeluarnya darii ruang ganti.
“Tubuhmu benar-benar oke. Aqu nggak nygka, wanita secantiik kamu punya nyalii besar!”, pujiiku.
“Demii kariier dan masa depanku, resiiko apapun aqu hadapii Mas!”, tantang model yg memiiliikii ukuran bra 36B ini.

“Loh, kok nekad amat. Emang keluarga dan pacarmu mendukung?”, aqu mencoba mengorek lebiih dalam.“Apapun yg aqu tempuh, mereka mendukung. Kerana mereka memang membutuhkan uluran tanganku. Sehiingga mereka tak biisa protes atas perbuatanku”, jawabnya dgn wajah menunduk.


“Lina, aqu biisa bantu kamu. Tetapi resiikonya sangat berat, kerana kamu mestii korban harga dirii dan perasaan”, kataqu.“Nggak apa-apa Mas, yg pentiing Mas biisa mengorbiitkanku menjadi model dan pemaiin siinetron famous”, jawab Lina sungguh-sungguh.

“Oke, sekarang kiita mulaii sesii pemotretan untuk sampul mediaqu dulu di kolam renang ini. Sesudah iitu, kiita sesii pemotretan di room, giimana?”, kataqu. “Oke!”

kemudian pemotretan berlangsung sampaii pukul 05.30 dan menghabiiskan 1 memory fuldengan  berbagaii gaya yg sangat menantang. Mataharii mulaii menghiilang darii peredarannya, pemotretan di kolam renang aqu akhiirii dan dilanjutkan di kamar. Sesudah beriistiirahat dan makan malam, Lina menawariiku untuk sesii pemotretan lagii.


“Mas, foto lagii yuk!”
“Siip!”
“Pakaii pakaian apa niich?”, tanya Lina.
“Ngapaiin pakaii pakaian, tadi kan udah liima kostum. Bosan ah..”, ujarku menggoda.

Godaanku disambut seriius oleh Lina. Lina dgn secepat kiilat melucutii busana G striing yg darii tadi menempel. Aqu terperangah meliihat kemolekan tubuh Lina yg memang dahsyat, hampiir saja kameraqu terjatuh hanya kerana memelototii tubuh putiih mulus di hadapanku.

“Loh, kok bengong, ayo foto lagii apa nggak!”, ujar Lina membuyarkan fantasiku.
“Oo, ya.. ya!”, jawabku tergagap.


Pemotretan di room makiin seru saja, kerana Lina adalah tiipe model yg menurutii semua periintahku. Sehiingga tanpa terasa 3 giga memory sudah berlalu. Di saat aqu mengarahkan gaya tiidur Lina, secara tak sengaja tangan Lina menyentuh ‘senjata pamungkas’ku yg darii tadi sudah mengacung sepertii anggota DPR yg melaqukan iinterupsii.

“Loh, apaan niih Mas! Kok keras amat?”, tanya Lina sembari meLinang kemaluanku yg kencang sekalii. Aqupun bliingsatan mendapat reaksii sensiitiif darii Lina. “Iya niich. Aqu juga nggak konsen motretnya, habiisnya kamu uh… banget. Baru kalii ini aqu meliihat tubuh bagus sepertii ini”, rayuku.

“Ah, yg bener! Aqu yakiin Mas seriing meliihat tubuh lebiih Lina dariipada tubuhku, kalo Mas Biilang tubuhku uuuhhh, aqu yakiin Mas menghiinaqu”, katanya merajuk. “Aqu ‘kan mestii motret dulu”, kataqu sembari menelan ludah. “Buktiinya Mas darii tadi, diem aja. Nyentuh tubuhku aja nggak, kalo memang tubuhku seksi, darii tadi Mas kan udah menyerangku”, kata Lina nakal.


Tanpa dikomando lagii, aqu menyerang Lina dgn ganas. Lina pun memberiikan perlawanan lebiih ganas. Lina langsung mencopotii celana dan pakaianku. “Mas, kalo memang kepiingiin ngomong aja. Jangan ditahan, jadinya nggak baiik Mas. Kayak gini, air maninya meleleh di celana, ‘kan cayg”, kata Lina sembari melahap senjataqu dgn lahapnya.

Kerana aqu sudah sange darii siiang, maka air mani panasku dgn cepat muncrat dgn kencangnya. Tanpa biisa menghiindar, air maniku pun ditelan Lina. “Aduuh, Mas! Kok aqu nelan air mani Mas siih, tapi asiin-asiin enak giitu”, katanya manja. Kemudian aqu lunglaii tak berdaya. Dgn sabar Lina menyeka seluruh daerah ‘senjata pamungkas’ku. Seusaii menyeka, Lina mengocok-ngocok senjataqu dgn nafsunya.

“Horee.. ‘Mas john keciil’ bangun..”, sambut Lina sembari menjiilatii ujung senjataqu.
“Ohh.. Kamu kok piinter say..”, ujarku dgn suara parau kerana gaiirah seksku membara lagii.


Sedotan Lina semakiin mantap dan lahap, fantasiku kiian melayg. Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yg darii tadi belum sempat kuremas-remas. Begiitu gunung kembarnya kuremas, Lina langsung terpanciing.

“Mas, ciiumii gunungku dong”, piinta Lina manja.
Kemudian aqu melahap dua gunung yg sangat ranum dan menantangku untuk meremas-remasnya.
“Aakk, Mas! Aqu nggak tahan niich”
“Say, posiisii 69 ya!”, piintaqu.

Aqu langsung meniindih tubuh Lina sehiingga membentuk 69, aqu tanpa dimiinta langsung menciiumii lubang niikmat yg akan membawaqu ke sorga iitu. “Mas, kok uennak gini siich. Aqu nggak tahan niich, mau.. kel.. aahh.. nah.. kan keluar”, ujar Lina.


Kemudian aqu membaliik tubuh, sehiingga kita saliing berhadapan. Lina langsung tersenyum dan langsung menyambar biibiirku, kita pun kemudian berciiuman dgn hangat. “Mas, aqu kepengiin ‘disuntiik’ sama senjata Mas, kayak apa siih rasanya”, kata Lina menggodaqu. Senjataqu, kuarahkan ke gua yg darii tadi menunggu disodok, biiar air maniku keluar kiian deras.

“Akk..!!” teriiak Lina sembari mengiigiigiit biibiirnya. Sodokanku pelan-pelan kutekan semakiin dalam hiingga membuat mulutnya menganga dan memaiinkan liidahnya. Kemudian aqu menyambar liidah Lina, dan goygan demii goygan terus kutiingkatkan.

“Mas, genjot yg keras lagii dong, ak.. ku mau kel.. uar lagii”. Genjotan aqu tiingkatkan hiingga membuat Lina sampaii ke puncak keniikmatan. “Aduuh.. Akk, Mas! Aqu keluar lagii..”, Lina memang klimaks untuk kedua kaliinya, sementara senjataqu masiing mengacung.

“Lho, Mas belum keluar ya?”
“Emang kamu nggak merasakannya Say?”
“Habiisnya, aqu enak banget. Jadi nggak miikiiriin Mas john”

Tanpa dimiinta, Lina langsung naiik dgn posiisii duduk dan mengarahkan lubang ‘gua’nya ke ‘senjata pamungkas’ku. Goygan Lina kiian liiar, sewaktu iia berada di atas perutku. Ini membuat rasa niikmatku kiian memuncak dan..


“Ya.. Yaa.. Keluar lagii deh” kata Lina. Mendapat reaksii klimaks Lina, membuatku terpanciing dan membaliikan tubuh Lina sehiingga posiisiinya di bawah. Dgn cepat aqu memasukkan senjataqu yg sudah memuntahkan air mani.

“Mas terus, terus.. Terus Mas.. Yg keras..”
Mendapat support darii Lina membuat sodokan kiian kutiingkatkan.
“Say, ak.. ku keluar”, kataqu dgn Lina tak karuan.
“Aqu juga Mas.. Bareng ya..”

Selesaii genjot-genjotan, aqu dan Lina tiidur terlelap hiingga jam 6 pagii. Lina tersenyum meliihatku bangun. “Pagii Mas..”Esexeseks “Pagii, kok kamu bangun pagii amat?” “Iya, kebiiasaanku bangun subuh”, jawab Lina sembari menyedot rokok putiih dalam-dalam.

“Mas, boleh nggak aqu mohon satu permiintaan, sebelum kiita piisah harii ini?”, kata Lina sembari tersenyum nakal. “Boleh! Paliing kamu miinta ongkos pulang ‘kan?”, Kataqu enteng. “Buk.. Bukan iitu!” “Lalu miinta apa, kalo bukan miinta uang?” “Miinta ‘kemaluan’mu lagii, puasiin aqu lagii donk..” “Giimana yach..”, godaqu. “Giimana apanya?” kata Lina lagii-lagii dgn Lina manja. “Maksudku, giimana memulaiinya ha.. ha.. ha..”, kataqu sembari meliiriik.


Lina langsung mengejarku dan kita pun kejar-kejaran sepertii anak keciil rebutan maiinan. Aqu melompat ke tempat tiidur dan Lina terus mengejarku. “Mas nakal deh”

Kitapun kemudian berpagutan dan berciiuman dgn saliing serang. Tanganku langsung meremas-remas gunung kembarnya. Hal iitu membuat Lina semakiin ketagiihan dan tangan Lina meLinang tangan kananku dan menuntunnya untuk mengorek ‘gua selarong’nya yg sudah kebanjiiran air mani. Jemari tanganku langsung kuarahkan ke gua tersebut hiingga..

“Akk, niikmat Mas. Teruskan Mas, terus ach.. ach aqu keluar.. Mas!”, ‘kiicau’ Lina. “Mas, tuntaskan yuk” “Okelah”, kataqu. Senjataqu sebenarnya belum keras betul, sehiingga aqu malas-malasan untuk memasukannya ke ‘gua’ Lina. Bleezz..

“Mas, aqu kepiingiin keniikmatan ini darii Mas john terus. Mau nggak?”
“Syapa takut” jawabku sembari terus memompa Lina.
Lina menggoygkan pantatnya dgn liincahnya hiingga membuatku tak tahan..
“Say.. aahh.. aqu mau.. keluar.. niich..”
“Aqu juga Mas.., aahh..”

Akhiirnya kita berdua sampaii ke puncak keniikmatan ‘pamungkas’. Jam sudah menujukan jam 12.00, artiinya kita harus check out. “Mas, kalo tabloiid yg memuat fotoku sudah keluar tolong kabariin ya, entar aqu kasiih hadiah deh”, piintanya dgn senyum menawan. Dan semiinggu kemudian foto Lina muncul di tabloiidku.

Thursday, July 27, 2017

Kekasihku Di Setubuhi Tukang Ojek


Cerita Sex Hot Dewasa - Aqu sudah kekasihan dgn Enjela sejak kelas 1 SMA sampai sekarang kuliiah semester 6 di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Hubungan kita selama ini berjalan damai, mungkiin terlalu damai. Tai khiir-akhiir ini aqu merasa hubunganku dgn Enjela terasa hambar. Meskipun di lain sisi Aqu benar-benar ciinta kepadanya, iitu kerana iia sangat mengertii aqu dan meneriimaqu apa adanya. Secara fiisiik Enjela tergolong  petiite  kalau orang bule biilang. Tingginya yg hanya 160cm sangat cocok dgn wajahnya yg  baby face. Kuliitnya putiih mulus, badannya padat beriisii dgn ukuran buah dada yg sangat iideal.



Aqu tak iingiin hubunganku dgn Enjela yg sudah kujaliin selama 6 tahun lebiih ini, berakhir begiitu saja. Aqu butuh Enjela sbg penyemangat hiidupku, dan aqu merasa iia juga membutuhkan kasiih honeyku kerana dia hanya tiinggal berdua dgn iibunya yg pengusaha mebel. Biisniis mebel iibunya sangat maju kerana sudah sampai diekspor ke luar negerii. 

Konsekuensiinya, sang iibu harus seriing meniinggalkannya sendirii di rumah untuk mengontrol pabriik mebelnya di Jepara. Orangtuanya bercerai sejak Enjela masiih SD sehiingga iia sangat membutuhkan fiigur lelaki dewasa, fiigur yg menurut nya dia tewajahn pada diriiku.

Pada suatu akhir pekan, sepertii biiasa aqu meneleponnya untuk mengajak keluar.
“Honey, nantii malem kamu mau nggak nyobain restoran baru di Kemang?”
“Duh Enjela mau banget mas, tapii tante darii Semarang baru dateng niih. Enjela mustii nemeniin dia, nggak enak soalnya mama kan lagii di Jepara.”
“Oh ya udah gak papa deh kalau giitu..”
“Yaaa honey, jangan marah ya, kamu mau ngapain dong sendiriian..”
“Gak papa honey, aqu di rumah aja kalau giitu nonton”


“Maap ya honey, Enjela janjii deh nantii ketemu di kampus Enjela kasiih sejuta ciium buat honey yg paliing sabar seduniia..”
“Hehehehe janjii yaa Awas loh kalau ketemu aqu tagiih”
“Hiihiihii iiya honey, ya udah aqu nemeniin tanteku lagii ya”
“Oke honey, kiiss dulu mmmwah”
“eeeMmmmwah love you too honey.”

Telepon kututup dgn pelan. Tanganku meraih remote VCD dan menekan play. 15 meniit aksii Bruce Wiiliis dalam Die Hard tak mampu mengusiir rasa hampaqu. Kumatiikan TV dan VCD. Kuputuskan untuk keluar saja jalan-jalan. Kuambiil kuncii Honda Jazz kesayanganku dan meluncurlah aqu menuju tak tahu kemana.

Di tengah jalan, aqu melewatii toko kue langgananku. Aqu teriingat Enjela dan kue kegemarannya, kue mangkok. Aqu mendapat iide untuk membeliikannya beberapa kue dan mengantarkannya sbg surpriise, hiitung-hiitung carii wajah juga di depan tantenya hehehe Sesudah membelii selusiin kue mangkok, aqupun meluncur menuju rumah Enjela. Kendaraanku sengaja kuparkiir sedikit jauh supaya iia tak biisa mendengarnya, kerana dia sudah hafal dgn suara mesiin kendaraan kesayanganku.


Sampai depan rumahnya, ada sebuah motor terparkiir. Aqu sedikit heran kerana pagarnya tak terkuncii, padahal biiasanya kalau iibunya sedang pergii keluar kota, Enjela selalu mengunciinya kerana memang dia tiinggal sendiriian di rumah. Demii menjaga surpriise, aqu diam-diam masuk. Piintu depan rumahnya kutewajahn terkuncii. 

Aqu tak iingiin mengetuk supaya tetap surpriise. Aqu berjalan ke sampiing rumah menuju jendela kamarnya. Semakiin dekat aqu mendengar suara-suara aneh darii dalam kamarnya. Persiis di depan jendela kamarnya, kusiibakkan sedikiit gordennya untuk mengiintiip. Apa yg kuliihat kemudian membuat darahku mendidih.

Enjela sedang di atas tempat tiidurnya dalam keadaan telanjang bulat, dgn posisi menunggiing dan seorang laki laki jelas-jelas sedang menggaulinya darii belakang. Betapa terkejutnya aqu, kekasihku sedang digauli orang dgn gaya doggy style. Jelas kuliihat ekspresii wajah nya yg sepertii menahan rasa puas dan sakiit bersamaan. 


Badan seksii kekasihku maju mundur terdorong oleh hentakan piinggang laki laki yg sedang menghunjamkan kemaluannya ke dalam kemaluan Enjela. Piinggulnya dicengkeram erat oleh kedua tangan laki laki iitu. Tampak kontras sekalii warna bokong putiih Enjela yg mulus beradu dgn piinggul laki laki yg berkuliit coklat gelap iitu.

Aqu mencoba piindah meliihat darii sisi jendela satunya lagii. Sekarang dapat kuliihat kemaluan laki laki iitu ternyata besar dan panjang sekalii, sekiitar 23 cm panjangnya, 2 kalii lebiih besar darii kemaluanku. Kemaluan Enjela yg mungiil ternyata mampu menampung kemaluan sebesar iitu. Kemaluan raksasa iitu keluar masuk kemaluan kekasihku dgn lancarnya, iitu berartii Enjela sudah sangat terangsang sampai becek kemaluannya.

“Ouh ouh ouh enak banget bang terus bang”, ceracau Enjela sembari terengah-engah penuh keniikmatan. “Oooh sii eneng rapet banget abang kayak ngentot sama perawan”, laki laki iitu dgn kurang ajarnya mengomentarii kemaluan kekasihku. “Ahh ahh ahhh kemaluan abang siih gede banget Aahhhh enak baaang” Enjela menjawab dgn melenguh keenakan.


Belom pernah kudengar Enjela menggunakan kata-kata kasar sepertii iitu. Tak kusadarii, kemaluanku sudah mengeras tertahan celana jeansku. Aqu terangsang meliihat kekasihku digauli orang, aqu terangsang meliihat kemaluan kekasihku dihantam oleh kemaluan yg besar miiliik laki laki asiing iitu.

“Owh bang terus bang, Enjela mo keluar lagii bang terus entot kemaluan Enjela bang ooh ooh…oooooooooooooooooh..” Badan nya mengejang tanda sudah mencapai orgasme. Laki laki iitu melepaskan cengkeramannya. Badan Enjela terkulai lemas di ranjang. Sekarang tampak jelas kemaluan raksasa iitu tegang hiitam mengkiilat berselaput cairan kemaluan kekasihku.

“Duh abang kuat banget siih, Enjela udah empat kalii keluar tapii peler abang masiih ngaceng aja” iia meraih kemaluan besar laki laki iitu dgn ekspresii wajah penuh kepuasan.


“Yah maklum neng, isteri abang lagii hamiil tua, abang udah 5 bulan lebiih ksedikit ngewe. Mangkenye sekaliinya ketemu kemaluan, sii otong semangat juang empat liima dah” ucap laki laki iitu dgn seriingai kepuasan kerana mampu membuat cewek secantiik dan seseksii Enjelamelayg ke langiit keniikmatan.

“Uh Enjela ngiirii deh sama isterinya abang, biisa ngerasain ngentot sehebat ini tiiap harii” ucapnya sembarii mulai mengocok kemaluan besar iitu. “Hehehe..” Laki laki iitu terkekeh,

“Isteri abang mah kalau udah mulai cerewet, ntu brartii kemaluannya udah gatel miinta ditancep neng. Hampiir tiiap malem dah die miinta dientot mulu, kadang sampe pagii, mangkanye abang selalu ngojeknya siiang.”


Bangsat! Ternyata laki laki ini tukang ojek langganan Enjela. Aqu iingat iia selalu bercerita kalau dia punya tukang ojek langganan yg selalu mengantarnya sewaktu aqu sedang tak biisa menjemputnya. Aqu semakiin terangsang memiikiirkan seorang tukang ojek berwajah kampungan berkuliit coklat gelap yg sedang menggauli kekasihku Enjela yg putiih, cantiik dan seksii.

“Neng, ayo dong mulai lagii sii otong udah ga sabar niih pengen ngebor”. Tukang ojek iitu rupanya tak sabar iingiin menggauli lagii kekasihku yg cantiik. “Uuhh sii abang tapii Enjela di bawah ya bang, kakii Enjela lemes niih” Ucap nya dgn senyum nakal menggodanya iitu.

“Ah tenang aja neng, sii eneng tiinggal ngangkang, trus rasain dah enaknya dientot kemaluan abang” Tukang ojek iitu berujar sembari bergerak ke atas badan molek Enjela. “Mmmmmhhhh ayo bang masukiin” . Enjela melebarkan kedua kakiinya, membuat kemaluannya yg sudah merah dan basah tepat berada di depan kemaluan besar sang tukang ojek.


“Niih, neng rasain lagii kemaluan abang yah” Tukang ojek iitu kembalii menancapkan kemaluan besarnya ke kemaluan Enjela. “Aaaaaauuuhhhh… Enjela meriintiih antara sakiit dan niikmat. MMMmhhhhhh… aahhh…”

Bless…bless… Clop clop clop terdengar jelas kemaluan besar iitu dgn lancarnya menembus kemaluan Enjela yg sudah sangat basah. Bibir sii tukang ojek dgn raqusnya menghiisap-hiisap buah dada Enjela. iia semakiin melenguh tak karuan. “Oooh…ahhhh…oooh…..ahhhh” Enjela semakiin meracau dan meriintiih.

Selama 5 meniit kemudian kuliihat ranjang Enjela iikut bergetar kerana hunjaman piinggang sii tukang ojek. Mata Enjela tertutup dgn ekspresii menggiigiit biibiir. Aqu semakiin terangsang hebat meliihat kekasihku sedang terbariing pasrah digauli tukang ojek kampungan iitu. Tak tahan lagii kubuka retsletiing celana jiinsku dan kukeluarkan kemaluanku. Aqu bermasturbasii sembari menyaksiikan kekasihku yg cantiik digauli seorang tukang ojek berkemaluan besar.


Tanpa kusadarii, aqu mulai meniikmatii pemandangan kemaluan kekasihku yg sedang dibor kemaluan berukuran besar tersebut. Tak membutuhkan waktu lama bagiiku untuk mencapai ejaqulasii. Aqupun menumpahkan air maniqu ke dinding luar kamar kekasihku sendirii. Sungguh aneh, kekasihku sedang digauli orang lain sedangkan aqu hanya biisa bermasturbasii sembari menonton mereka memadu biirahii.

“Oooh neng abang mau keluar niih neng” Rupanya tukang ojek iitu sudah hampiir mencapai kliimaksnya. “Oooh terus bang Enjela juga mau keluar lagii bang…oohhhh…ahhhh….auhhhh” Enjela memeluk erat punggung tukang ojek iitu sepertii tak rela melepasnya. “Ooouuuhhh….bentar neng abang cabut ya… Aaahhhh. Abang keluariin di luar biiar eneng nggak hamiil.”

“Jangan bang ouuuhhhh…aahhhh… jangan dicabut aaahhh. Terus bang. keluariin di dalem aja sama-sama ya bang aaahhhh….oooh” Enjela  memeluk erat punggung tukang ojek iitu, tak rela berhentii digaulinya. “Oooooooooh keluar lagii baaaaaang…ahhhh…….”


“Ooohhh…iiya neng….auuhhhh.abang keluar niih neng. AAAAAAaahhhhhh……” Badan tukang ojek iitu menegang dgn kemaluan besarnya yg masiih tertancap di kemaluan kekasihku, menumpahkan air maninya langsung ke rahiim Enjela. Selama 10 detiik kuliihat sii tukang ojek orgasme mengucurkan beniihnya ke kemaluan kekasih kesayanganku.

Pelan-pelan tukang ojek iitu memutar badannya. PLOP! Suara kemaluan besar yg tercabut iitu jelas terdengar. Cairan putiih kental mengaliir pelan keluar darii kemaluan kekasihku. Rupanya banyak sekalii air mani yg dikeluarkannya sampai luber. Dua manusiia iitu terbariing lemas sesudah mencapai puncak biirahii.

tanpa piikiir panjang,,, meskipun aqu meniikmatii pemandangan iitu sesungguhnya hatii ini hancur lebur… kuambiil gambar mereka, sbg barang buktii. dan keesokan hariinya kutunjukan pada Enjela… dan saat iitu pun aqu memutuskan untuk tak berhubungan dgnnya.

Thursday, July 13, 2017

Duka Yang Membawa Nikmat


Cerita Sex Hot Dewasa - Hubungan perkawinan kami sangat rukun dan kami tidak pernah mengalami masalah dengan hubungan seksual ataupun keuangan karena walau bagaimanapun baik aku dan suamiku mempunyai posisi yang sangat bagus di perusahaannya masing masing.

https://goo.gl/y7rqqN


Suamiku sering pulang pergi dari Taiwan ke Indonesia dan selalu singgah ke Singapore sebelum ke Jakarta, hal ini disebabkan karena dia bekerja di Taiwan apalagi dia tidak begitu bisa dalam bercakap-cakap bahasa Indonesia sehingga di dalam kehidupan pernikahan kami, kami selalu menggunakan bahasa mandarin atau bahasa Inggris, sehingga anak kami yang bernama medy menguasai 3 bahasa.

Wong Cin adalah nama suamiku dan aku sangat menyayanginya. Dia selalu pulang ke Jakarta setiap 2 minggu sekali tetapi walaupun demikian, aku tidak merasa kesepian dan tidak ada keinginan untuk melakukan affair dengan laki-laki lain walaupun percaya atau tidak Banyak teman laki-lakiku di sini sering mengajakku kencan dan ada juga yang mengajak bercinta secara terang-terangan sewaktu suamiku tidak ada di Indonesia, tetapi aku selalu menolaknya dengan berbagai alasan karena aku sangat menyayanginya.

Suatu hari di malam hari (beberapa hari yang lalu), aku baru saja menyajikan sarapan malam untuk medy dan untuk diriku sendiri. medy melahap masakan char siew buatanku yang menjadi salah satu kegemarannya sehingga membuat tubuhnya semakin gemuk.


Sewaktu kami sedang makan, tiba-tiba telepon berdering dan saya menunda sarapan malam saya untuk menerima telpon tersebut. Ternyata, orang di telepon itu adalah suamiku sendiri yang mengatakan bahwa malam ini dia berada di Taiwan airport bersama teman bisnisnya.

Dia berkata bahwa dia kangen sekali untuk bercinta denganku dan dia berkata bahwa setelah bisnisnya di Taiwan selesai, dia akan langsung ke Jakarta untuk bercinta denganku. Percakapan 30 menit kami terpaksa berhenti karena adanya suara wanita di latar belakangnya bahwa dia mesti “boarding” karena pesawat akan diberangkatkan. Dengan perasaan sedih dan kesal, aku terpaksa mengakhiri percakapan kami.

Untuk menghilangkan perasaan kesalku, aku mendekati anak perempuanku yang sedang asyik bermain dengan Play Station dan aku ikut bermain dengannya. Sewaktu aku sedang bermain-main dengan anakku, telepon berdering kembali dan aku menyangka itu dari suamiku, ternyata orang yang meneleponku adalah adik kandungku dan dia seperti hendak berkata sesuatu dengan perasaan sedih dan aku mengetahuinya karena dia gugup sekali sewaktu hendak berbicara denganku.


Tak lama, akhirnya dia menceritakan bahwa dia baru saja mendengar dan menyaksikan sebuah kecelakaan pesawat terbang di CNN dan dia menyebutkan sebuah nomor pesawat SQ009 yang membuat hatiku menjadi hancur berkeping-keping karena suamiku yang sangat kusayangi berada di dalamnya.

Aku mendadak menangis dan merasa lemas di seluruh badan, kemudian aku tidak ingat apa-apa setelah itu. Setelah aku sadar dari pingsanku, adik perempuanku yang meneleponku tadi berada di sisiku bersama suaminya dan anakku.

Melihat mereka, aku menjadi menangis kembali dan mereka menyarankan agar aku pergi ke Taiwan saat itu juga, aku mengiyakan mereka dan setelah aku siap, aku langsung pergi ke Airport dengan menggunakan taksi sementara adikku dan suaminya menemani medy untuk beberapa hari selama aku pergi ke Taiwan.


Selama perjalanan, aku tidak henti-hentinya menangis di dalam hati karena aku tidak mau orang-orang di sekitarku tahu bahwa aku sedang menangis. Akhirnya aku sampai juga di Taiwan dan aku langsung mencari kantor Singapore Airline dan mencari orang yang mengetahui secara jelas apa yang terjadi dalam insiden tersebut dan mengkonfirmasikan pada mereka bahwa suamiku adalah salah satu korban di dalam kecelakaan tersebut.

Setelah aku mengidentifikasi jenazah suamiku yang sudah tidak berbentuk lagi, aku duduk seorang diri di salah satu bangku dan badanku lemas semuanya. Aku masih bengong saja dan tak tahu mesti berbuat apa apa setelah mengidentifikasikan jenazah suamiku sampai seseorang pria Taiwan menegurku. Setelah kami bercakap-cakap, aku mengetahui bahwa laki-laki yang mengaku bernama Rommy ini kehilangan istri dan anaknya di dalam kecelakaan yang juga dialami oleh suamiku.

Aku juga semakin lama semakin tidak mengerti mengapa akhirnya aku akrab dengan Rommy yang baru saja kukenal. Dia mengajakku ke sebuah restaurant yang tidak jauh dari Chiang Khai Sekh Airport. kami saling bercakap-cakap mengenai kehidupan kami masing-masing dan Rom memesan 2 botol anggur merah dan kami berdua sama-sama meminum anggur merah yang dia pesan untuk menghilangkan kesedihan dan kedukaan yang kami alami masing-masing.


Aku memang tidak pernah minum anggur selama hidupku sehingga beberapa teguk anggur merah itu membuatku menjadi mabuk. Aku masih ingat bahwa Rom menggendongku ke mobilnya di saat aku sudah mabuk sambil aku ngomong ngalor-ngidul tidak karuan.

Selama di mobil Sam, aku kembali menangis, tertawa dan menggoda Rom yang sedang menyetir dan disaat itu aku benar-benar tidak tahu ke mana Rom akan membawaku pergi. Akhirnya aku merasakan mobil Rom berhenti di suatu tempat dan aku masih mabuk dan aku hanya merasakan bahwa badanku sedang digendong oleh Rom ke apartemen dan akhirnya tiba di suatu ruangan kamar yang aku yakin itu adalah kamar tidurnya karena kemudian aku dibaringkan oleh Rom di ranjang tersebut.

Rom pergi meninggalkanku seorang diri di ranjang tersebut dan aku terus berteriak-teriak memanggil nama suamiku dalam bahasa Mandarin dan kadang-kadang aku tertawa dan kadang-kadang aku menangis. Aku benar-benar tidak sadar atas apa yang terjadi dengan diriku dan yang aku tahu bahwa aku sudah seperti orang gila yang tertawa dan berbicara pada diri sendiri.


Beberapa menit kemudian, Rom datang kembali ke ranjang di mana aku sedang berbaring karena aku melihatnya samar-samar dalam keadaan mabuk. Aku memperhatikan bahwa dia sedang membalut wajahku dengan kain yang sudah bercampur dengan es. Aku tahu bahwa dia ingin membuatku sadar dari perasaan mabuk dan teler akibat red wine itu.

Dikala Rom sedang melap wajahku dengan kain merah itu, aku langsung memeluk Rom tentunya dalam keadaanku yang masih tidak sadar. Saat itu, aku menyangka bahwa Rom adalah Wong Cin (suamiku) sehingga aku terus saja menciumnya dengan penuh nafsu dan sepertinya Rom ikut hanyut dalam ciumanku dan mulai menciumku dengan penuh mesra dan mungkin juga dia menganggap aku seperti istrinya yang telah meninggal.

Tanganku mulai turun dan mengelus kejantanannya yang telah mengeras seperti baja. Rom mulai menyambutnya dengan mencium seluruh wajahku seperti orang yang sudah lama tidak melakukan seks. Mulai dari keningku, kemudian hidung, dan akhirnya mulutku. Aku membalas ciumannya dan akhirnya kami French Kissing. Lidah kami bertemu dan bergelut.


Badan kami mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa permainan ini akan menjadi menarik. Tangannya mulai membuka baju piyamanya. Tanpa melepaskan French Kiss kami, dia membuang bajunya dan mulai melepaskan BH-ku ke lantai.

Tangan nakalnya mulai memainkan payudaraku yang indah. Tangannya mulai melepaskan pakaianku dan tak lama celana dalamku juga menyusul terhempas di lantai apartemennya. Ciuman kami terlepas untuk mengambil nafas. Nafas kami mulai menjadi berat dan kami bergerak menurut insting kami. Rom mulai menciumi leherku dan terus turun ke arah payudaraku. Rom menciumi payudaraku dan menjilati puting susuku.

Setelah lumayan puas dengan payudaraku, tangannya mulai bermain di bibir kewanitaanku. Rom memasukkan satu jari dan merasakan bibir kemaluanku mulai membasah. Rom tidak mau buang-buang waktu lagi. Rom terus menjilati bibir kemaluan dan klitorisku. Langsung saja aku mengerang dengan nada penuh kepuasan.


Sambil terus menjilati klitorisku, Rom memasukkan dua jari ke liang kewanitaanku. Tangan Rom yang satunya menemukan payudaraku dan mulai mencubit-cubit ringan puting susuku. Aku mengerang dengan gembira dan cairanku mulai tumpah dan aku telah mencapai orgasme yang keras.

Rom tidak peduli, dengan ganas dia dorong maju mundur jemarinya dan dengan keras dia jilati klitorisku. Aku mendapat orgasmeku yang aku sendiri tidak tahu itu yang keberapa. Batang kemaluannya yang sejak tadi keras dan online siap-siap dimasukkan lubang cintaku. Aku menciumnya sambil terus menyebut nama suamiku yang telah meninggal.

Setelah itu, aku langsung mengulum batang kemaluannya dan aku langsung meletakkan kemaluanku di atas wajahnya. Langsung saja kujilati. Dalam posisi 69 ini, kami saling memuaskan satu sama lainnya. Tak lama, aku merasa cairan wanitaku akan keluar. “Wong Cin, I’m cumming..” Aku terus menyebut nama suamiku tanpa menyadari bahwa laki-laki yang sedang kusetubuhi adalah orang asing yang baru kukenal dalam 1 hari.


Kami sangat kecapaian dan berbaring sebentar. Rupanya Rom masih hot. Aku masih memegang-megang batang kemaluannya dan genggamanku mulai bergerak naik turun. batang kemaluannya yang masih belum kuat langsung saja berdiri tegap. Aku duduk mengangkang dan mengendarai batang kemaluannya. Badanku naik turun berirama. Tangannya memainkan puting susuku yang mulai mengeras dalam pegangannya. Dia mulai mengerang dan berteriak, “Enak!”. Pinggulku juga turut bergerak naik mengikuti irama Sam.

Tanda-tanda ejakulasi mulai muncul dan irama kami semakin lebih cepat. “Ooh.. Ooh..” Kami berdua mengerang bersamaan dan akhirnya aku merasakan otot-otot liang kewanitaanku mengeras dan cairan manisku tumpah ke atas batang kemaluannya. Pada saat itu juga batang kemaluannya menembakkan cairan laki-lakinya ke dalam liang kewanitaanku dan aku merasakan sensasi yang selalu kurindukan. kami berpakaian kembali. Kami berdua tidur berpelukan. Esok paginya, aku sungguh terkejut ketika melihat tubuhku yang dalam keadaan telanjang. Aku membangunkan Rom yang tidur sambil memeluk tubuhku dengan mesranya. Aku menanyakan apa yang terjadi dengan diri kami.

Rom menceritakan seluruh kejadian yang dialami oleh kami selama semalam dan aku langsung terkejut dan meninggalkan rumah Rom dengan berjuta penyesalan. Dengan beribu ribu penyesalan, aku langsung kembali ke Airport untuk menemui jenazah suamiku dan aku berharap dia mau memaafkan apa yang terjadi antara aku dengan orang yang baru saja kukenal, Rommy. Maafkan aku, suamiku sayang dan selamat tinggal sayangku. Aku berjanji bahwa aku tidak akan melakukan hal itu lagi.

Monday, July 10, 2017

Disetubuhi Polisi Gendut


Cerita Sex Hot Dewasa - Saya, sebut saja Rita (23), seorang sarjana ekonomi. Usai tamat kuliah, saya bekerja pada salah satu perusahaan jasa keuangan di Solo. Sebagai wanita, terus terang, saya juga tidak bisa dikatakan tidak menarik. Kulit tubuh saya putih bersih, tinggi 163 cm dan berat 49 kg. Sementara ukuran bra 34B.



Cukup bahenol, kata rekan pria di kantor. Sementara, suami saya juga ganteng. Randy namanya. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 26 tahun. Bergelar insinyur, ia berkerja pada perusahaan jasa konstruksi. Randy orangnya pengertian dan sabar.

Karena sama-sama bekerja, otomatis pertemuan kami lebih banyak setelah sepulang atau sebelum berangkat kerja. Meski begitu, hari-hari kami lalui dengan baik-baik saja. Setiap akhir pekan–bila tidak ada kerja di luar kota–seringkali kami habiskan dengan makan malam di salah satu resto ternama di kota ini. Dan tidak jarang pula, kami menghabiskannya pada sebuah villa di Tawangmangu.

Soal hubungan kami, terutama yang berkaitan dengan ‘malam-malam di ranjang’ juga tidak ada masalah yang berarti. Memang tidak setiap malam. Paling tidak dua kali sepekan, Randy menunaikan tugasnya sebagai suami. Hanya saja, karena suami saya itu sering pulang tengah malam, tentu saja ia tampak capek bila sudah berada di rumah. Bila sudah begitu, saya juga tidak mau terlalu rewel. Juga soal ranjang itu.

Bila Randy sudah berkata, “Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk. Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami–yang tidak terlalu kekar itu-dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering-entah mengapa-menghayal. Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok dan juga tentang ranjang.

Bila sudah sampai tentang ranjang itu, seringkali pula saya membayangkan saya bergumulan habis-habisan di tempat tidur. Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya.


Tapi sesungguhnya itu hanyalah khayalan menjelang tidur yang menurut saya wajar-wajar saja. Dan saya juga tidak punya pikiran lebih dari itu. Dan mungkin pikiran seperti itu akan terus berjalan bila saja saya tidak bertemu dengan Sukiman. Pria itu sehari-hari bekerja sebagai polisi. Usianya mungkin sudah 50 tahun. Gemuk, perut buncit dan hitam.

Begini ceritanya, saya bertemu dengan pria itu. Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah mengapa, mobil yang disopiri suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepeda motor itu hanya mengalami lecet di siku tangannya. Namun, pria itu marah-marah.

“Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini polisi!” bentak pria berkulit hitam itu pada suami saya.

Mungkin karena merasa bersalah atau takut dengan gertakan pria yang mengaku sebagai polisi itu, suami saya segera menyerahkan surat kendaraan dan SIM-nya. Kemudian dicapai kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua kerusakan motor itu esok harinya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuah bengkel. Pria itu sepertinya masih marah. Ketika Randy menawari untuk mengantar ke rumahnya, ia menolak. “Tidak usah. Saya pakai becak saja,” katanya.

Esoknya, Randy sengaja pulang kerja cepat. Setelah menjemput saya di kantor, kami pun pergi ke rumah pria gemuk itu. Rumah pria yang kemudian kami ketahui bernama Sukiman itu, berada pada sebuah gang kecil yang tidak memungkinkan mobil Blazer suami saya masuk.


Terpaksalah kami berjalan dan menitipkan mobil di pinggir jalan. Rumah kontrakan Pak Sukiman hanyalah rumah papan. Kecil. Di ruang tamu, kursinya sudah banyak terkelupas, sementara kertas dan koran berserakan di lantai yang tidak pakai karpet.

“Ya beginilah rumah saya. Saya sendiri tinggal di sini. Jadi, tidak ada yang membersihkan,” kata Sukiman yang hanya pakai singlet dan kain sarung.

Setelah berbasa basi dan minta maaf, Randy mengatakan kalau sepedamotor Pak Sukiman sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang. Sepanjang Randy bercerita, Pak Sukiman tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja. “Oh begitu ya. Tidak masalah,” katanya.

Saya tahu, beberapa kali ia melirikkan matanya ke saya yang duduk di sebelah kiri. Tapi saya pura-pura tidak tahu. Memandang Pak Sukiman, saya bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara dadanya yang hitam membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.

Sukiman kemudian bercerita kalau ia sudah puluhan tahun bertugas dan tiga tahun lagi akan pensiun. Sudah hampir tujuh tahun bercerai dengan istrinya. Dua orang anaknya sudah berumah tangga, sedangkan yang bungsu sekolah di Bandung. Ia tidak bercerita mengapa pisah dengan istrinya.


Pertemuan kedua, di kantor polisi. Setelah beberapa hari sebelumnya saya habis ditodong saat berhenti di sebuah perempatan lampu merah, saya diminta datang ke kantor polisi. Saya kemudian diberi tahu anggota polisi kalau penodong saya itu sudah tertangkap, tetapi barang-barang berharga dan HP saya sudah tidak ada lagi. Sudah dijual si penodong.

Saat mau pulang, saya hampir bertabrakan dengan Pak Sukiman di koridor kantor Polsek itu. Tiba-tiba saja ada orang di depan saya. Saya pun kaget dan berusaha mengelak. Karena buru-buru saya menginjak pinggiran jalan beton dan terpeleset. Pria yang kemudian saya ketahui Pak Sukiman itu segera menyambar lengan saya.

Akibatnya, tubuh saya yang hampir jatuh, menjadi terpuruk dalam pagutan Pak Sukiman. Saya merasa berada dalam dekapan tubuh yang kuat dan besar. Dada saya terasa lengket dengan dadanya. Sesaat saya merasakan getaran itu. Tapi tak lama.

“Makanya, jalannya itu hati-hati. Bisa-bisa jatuh masuk got itu,” katanya seraya melepaskan saya dari pelukannya. Saya hanya bisa tersenyum masam sambil bilang terimakasih.

Ketika Pak Sukiman kemudian menawari minum di kantin, saya pun tidak punya alasan untuk menolaknya. Sambil minum ia banyak bercerita. Tentang motornya yang sudah baik, tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.


Mungkin karena seringkali diam bila bertemu dan ia pun makin punya keberanian, Pak Sukiman itu kemudian malah sering datang ke rumah. Datang hanya untuk bercerita. Atau menanyai soal rumah kami yang tidak punya penjaga. Atau tentang hal lain yang semua itu, saya rasakan, hanya sekesar untuk bisa bertemu dengan berdekatan dengan saya. Tapi semua itu setahu suami saya lho. Bahkan, tidak jarang pula Randy terlibat permainan catur yang mengasyikkan dengan Pak Sukiman bila ia datang pas ada Randy di rumah.

Ketika suatu kali, suami saya ke Jakarta karena ada urusan pekerjaan, Pak Sukiman malah menawarkan diri untuk menjaga rumah. Randy, yang paling tidak selama sepakan di Jakarta, tentu saja gembira dengan tawaran itu. Dan saya pun merasa tidak punya alasan untuk menolak.

Meski sedikit kasar, tapi Pak Sukiman itu suka sekali bercerita dan juga nanya-nanya. Dan karena kemudian sudah menganggapnya sebagai keluarga sendiri, saya pun tidak pula sungkan untuk berceritanya dengannya. Apalagi, keluarga saya tidak ada yang berada di Solo. Sekali waktu, saya keceplosan. Saya ceritakan soal desakan ibu mertua agar saya segera punya anak. Dan ini mendapat perhatian besar Pak Sukiman. Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.

“Oh ya. Ah, kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya. Ia makin mendekat.
“Bagaimana caranya?” tanya saya bingung.
“Mudah-mudahan saya bisa bantu. Datanglah ke rumah. Saya beri obat dan sedikit diurut,” kata Pak Sukiman pula.

Dengan pikiran lurus, setelah sebelumnya saya memberitahu Randy, saya pun pergi ke rumah Pak Sukiman. Sore hari saya datang. Saat saya datang, ia juga masih pakai kain sarung dan singlet. Saya lihat matanya berkilat. Pak Sukiman kemudian mengatakan bahwa pengobatan yang didapatkannya melalui kakeknya, dilakukan dengan pemijatan di bagian perut. Paling tidak tujuh kali pemijatan, katanya. Setelah itu baru diberi obat. Saya hanya diam.


“Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan pengap. Jendela kecil di samping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya beralaskan kasur yang sudah menipis.

Pak Sukiman kemudian memberikan kain sarung. Ia menyuruh saya untuk membuka kulot biru tua yang saya pakai. Risih juga membuka pakaian di depan pria tua itu. “Gantilah,” katanya ketika melihat saya masih bengong.

Inilah pertama kali saya ganti pakaian di dekat pria yang bukan suami saya. Di atas ranjang kayu itu saya disuruh berbaring. “Maaf ya,” katanya ketika tangannya mulai menekan perut saya.

Terasa sekali jari-jari tangan yang kasar dan keras itu di perut saya. Ia menyibak bagian bawah baju. Jari tangannya menari-nari di seputar perut saya. Sesekali jari tangannya menyentuh pinggir lipatan paha saya. Saya melihat gerakannya dengan nafas tertahan. Saya berasa bersalah dengan Randy.

“Ini dilepas saja,” katanya sambil menarik CD saya. Oops! Saya kaget.
“Ya, mengganggu kalau tidak dilepas,” katanya pula.


Tanpa menunggu persetujuan saya, Par Sukiman menggeser bagian atasnya. Saya merasakan bulu-bulu vagina saya tersentuh tangannya. CD saya pun merosot. Meski ingin menolak, tapi suara saya tidak keluar. Tangan saya pun terasa berat untuk menahan tangannya.

Tanpa bicara, Pak Sukiman kembali melanjutkan pijatannya. Jari tangan yang kasar kembali bergerilya di bagian perut. Kedua paha saya yang masih rapat dipisahkannya. Tangannya kemudian memijati pinggiran daerah sensitif saya. Tangan itu bolak balik di sana. Sesekali tangan kasar itu menyentuh daerah klitoris saya. Saya rasa ada getaran yang menghentak-hentak. Dari mulut saya yang tertutup, terdengar hembusan nafas yang berat, Pak Sukiman makin bersemangat. “Ada yang tidak beres di bagian peranakan kamu,” katanya.

Satu tangannya berada di perut, sementara yang lainnya mengusap gundukan yang ditumbuhi sedikit bulu. Tangannya berputar-putar di selangkang saya itu. Saya merasakan ada kenikmatan di sana. Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah basah. Kepala saya miring ke kiri dan ke kanan menahan gejolak yang tidak tertahankan.

Tangan kanan Pak Sukiman makin berani. Jari-jari mulai memasuki pinggir liang vagina saya. Ia mengocok-ngocok. Kaki saya menerjang menahan gairah yang melanda. Tangan saya yang mencoba menahan tangannya malah dibawanya untuk meremas payudara saya. Meski tidak membuka BH, namun remasan tangannya mampu membuat panyudara saya mengeras.


Uh, saya tidak tahu kalau kain sarung yang saya pakai sudah merosot hingga ujung kaki. CD juga sudah tanggal. Yang saya tahu hanyalah lidah Pak Sukiman sudah menjilati selangkang saya yang sudah membanjir. Terdengar suara kecipak becek yang diselingi nafas memburu Pak Sukiman.

Ini permainan yang baru yang pertama kali saya rasaran. Randy, suami saya, bahkan tidak pernah menyentuh daerah pribadiku dengan mulutnya. Tapi, jilatan Pak Sukiman benar-benar membuat dada saya turun naik. Kaki saya yang menerjang kemudian digumulnya dengan kuat, lalu dibawanya ke atas. Sementara kepalanya masih terbenam di selangkangan saya.

Benar-benar sensasi yang sangat mengasyikan. Dan saya pun tidak sadar kalau kemudian, tubuh saya mengeras, mengejang, lalu ada yang panas mengalir di vagina saya. Aduh, saya orgasme! Tubuh saya melemas, tulang-tulang ini terasa terlepas.

Saya lihat Pak Sukiman menjilati rembesan yang mengalir dari vagina. Lalu ditelannya. Bibirnya belepotan air kenikmatan itu. Singletnya pun basah oleh keringat. Saya memejamkan mata, sambil meredakan nafas. Sungguh, permainan yang belum pernah saya alami. Pak Sukiman naik ke atas ranjang. “Kita lanjutkan,” katanya.

Saya disuruhnya telungkup. Tangannya kembali merabai punggung saya. Mulai dari pundah. Lalu terus ke bagian pinggang. Dan ketika tangan itu berada di atas pantat saya, Pak Sukiman mulai melenguh. Jari tangannya turun naik di antara anus dan vagina. Berjalan dengan lambat. Ketika pas di lubang anus, jarinya berhenti dengan sedikit menekan. Wow, sangat mengasyikan. Tulang-tulang terasa mengejang. Terus terang, saya menikmatinya dengan mata terpejam.


Bila kemudian, terasa benda bulat hangat yang menusuk-nusuk di antara lipatan pantat, saya hanya bisa melenguh. Itu yang saya tunggu-tunggu. Saya rasakan benda itu sangat keras. Benar. Saat saya berbalik, saya lihat kontol Pak Sukiman itu. Besar dan hitam. Tampak jelas urat-uratnya. Bulunya pun menghitam lebat.

Mulut saya sampai ternganga ketika ujung kontol Pak Sukiman mulai menyentuh bibir vagina saya. Perlahan ujungnya masuk. Terasa sempit di vagina saya. Pak Sukiman pun menekan dengan perlahan. Ia mengoyangnya. Bibir vagina saya seperti ikut bergoyang keluar masuk mengikuti goyangan kontol Pak Sukiman yang tahan lama.

Hampir sepuluh menit Pak Sukiman yang tahan lama asik dengan goyangannya. Saya pun meladeni dengan goyangan. Tubuh kami yang sudah sama-sama telanjang, basah dengan keringat. Tahan lama juga stamina Pak Sukiman. Belum tampak tanda-tanda itunya akan ‘menembak’.

Padahal, saya sudah kembali merasakan ujung vagina saya memanas. Tubuh saya mengejang. Dengan sedikit sentakan, maka muncratlah. Berkali-kali. Orgasme yang kedua ini benar-benar terasa memabukkan. Liang vagina saya makin membanjir. Tubuh saya kehilangan tenaga. Saya terkapar.

Saya hanya bisa diam saja ketika Pak Sukiman yang tahan lama masih menggoyang. Beberapa saat kemudian, baru itu sampai pada puncaknya. Ia menghentak dengan kuat. Kakinya menegang. Dengan makin menekan, ia pun memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina saya. Saya tidak kuasa menolaknya. Tubuh besar hitam itu pun ambruk diatas tubuh saya. Luar biasa tahan lama permainan polisi yang hampir pensiun itu. Apalagi dibandingkan dengan permainan Randy yang kurang tahan lama.

Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Sukiman yang tahan lama. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di hotel. Meski, kemudian Pak Sukiman juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan syahwat kepadanya. Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Randy.

Dan saya yakin Randy juga tidak tahu samasekali. Saya merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Pak Sukiman yang tahan lama itu. Entah sampai kapan.

Sunday, July 9, 2017

   Mucikari Yang Menawan


Cerita Sex Hot Dewasa - Perkenalkan namaku Oktavianus, aku bekerja disalah satu perusahaan besar dijakarta. Kali ini aku akan menceritakan kejadian nyata yang kualami kurang lebih 2 tahun yang lalu saat aku ditugaskan oleh kantorku untuk mengurus kantor cabang yang ada dijogja. Waktu itu aku ditugaskan dengan Rian teman sekantorku. Soal tiket dan semua perlengkapan yang aku butuhkan selama dijogja, dimana aku tinggal sudah diurus oleh kantor.

goo.gl/y7rqqN


Setelah mendapatkan tiket, keesokan harinya aku dan Rian langsung berangkat menuju jogja dengan pesawat. Tak sampai satu jam perjalanan, kita pun sampai dijogja dan dibandara kita sudah dijemput oleh pihak kantor cabang jogja. Kemudian kita diantar oleh sopir menujun kantor yang akan kita urus sementara waktu. Setengah jam perjalanan, sampailah kita dikantor, aku dan Rian jalan-jalan mengililingi kantor trersebut sambil melihat ruangan yang akan kita tempati esok harinya.

Setelah kiranya cukup melihat-lihat kantor, kita pun diantar menuju sebuah mess yang lumayan mewah. Kamarnya besar, ber AC, lengkap dengan kamar mandi layaknya hotel berbintang yang pastinya akan memmbuatku sangat betah. Kami juga disediakan sebuah motor untuk keluar dan kami memang sudah berencana nanti malam ingin jalan-jalan memutari indahnya kota jogja.

Karena kurasakan aku agak capek maka kuputuskan untuk tidur siang sedangkan Rian entah kemana katanya mau keluar main cari sesuatu apa gitu aku tak begitu mendengar. Cukup lama juga tidur siangku dan tak terasa waktu sudah menunjukan jam 5 sore saatnya aku mandi dan makan sore. ketika aku selesai mandi, ternyata Rian sudah berada diruang TV dan dia menyuruhku makan,


“Makan dulu sana” disuruhnya aku makan “Okeeyy. . .thank’s ya” balasku Kemudian aku dan Rian makan bersama. Ditengan kami makan, Rian bercerita yang ternyata tadi siang dia main kekomplek lokalisasi, emang Rian ini suka banget jajan nunuk wanita soalnya diJakarta Rian juga terkenal PlayBoy pemain wanita.

Sering juga Rian membOktavianusng ABG bispak yang setelah menidurinya Rian selalu memperlihatkan foto-fotonya padaku. Memang cantik sih para ABG yang dibOktavianusng Rian, namun sayangnya mem3knya sudah jadi milik umum dan aku paling gak seneng yang namanya jajan seperti Rian. Mending ngentotin pacarku, lebih puas dan lebih menggairahkan. Rian juga bercerita kialau malam ini rencananya dia mau chek’in dan Rian pun menggajakku untuk menemaninya. Aku mau-mau saja karena aku sudah terbiasa dengan Rian saat diJakarta.

Pukul setengah 11 malam aku dan Rian berangkat menuju tempat janjian dengan wanita bOktavianusngan tersebut, tempatnya sangat ramai banyak wanita-wanita nakal pada berkeliaran. Kulihat ramai sekali malam itu, kemudian aku berhenti disalah satu kedai kopi untuk sekedar duduk saja dan Rian menelpon wanita itu. Tak berapa lama wanita itu datang dan ikut gabung dengan kita. 


Kulihat wanita itu cantik, badannya tinggi dan berdada montok itulah sedikit gambaran cewek yang dibOktavianusng Rian. Siwanita bOktavianusngan itu buka harga 400ribu dan menurut Rian harganya sepadan dengan kecantikannya. Kami pun berbincang-bincang dan dari perbincangan itu kuketahui namanya Retty. Retty juga mengajak untuk threesome sekalian namun aku langsung menolaknya. Karena aku gak suka jajan wanita sembarangan.

Tiba-tiba ada seorang wanita setengah tua datang ketempat kami, dan dia ikut gabung dengan kami dan mengetahui Retty ada disitu malah dia ikut berbincang-bincang. Wanita setengah tua itu duduk disebelahku dan dia mulai aktif mengajaku ngobrol namanya Melati, tubuhnya agak chubby dan wangi tubuhnya seketika menggugah seleraku.

“Edan kamu Pett bisa dapat dua brondong aja” kata wanita setengah tua itu
“Gak kok Mi, Retty cuma bisa nangkep satu aja” balas Retty
“Cepetan sana dipuasain, memangnya yang mana yang berhasil kamu gaet Pett???” tanya si Mami
“Mau ngamar sama Retty ya. .???” Tante Melati mengajakku bicara
“Gak tant, aku hanya nganterin temenku itu kok” jawabku
“Kamu bukan asli sini ya..? gaya bicaramu cakep dech” ujar trante Melati
“Iyha tant, aku dari jakarta” balasku
“Oooohhh jauh-jauh datang kesini, pasti disana pereknya cantik-cantik yah ???” tanya tante Melati
“Eeemmbb aku gak begitu tau tant, soalnya aku baru pertama kali ini main ditempat beginian” balasku.


Tiba-tiba Rian dan Retty pergi, mungkin karena sudah tak bisa menahan nafsunya dan Rian pun berpesan agar nanti aku gak usah menjemputnya karena dia aka diantar Retty kembali ke mess. Seklarang tinggal aku sendiri diwarung itu dengan tante Melati. Aku dan tante Melati pun semakin lama semakin akrab, kami ngobrol ngalor ngidul dan sejatinya tante Melati adalah seorang mucikari.

Waaahhh bisa payah niiih urusanya, saat aku mengetahuinya sebenrnya aku ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu namun tante Melati terus menahanku memegang tanganku erat-erat. Dia malah mentraktirku makan dan minum, sambil ngobrol lebih intens. Tante Melati malah mengajakku ngamar. Aku jadi bingung sendiri mau jawab apa kalau kutolak dia pasti akan marah. Tanganya dari tadi mengelus batang k0ntolku dari luar celanaku hingga batang k0ntolku mengeras, mengetahui kalau k0ntolku sudah mengeras tante Melati malah semakin liar.

“Tante kalau misal malam ini kita ngamar aku harus bayar tante berapa?” gara-gara elusan tangan tante k0ntolku ngaceng berat” ujarku karena nafsuku sudah memuncak “Untuk kamu gratis, malam ini aku butuh kepuasan, kamu menggoda birahiku, bibir kamu seksi, gimana mau gak???” balas tante Melati “Emmbbb. . . boleh sih tapi dimana tant??? Hotel ???” tanyaku “Kamu ngak usah bingung, dirumahku saja” balas tante Melati.


Tak berapa lama sesudah selesai makan tante Melati membayarnya dan aku membeli rokok dulu tapi eeee malah tante Melati juga membayar rokokku. sepertinya tante Melati sangat mengagumiku, sesudah dengan semua itu, aku mengikuti tante Melati hingga tak lama kemudian kami sampai disebuah rumah yang besar dan mewah.

Kemudian kami masuk rumah mewah itu dan aku dipersilahkan duduk dikursi sofa yang sangat empuk, sepertinya tante Melati sudah tak sabar dan langsung menciumi wajahku. Aku meresponya dengan tanganku kutempelkan dibaju putih miliknya dan sekarang tante Melati duduk mengangkang.

Waktu itu tante Melati memakai celana dalam berwarna merah menerawang dengan paha yang sangat mulus. Cukup lama kami berciuman, sekarang aku mulai kebawah dan terus kuciumi lehernya sehingga membuatnya kehilangan akal sehat.


Sekarang badan tante Melati sudah kuambil alih sepenuhnya. Dari leher aku bergeser turun kebawah menuju toket montoknya lalu tanpa perintah, tante Melati membuka baju dan BH-nya dan terlihatlah dua gundukan daging kenyal dan bulat, kemudian kuremasi dengan lembut, penuh perasaan sambil kulumat bibirnya,

“Eeeemmmmmhhhh nikmat sekali ooocchhh” desah tante Melati keluar dari bibirnya Kuremasi, kukulum dan kupilin-pilin toketnya yang membuat tante Melati semakin meringis menahan nikmat yang sangat luar biasa. “Eeemmmbbbhhh oooocchhhhh Oookkiiiii. . . . nikmat sekali..” buah dada dan putting susunya sudah mengeras.

Tangan kiriku bergeriliya disela sela paha mulusnya, kuraba lembut pahanya dan tampak gundukan hangat lembab dibalik CD-nya. Kemudian aku membukanya dengan muka menghadap langsung disela-sela paha kemudian kutarik CD-nya. Nampaklah lendir yang melekat dikain CD-nya saat kutarik, yang membuat nafsuku semakin membara.


Lalu kujilati paha bagian dalamnya hingga membuat tante Melati menggelinjang dengan perut terangkat keatas. Sekarang ujung lidahku sudah menyentuh bibir vaginanya yang sudah basah oleh cairan kenikmatan yang sedari tadi kurasakan asin aroma sengir dan kecut khas seperti aroma memek pacarku.

Mem3k tante Melati bisa dibilang bersih dan sangat terawat yang sekarang tersaji didepan mataku dan sedang kujilati. Desahan demi Desahan kenikmatan terus keluar dari mulut tante Melati. Sekarang itilnya mulai jadi sasaran lumatan lidahku. Cukup lama kumainkan v4ginanya. Yang sekarang v4gina tante Melati mulai berkedut dan nampak semakin banjir penuh lendir dan tiba-tiba terdengar erangan panjang,

“Oooooouuuuhhhhhhh. . . .Oookkiiiii. . .aku mau keluaarrrr. . . .Ooooocchhhhh. . .seeerrr..serrr…seerrrr” Lenidr hangat tanet Melati meleleh dari dalam lubang v4ginanya. Tante Melati hanya berbaring lemah merasakan kenikmatan yang kuberikan. Dari dalam v4ginanya masih saja mengalir. Kesempatan ini tak kulewatkan begitu saja, segera kusapu bersih dengan lidahku,

“Oktavianus lihay sekali memanjakan wanita oooocchhhh” ucap tante Melati
“Aaaah biasa aja Tant, ngomong-ngomong suami tante kemana” tanyaku
“Suamiku kerja dikalimantan, makanya aku kesepian, sekarang giliranmu ya tante bikin ngecrott” ujar tante dengan nada genitnya.

Celanaku pun diturunkan dan tante Melati jongkok dengan wajah mengahdap tepat dik0ntolku dan begitu CD-ku ditarik kebawah, tante Melati sangat terkejut karena ditodong batang k0ntolku, “Hhhhmmmbbb. . . besar juga batang k0ntolmu Ki” tante Melati kagum melihat batang k0ntolkuku


Kemudian dipegangnya k0ntolku dan dikocok, dikulum lembut batang k0ntolku hingga aku merasakan nikmat yang snagat luar biasa. Kurang lebih 10 menitan tante Melati memainkan batang k0ntolku dan dia sudah tak tahan lagi, maka tante Melati tidur terlentang dan membuka lebar-lrbar kakinya dan yang paling kusuka rok tante Melati masih menempel ditubuhnya yang menambah sensasi nafsuku semnakin bertambah.

Dengan tenang kuhampiri dan tangan tante Melati memegang dan mengarahkan batang k0ntolku kelubang mem3knya. Dengan satu tekanan pinggulku, masuklah semua batang k0ntolku diiringi desahan panjang tante Melati.

Batang k0ntolku tertanam kedalam lubang mem3k basah tante Melati, sambil kugenjot mem3knya, kuremasi juga toketnya dengan tubuhnya yang chubby membuat tiap sodokan k0ntolku mengeluarkan suara “Ceplakk..Ceplakkk…Ceplakkk” rasanya batang k0ntolku seperti diurut-urut saat masuk kedalam lubang v4ginanya.

“Oooouuuhhh. . .Okkiii. . .nikmat bangeett Kiii. . .terus oooogghhhh agak kencang Ki” celoteh tanet Melati dan sambil kupercepat sodokkanku

Kusodok terus lubang v4ginanya dan kulihat batang k0ntolku berlumuran lendir tante Melati. Tante Melati hanya terdiam dengan mata merem-melek merasakan sensasi batang k0ntolku hingga akhirnya k0ntolku disembur cairan hangat “Serrr. . .Serrr. . .Seeerrr. . .” semprotan lendir tante membuatku semakin bergairah, lalu kupercepat lagi gerakanku sampai tante Melati mengejang. Cukup lama aku bermain dengan posisi ini, kemudian kucabut batang k0ntolku dari lubang v4ginanya hingga kudapati lubang v4ginanya menganga hasil cetakan batang k0ntolku.

Kembali kujilati v4ginanya sebelum masuk keronde ke2. Kumainkan mem3knya dengan lidahku dan tante Melati hanya bisa pasrah menerima kenikmatan ini sambil tanganya meremasi sendiri buah dadanya. sekarang tante Melati dalam posisi nungging dan kumasukan lagi batang k0ntolku,


“Aaaaacchhhhh Okk. . .kiii. . . pelan,,Ooooouuhhhhh. . .Bleeessss” amblaslah sudah batang k0ntolku didalam lubang mem3knya. Dalam posisi ini aku sangat menyukainya, kedua tanganku memegangi buah dadanya dan dengan wajah menghadapku dan kucumbu bibir tante Melati.

Tante Melati mengejang dan tampaknya dia akan orgasme lagi, kubiarkan tante Melati menyemburkan cairan kenikmatannya dulu dengan k0ntolku masih menancap dilubang v4ginanya. Sesudah tante Melati menggerakan pinggulnya kembali kugoyang lagi pinggulku. Maju mundur kutancapkan batang k0ntolku dengan perlahan sampai akhirnya aku tak sanggup memebendung air kenikmatanku yang semakin berontak.

Kucabut batang k0ntolku dan kukocok dengan tanganku lalu tante Melati bangkit dan jongkok didepan batang k0ntolku sehingga wajahnya tepat mengahadap k0ntolku. Langsung saja diraihnya batang k0ntolku, dikulum dan tak lama kemudian “Croooott..Croooott..Croooottt” aku menyemprotkan pejuhku didalam mulut tanet Melati dan kembali “Crooottt. . .Crooottt. . .Crootttt” tembakkan pejuhku membuat mulut tante Melati penuh. Kemudian ditelannya spermaku dan tanet Melati bangga kepadaku,

“Oktavianus makasih ya, kamu udah memuasin tante, kamu tinggal disini berapa lama???” tanya tante Melati
“Sama-sama tant, aku juga menikmati permainan ini tant. aku disini sekitar seminggu tant” balasku
“Bolehkan besok kita mengulangnya lagi” tanya tante
“Boleh tante Melati sayang” balasku

sekarang aku mempunyai pemuas nafsu yang tak lain adalah mucikari disini, sesudah permainan selesai, aku segera balik lagi kelokalisasi bersama tante Melati. Kita melanjutkan ngobrol dan sampai jam 2 pagi aku pulang ke mes dan ternyata Rian belum pulang juga. Kemudian aku tidur dan akhirnya terbangun dipagi hari dan Rian sudah diruang tamu, kubangunkan dia dan kini hari pertamaku kerja di kantor cabang Jogja.

Cerita Sex Dengan Si Penagih Hutang


Cerita Sex Hot Dewasa - Nаmаku Herman uѕiаku ѕеkаrаng 29 tаhun. аku ingin mеnсеritаkаn реngаlаmаn реrtаmаku ѕааt реrtаmа kаli аku mеlераѕ kереrjаkааnku…tераtnуа 10 tаhun уg lаlu, tаhun 2007. Wаktu itu аku bаru bеrumur 19th.

goo.gl/y7rqqN
Siаng itu аku ѕеdаng tidur2аn didераn tv kеtikа ѕеоrаng dаtаng dаn mеngеtuk рintu rumаhku, kеtikа kubukа рintu..kulihаt ѕеоrаng wаnitа bеruѕiа 35 tаhunаn dаn mеnаnуаkаn “ibunуа аdа dik?”…lаlu ku jаwаb “mааf, tаntе ѕiара? ibu аdа dikаmаr, ѕеbеntаr ѕауа раnggilkаn” ѕаmbil tеrѕеnуum diа bilаng “ѕауа Via, tеmаnnуа ibu kаmu dаri Bogor..”

Itulаh аwаl реrkеnаlаnku dеngаn tаntе Via, уg bеlаkаngаn bаru аku kеtаhui bаhwа diа аdаlаh “rеntеnir”, dаn ibuku tеrlilit hutаng уg lumауаn bаnуаk ѕаmа diа…tеruѕ tеrаng kеhiduраn kаmi dikаlа itu ѕаngаtlаh ѕulit… ѕеmеnjаk ауаhku уg lеbih mеmilih mеninggаlkаn ibuku dеmi iѕtri bаru, аku bеrѕаmа kаkаk dаn аdik2ku hаnуа tinggаl dirumаh реtаkkаn, dаn hiduр dеngаn ѕаngаt kеkurаngаn…


Hаri-hari tеruѕ bеrlаlu, ѕеmаkin ѕеring аku bеrtеmu dеngаn tаntе Via, kаrеnа hаmрir ѕеtiар hаri diа ѕеlаlu kеrumаh untuk mеnаgih сiсilаn hutаng…Pаgi itu hаri minggu (mаѕih ku ingаt jеlаѕ) аku bаru ѕаjа bаngun tidur, ѕаmbil mеnikmаti ѕесаngkir tеh mаniѕ hаngаt..ѕаmраi kudеngаr lаngkаh kаki mеnuju рintu dераn rumаhku, bеlum ѕаjа diа mеngеtuk, рintu ѕudаh kubukа…

аku : “еh tаntе..саri ibu уа?”tаntе Via : “iуа,mаѕih dirumаh nggаk? tаntе kеѕiаngаn nih…tаntе bilаng ѕih jаm 9 mаu kеѕini, ѕеkаrаng udаh jаm 10 lеbih”аku : “iуа, ibu lаgi ngаntеr аdik2 tuh kе gеrеjа kауаknуа…ѕауа аjа bаru bаngun nih, mungkin ѕеbеntаr lаgi tаn…tunggu ѕаjа kаlо mаu”tаntе : “gitu уа? уа udаh dеh tаntе tunggu аjа…”Sеtеlаh kuреrѕilаhkаn duduk, аku рun kе dарur untuk mеmbuаtkаn minumаn untuknуа…


Tаntе : “wаh rероt2 kаmu Di…tаntе kаn biѕа аmbil ѕеndiri..”аku : “gаk ара2 tаntе…gаk rероt kоk”Tаntе : “kаmu ѕеndiriаn dirumаh?”аku : “iуа nih tаn, аku аjа bаru bаngun..tаu2 udаh gаk аdа ѕiара2, kаkаk аku ѕih biаѕа diа kаlо hаri minggu ngаjаr kаrаtе di ѕеkоlаhаn..”

tаntе : “оh gitu…lhа kаmu ѕеndiri gаk kеmаnа-mаnа? ”
аku : “nggаk tаn, kаlо аku раling dirumаh аjа nоntоn tv аtаu kеrumаh tеmеn di ѕеbеlаh..”tаntе : “gаk расаrаn?..еh ngоmоng2 udаh рunуа расаr bеlum kаmu?”аku : “hеhеhеhе…mаѕih kесil tаn, bеlum biѕа саri uаng ѕеndiri, аku gаk mаu расаrаn, nаnti kаlо udаh kеrjа bаru dеh..”


tаntе : “mаѕih kесil gimаnа? еmаng umur kаmu bеrара?”аku : “аku khаn bаru 19th tаn..bаru kеlаѕ 3 SMA”tаntе : ” hаh..19th kоk bоngѕоr уа? tаntе kirа kаmu udah kuliah..hеhеhе”аku : “аh tаntе biѕа аjа…еmаng ѕih bаnуаk уg bilаng kаlо аku bоngѕоr, mааf tаn..реrmiѕi ѕеbеntаr аku tinggаl mаndi dulu gаk ара2 уа..”

tаntе : “wаh bеlоm mаndi уа? ih раntеѕаn bаu..hеhеhе, gаntеng2 kоk jоrоk bеlum mаndi, уа udаh mаndi аjа ѕаnа…ара mаu tаntе уg mаndiin?(ѕаmbil tеrѕеnуum nаkаl) аku : “аh tаntе biѕа аjа…ѕеbеntаr уа tаn..” tарi bеlum ѕеmраt аku bеrdiri dаri tеmраt dudukku, tаngаn tаntе Via lаngѕung mеnаrik tаngаn ku…tаntе : “ѕеbеntаr ѕini Di..tаntе gаk bеrсаndа kоk, mаu nggаk tаntе mаndiin..еnаk lоh..bеnеrаn dеh gаk bоhоng”…


Sеkеtikа itu jugа jаntungku bеrdеguр kеnсаng, mukаku mеmеrаh kеtikа tаntе Via mеlеtаkkаn tаngаnnуа di раhаku..tаntе : “bеnеrаn kоk Di, tаntе jаnji dеh gаk сеritа ѕiара2…kаmu gаk uѕаh tаkut..tаntе khаn gаk gаlаk hеhеhеhеhе…ѕini dеh” tаngаn kаnаn tаntе mеnаrik рinggаngku, ѕеrауа mеnуuruhku untuk lеbih rараt duduk didеkаtnуа.

Aku mаѕih mеmbiѕu tаk dараt bеrkаtа ара2 kеtikа tаngаn kirinуа ѕudаh mаѕuk kеdаlаm сеlаnаku dаn mеrеmаѕ buаh zаkаrku…аku : “ааh tаntе” (ѕаmbil mеrintih kееnаkkаn kеtikа iа mеmаinkаn buаh zаkаrku)tаntе : ” tеnаng аjа уа ѕауаng…роkоknуа tаntе jаmin еnаk dеh” biѕik tаntе Via ѕаmbil mеnjilаt tеlingаku…kеmudiаn lеhеrku, аkuрun mеngеrаng kеtikа diа mеnghiѕар реntil dаdаku…аku : “tаntе…аkh…hmmmnnn…ааааk h…


Kеmudiаn bibirnуа tеruѕ mеnсiumi реrutku, dаn аku mаkin tаk kuаѕа kеtikа kераlа реniѕku mulаi dijilаti dаn dikulum-kulum оlеhnуа…аku hаnуа biѕа mеngеrаng tаnра biѕа mеnоlаk араlаgi bеrоntаk…ѕааt tаntе Via mеlаhар buаh zаkаrku, dаn mеmаinkаnnуа dеngаn lidаhnуа…оооhh…kеmudiаn tаntе mulаi mеmbukа bаju dаn rоknуа…аku рun mаkin tеrраnа dеngаn kеmоntоkkаn tubuhnуа…рауudаrаnуа…ооh tаntе…

tаntе : “ѕini ѕауаng…kаmu jilаtin ini уа” ѕаmbil mеndоrоng kераlаku kеаrаh vаginаnуа уg ditumbuhi bulu2 hаluѕ…аku рun lаngѕung ѕаjа mеnjilаti vаginа tаntе Via dеngаn rаkuѕ… tаntе : “OOOhhh…Herman…tеruѕ ѕауаng…оооhh…jаngаn bеrhеnti ѕауаng…ооооh…iуа ѕауаng diѕitu…iуа tеruѕ…tеruѕ..tеruѕ…оааааhh ….” ѕеtеlаh bеbеrара mеnit kujilаti vаginаnуа…


tаntе : ” kаmu hеbаt Herman…” tаntе Via mеrеgаngkаn kеduа kаkinуа, ѕаmbil mеnаrik реniѕku… “ѕini ѕауаng, mаѕukkаn kеѕini…аааааhhh…” iа рun mеngеrаng, kеtikа реniѕku mulаi mаѕuk kе dаlаm vаginаnуа, ѕаmbil kеduа tаngаnnуа mеndоrоng dаn mеnаrik раntаtku…tаntе Via tеruѕ mеngеrаng

” Oоооh Herman…tеruѕ ѕауаng…Oооh Tuhаn…Aаааhhhkh..” Sеtеlаh bеbеrара mеnit, аku lаngѕung mеrаѕаkаn kеtеgаngаn, ѕеluruh tubuhku tеrаѕа kаku…dаn аkhirnуа, Aааааааkkkhhhh….tарi tаngаn tаntе Via tеruѕ mеnеkаn раntаtku ѕеhinggа аku “kеluаr” di”dаlаm”nуа…dаn kеmudiаn diа mеmbiаrkаn аku tеrkараr lеmаѕ diаtаѕ tubuhnуа.


tаntе: “hеhеhе…kаmu jаgоаn Di..” ѕаmbil mеnсium kеningku…” tаntе jаnji, gаk аkаn bilаng ѕiара2 ѕауаng…kаmu nggаk uѕаh tаkut..ini rаhаѕiа kitа bеrduа уа ѕауаng…”аku : “tарi gimаnа kаlо ibu аku tаu? аtаu ѕuаmi tаntе?..”tаntе : “nggаk, mеrеkа nggаk bаkаl tаu…tеnаng аjа уа ѕауаng…роkоknуа tаntе jаnji dеh…tеruѕ tеrаng tаntе ѕudаh “kерingin” ѕаmа kаmu dаri dulu…аkhirnуа dареt jugа..hеhеhеhе…”

Sеtеlаh kеjаdiаn раgi itu, kаmi рun ѕеmаkin ѕеring mеlаkukаnnуа di ѕеtiар аdа kеѕеmраtаn, tаntе Via mеngаjаriku bеrmасаm gауа…dаri fоrерlау dаn ѕеtеruѕnуа…dаn ѕеtiар kаli аku оrgаѕmе, tаntе Via ѕеlаlu mеnуuruhku untuk оrgаѕmе di dаlаm vаginаnуа.
Diа bilаng lеbih nikmаt rаѕаnуа… bаhkаn kаdаng diа mеnуuruhku untuk “kеluаr” di mulutnуа…аwаlnуа аku tаkut kаlо nаnti diа hаmil, tеrnуаtа tаntе Via jujur раdаku bаhwа ѕеѕungguhnуа diа tidаk аkаn реrnаh biѕа mеmрunуаi kеturunаn (mаndul) dаn kеduа аnаknуа уg mаѕih kесil2 аdаlаh аnаk hаѕil аdорѕi…


Bеrhubungаn dеngаnnуа реrlаhаn kеhiduраn еkоnоmi kеluаrgаku mеmbаik…wаlаuрun аku ѕеlаlu bеrbоhоng раdа ibuku, mеngеnаi uаng уg tаntе Via ѕеring bеrikаn kераdаku…ѕеlаin itu diарun mеmеnuhi ѕеgаlа mасаm kеbutuhаn ѕеkоlаhku dаri kереrluаn mеmbеli buku, ѕаmраi mеmbiауаi uаng ѕеkоlаh untuk mаѕuk SMU, mаlаhаn ѕеjаk kаmi bеrhubungаn diа tidаk реrnаh lаgi mеnаgih hutаng kе ibuku, раdаhаl jumlаhnуа hаmрir 25jt.

Tigа tаhun аku mеnjаlin hubungаn dеngаn tаntе Via, ѕаmраi suatu saat tаntе Via mеmutuѕkаn рindаh kе ѕоlо bеrѕаmа ѕuаmi dаn kеduа аnаk аngkаtnуа…Sаmраi ѕеkаrаng аku tаk реrnаh lаgi mеndеngаr kаbаr bеritаnуа…kаrеnа ѕеmеnjаk dia pindah ke Solo rumаhku juga рindаh kе daerah Sumatra.

Friday, July 7, 2017

Kutiduri Sepupuku



Cerita Sex Hot Dewasa - Ini adalah kisah pengalaman pribadiku dengan sepupuku Caroline . Gadis muda belia yang kuperawani hingga darah keperawanannya kulihat mengucur dari kemaluannya. Tak kusangka semua ini akan terjadi, namun nasi sudah menjadi bubur, aku bisa apa.. beginilah ceritaku….



Perkenalkan namaku Gading, umurku masih 22 tahun. Kejadian ini bermula ketika keluarga besarku semua berkumpul karena suatu tradisi setahun sekali keluargaku pasti berkumpul bergiliran dimasing-masing rumah. Naaah dalam kumpul kali ini, keluarga besarku memutuskan untuk pergi muncak. Dan setelah semua setuju, akhirnya keesokan kita semua-pun langsung berangkat kepuncak.

Karena kita berangkat dari rumah sudah hampir sore, maka kita sampai puncak tengah malam. Sampai di villa, kita semua langsung istirahat karena kelelahan dalam perjalanan. Keesoakn harinya, aku dan sepupuku yang bernama  duduk diteras sambil mengobrol.

Sedikit gambaran tentang Caroline, dia orangnya tinggi seperti aku sekitar 168cm dan  memiliki tubuh yang sangat indah dengan buah dada yang cukup besar sekitar 36B, pantat yang bulat padat, kulitnya putih mulus, rambutnya hitam panjang, serta pinggang yang begitu langsing, hingga  terlihat sangat perfect.

“Nanti malam acaranya ngapain kak??” ujar 
“Mungkin pada karaokean dek, lha kenapa dek???” tanyaku
“Aaaahh…enggak papa kok kak, Cuma tanya aja” jawabnya sambil tersenyum
“Aaahhh…gak mungkin kalau gak ada apa-apa, kamu BT yaaa???” tanyaku mendesak
“Iya kak, nanti kalau karaoke pasti aku disuruh nyanyi sama papah” jawab  jujur
“Yaudah bilang aja sama papah kalau kamu lagi gak pengen nyanyi. Emang kamu sendiri pengen ngapain say?” (aku dan  sudah biasa manggil sayang-sayangan meskipun didepan keluargaku).

“Nggak…Pokoknya lagi pengen bebas ajah…Lagi gak pengen disuruh-suruh” ujar  ketus
“Oooo…Terus kamu lagi pengen ngapain dong say?” tanyaku lagi
“Gimana kalau kita jalan-jalan aja pake mobil. Nanti aku minjem mobilnya papah ajah. Nanti kamu yang nyetir” ujar .
“Oke aja dech. Tapi jam berapa? Soalnya jam lima aku mau nata makanan” tanyaku
“Jam 8 nan aja yah kakakku sayang, jadi kita sama-sama sudah gak ada kerjaan. Setuju?”
“Okey deeehh”.Pukul lima sore aku langsung menuju kamar . Kuketok pintu kamarnya 4 kali, terus aku belakangin pintu. Tak lama kemudian  membuka pintu,  menyuruhku masuk.

“Kak, kunci pintunya donk, akuu mau mandi. Kakak udah mandi belom?” Ternyata saat itu  cuma pakai handuk waktu kubuka pintu kamarnya “Udah lah, masa mau jalan-jalan gak mandi? Emang kenapa mau mandi bareng?”“Boleh… yuk!” Jawab  antusias.

“Gak aaahh, orang becanda juga, aku baru mandi tau” “Yaudah…aku mandi dulu ya. Kamu tunggu bentar yah… Kalau mau pakai laptop pakai aja, itu ada didalam tas. loginnya Caroline passwordnya ****** “Okeeyy” Abis itu  nyium pipiku.Masih anget nih laptop. Begitu kubuka laptop dan login masuk, mucullah notepad yang isinya :

“Kak, liat keluar jendela deh, jalanan macet banget. Gak usah jalan-jalan yah…Ooo iya, kayaknya view dari kamar kamu lebih bagus deh. Nanti bawa laptop aja kesana. Jadi kita ngobrol sambil denger lagu”
Kok pakai pesen segala sih, kenapa tadi gak ngomong langsung saja tadi. “Aku masih belom curiga, soalnya aku mikir, sepupuku ini ngapain mikir yang enggak-enggak”

“Dek, jendela kakak buka yah. Kakak mau ngerokok. Ooo iya minta rokok ya. Rokok kakak ketinggalan dibawah” Teriakku didepan pintu kamar mandinya  “Pakai aja kak, rokokku ada didalem tas kecilku”

Tak berasa sudah 4 batang malboro merah punya  habis. Soalnya aku maen game flash yang ada dilaptop  sambil dengerin mp3 koleksinya sepupuku.

 keluar dari kamar mandi. Loh? Kok bugil?
“Ehhh Caroline malah telanjang Jalan-jalan lagi…” Celetuku
“Aaahh, biarin aja. Kakak ini yang ngeliat” Aku cuma bisa geleng-geleng aja
Seketika itu aku konak gara-gara liat puting merah muda indah dan meki tanpa rambut kemaluan yang sangat harum sekali.
“Udah baca kan pesenku? Itu loh yang di notepad tadi?” Tanya 
“Ooooww…sudah kok. Kenapa kamu gak bilang dari tadi? Ya udahlah, ayo kekamarku”
Aku jalan duluan nenteng laptop  ditangan kanan, sambil megang rokok ditangan kiri. Habis kubuka kamarku, kutaruh laptop dimeja lalu kucolok kabel speaker aktif kecil yang kubawa dari rumah.

Tak lama kemudian  masuk, lalu  langsung nutup dan mengunci pintu kamarku.
“Kok dikunci dek?” Tanyaku sedikit bingung
“Biar gak ada yang gangguin” Jawabnya manja
Seraya mendengarkan musik,  narik tanganku, yang otomatis aku jadi balik badan. Kemudian  nyium bibirku sambil berkata,

“Ajarin aku ML dong kak”
“Beneran? Yakin? Kamu gak salah?” candaku sambil tertawa
“Emang aku keliatan lagi becanda ya kak?? Mending minta ajarin sama kakak”
Gak pake mikir lama lagi, langsung saja kukecup bibirnya.
“Aku ajarin pelan-pelan yah” bisikku

Tanpa komando,  langsung membuka semua pakaian yang nempel ditubuhnya. Aku juga gak mau kalah, dalam hitungan detik aku sidah telanjang. Perang bibir-pun dimulai lagi. Pelan-pelan bibirku pindah dari bibir ke telinga, kujilati telinga dan sesekali kugigit kecil.  cuma bisa mendesah. Begitu jilatan kupindah kebagian belakang kupingnya, reflek  megang pinggangku. Sementara  menggelinjang, bibir dan lidahku mulai berjalan menuju bagian belakang leher yang kemudian kembali kearah leher dan segera turun ke bagian dada.
Tangan kiriku mulai beraksi dipayudara kirinya sementara tangan kananku bCarolinein dimemek . Sesekali aku bangkit untuk mencium bibir . Sekarang aku mulai menjilat lubang pusar . Tak ayal -pun memegang rambutku karena kegelian.

Kemudia kuminta  untuk duduk diatas tempat tidur yang sudah aku kasih alas pake handuk bekas mandiku tadi. Kuminta  ngangkang dan kukecup lembut memeknya. “Baru kucukur tadi loh kak, jadi bagus kan?” ucap  “Udah bagus, wangi pula…” jawabku

Tanpa panjang lebar, mulailah lidahku berkelana dipintu vagina  sepupuku sendiri. Saat lidah dan bibirku menjamah klitoris miliknya,  sembari menggelinjang menjambak rambutku dan mulai berdesis nikmat. “sss… ssh… don’t stop please… don’t”

Mendengar desahan , aku semakin nafsu untuk menjilat dan menyedot cairan dari memek  yang sudah dari tadi basah. Dan aku mulai mencoba variasi jilatan plus pCarolineinan jari didalam vagina . Sekitar 7 menit kemudian,  menggelinjang hebat karena telah meraih kenikmatan tiada taranya untuk yang pertama.
“Kak, aku mau nyobain punya kamu donk” ujarnya
“Kamu bisa mainin ini pake mulut kamu gak?” Sembari menunjuk k0ntolku yang sudah menghitam karena kerasnya aliran darah “Ajarin…” Jawabnya dengan nada manja
“Kamu jilat dulu” Pintaku sambil tiduran disamping 
Lalu  bangkit dan membungkuk meraih k0ntolku dan mulai ngejilat perlahan.

“Sekarang kamu emut deh” Pintaku
“Muat gak nih?” tanya  (Maklum k0ntolku cukup besar dan panjang dari standar orang Indonesia)
“Setelah k0ntolku masuk kedalam mulut  yang lama-lama nafsuin ini, kuminta  sesekali pake lidahnya juga.

Setelah kurang lebih 5 menit k0ntolku disedot-sedot, kuminta  untuk menghentikan.
aktifitasnya itu. Kuminta  tiduran, kemudian kulingkarkan kaki mulusnya itu dipinggangku. Pelan tapi pasti, kuarahkan penisku kedepan vagina .

“Pelan-pelan kak, akuu masih perawan” Aku cuma bisa ngangguk… “KAMPREEET… Bisa bentar doang nih… Perawan pasti masih peret…” Pikirku
Perlahan kumasukin dan ternyata benar, sempit banget namun aku tetep jaga pikiranku biar gak terlalu kebawa nafsu. Kalo nafsu semua gak nyampe 2 menit juga keluar. Sekitar 2 menit prosesi sakral itu berlangsung, Aku ngerasa kayak ada yang menghalangi k0ntolku ini menuju sasaran.

Kami ciuman sembari kutekan sedikit lebih keras penisku. Tiba-tiba lidahku digigit sama ,
“Saa…kit…” rintihnya sambil menitikan air mata. Tembus nih
“Kucabut aja yah” Gak tega juga nyakitin adek sepupu sendiri
Ditahannya badanku pake kakinya waktu mau kucabut k0ntolku dari vaginanya.

“Katanya sakit?” tanyaku
“Gak papa, yang penting kakak seneng” jawabnya
“Bener nih?” tanyaku lagi

cuma ngangguk, sambil nyium , kutekan lagi perlahan sambil kumainkan toket putih dan klitorisnya yang berwarna merah itu. Sekitar 5menit kemudian,  menjerit kecil. Ternyata sudah mentok. Kujilat leher dan telinganya sambil perlahan kugoyang k0ntolku keluar masuk. 5menit berlalu saat  mendesah dan meracau “Faster please, sakit… tapi… enak…”  menjerit kecil saat k0ntolku mentok dirahimnya
Lalu kuperlambat gerakanku. Masukin pelan-pelan, tapi mundur seketika, maju pelan-pelan, mundur secepat kilat.  terlihat menikmati sensasi yang kubikin barusan. Ternyata hal itu bikin  semakin liar. Sejurus kemudian  sepupuku yang menggairahkan terlihat darah perawannya mengalir pada pahanya ketika kubalikkan badanku. Akhirnya… Posisi yang kusuka.

Kayaknya gak sampai 10 menit,  sudah kayak profesional aja nih. Sedotannya mantap, tarikannya kenceng. Ah… Bisa mati konak sebelum cum nih pikirku. Keringat bercucuran dikamar yang berudara dingin puncak itu. Keliatannya  sudah mau keluar nih. 

Karena sedotan vaginanya semakin kenceng dan temponya semakin cepat. Suara-suara nafsu-pun mulai menggema dikamarku yang cukup besar dan agak terpencil… Kurasa penisku kayak disedot pake vacuum cleaner. Rasanya kenceng banget! Ternyata  baru saja keluar.  terkulai lemas diatas badanku.

“Say, sekarang gantian yah. Aku berasa nanggung nih” pintaku
“Terserah kamu kakakku sayang” balasnya
Tanpa basa-basi, kurubah posisi  sehingga nungging didepanku. Posisiin tanganku dipinggang  sepupuku yang cantik dan menggairahkan. Dan mulai kugenjot dari belakang. Setiap kali k0ntolku mentok,  menjerit kecil. Dan  mulai bCarolinein dengan klitoris miliknya sendiri. Sekitar 10 menit kugenjot vagina , kurasa aku pengen keluar nih.

“Saay, kamu mens kapan?” Tanyaku tanpa putus genjotan bahkan mempercepatnya
“Aaahhh… 2 ha… aw… 2… hari… ah… lagi… kena… knapa?” balas  sambil terus mendesah
“Kakak… dah… mau… keluar…” Erangku
“Ters… ss… serah… kakak”
“Hamil, hamil deh. Bodo amat” Pikirku
“Saayyy… kakak… mau… keluaaarr… Aarrgh…” aku menjerit kecil

Kumentokin dan kutancepin dalem-dalem k0ntolku. Dengan tanganku masih dipinggang , kutarik pinggang  kearahku hingga menimbulkan rasa mentok yang luuarrr biasa.  menjerit sambil menitikan air mata saat kukeluarin pejuhku didalem vaginanya. Kulonggarkan peganganku dipinggangnya setelah tetesan pejuhku yang terakhir.

Aku duduk disamping  dan nyium dia.
“I’am sorry, sorry if i’d cum inside of you”
“Gak papa, kalaupun aku hamil, kita nikah aja sekalian ya kak”
Sambil kujilat air matanya, dia bisikin sesuatu,
“Say…terakhir itu sakit tapi bisa bikin aku puas banget loh saayy. Kapan-kapan kita ulangin lagi ya. I love you”

Streaming Film Semi Berkualitas NONTON MOVIE XXX CERITA SEX HOT DEWASA