Cerita Sex Hot Dewasa - Kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Pribadi dari seorang Anak kos yang menyetubuhi tetangga yang tinggal dibelakang kosnya. Yang disetubuhi Pria ini adalah seorang Ibu yang mempunyai 2 anak dan berjilbab. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Apa kabar para Pembaca, aku harap kalian semua selalu sehat. Hhe. kali ini aku akan menceritakan tentang cerita Sex pribadiku. Sebelumnya saya minta maaf apabila kata dan tulisan saya kurang menarik, harap maklum soalnya saya baru pertama kali mengirim Cerita Sex saya di Situs Web ini.
Pertama-tama saya akan memperkenalkan diri dulu, namaku Amar umurku 23 tahun, tinggi badanku 172 cm, berat badan 60 kg, dan aku mempunyai kulit yang lumayan putih . Mempunyai kontol yang panjangnya sekitar 20 cm dengan diameter 7 cm adalah suatu kebanggan tersendiri untuku. aku kira sudah cukup gambaran tentang diriku, sekrang langsung saja yok kita ke cerita Sexsku.
Sebut saja wanita ini Sovia, menurutku dia adalah wanita yang cantik, meskipun dia berpakaian ala jilbab dia tetap kelihatan menggairahkan, dilihat dari wajahnya saja sudah sangat terawat sekali, apalagi tubuhnya pasti sangat mlus dan terawat sekali.
Dibalik pakaian ala jilbab itu terdapat sebuah rahasia yang didambakan lelaki, vaginanya yang di hiasi oleh bulu bulu tipisnya dan toketnya yang kencang dan padat. Setiap kali aku melihat Dia, kemaluanku selalu dibuatnya berdiri dan tegang jika melihat tubuh Sovia.
Aku tinggal di rumah kost dan memiliki tetangga yang bernama Sovia, Dia berjilbab umurnya sekitar 34 tahun, anaknya sudah 2, yang paling besar masih sekolah kelas 4 SD, yang paling kecil umur 1 1/2 tahun, sedangkan suaminya bekerja di perusahaan kontraktor.
Setiap hari Sovia ini selalu memakai jilbab panjang sampai ke lengannya, boleh dikatakan aku melihatnya terlalu sempurna untuk ukuran seorang wanita yang sudah berumah tangga dan tentunya aku sangatlah segan dan hormat padanya.
Ini dia awal mula ceritaku, suatu ketika suaminya sudah pergi ke kantor untuk bekerja dan aku sendiri masih di rumah, rencananya agak siangan baru aku ke kantor.“ Amar ”, Sovia memanggil dari sebelah karena aku masih malas hari ini jadi aku tidak menyahut dan tetap tidur tiduran saja di tempat tidurku.
” Amar … Amar, Ibu minta tolong bisa nggak ?? ujar Sovia dari luar, Aku sebenarnya sudah mendengar namun rasanya badanku lagi malas bangun karena mungkin aku yang di panggil tidak segera keluar, maka Sovia Dengan hati-hati membuka pintu rumahku dan masuk pelan-pelan mencari aku, seketika itu juga aku pura pura tutup mataku dia mencari cari aku dan akhirnya dia melihat aku tidur di kamar, “ Ohh, maaf…” Ujarnya spontan ketika dia masuk kekamarku.
Sovia kaget karena kebiasaan kalo aku tidur tidak pernah pake baju dan hanya celana dalam saja dan pagi itu kontolku sebenarnya lagi tegang biasa penyakit di pagi hari. Seketika itu dia langsung balik melangkah dan menjauh dari kamarku. Aku coba mengintip Dengan sebelah mataku dan dia sudah tidak ada, tapi kira kira tak lama kemudian dia balik lagi dan mengendap-ngendap mengintip kamarku sambil tersenyum penuh arti cukup lama dia perhatikan aku dan setelah itu Sovia lngsung balik ke rumahnya.
Baca Juga : Cerita Sex Siksaan Seorang Perempuan
Pada waktu itu di rumah Sovia sudah sepi, hanya tinggal Sovia dan anaknya yang paling kecil saja, anaknya yang paling kecilpun sudah tidur terlelap. Masih dengan mata sayup, aku mendengar di samping kamarku, sepertinya ada yang mencuci pakaian, kemudian akupun mengintip di belakang.
Oh… ternyata Sovia sedang mencuci pakaian namun dia hanya memakai daster terusan panjang dan jilbab. Karena daster Sovia panjang, maka ketika mencuci dasternya basah sampai ke bagian paha. Ketika aku sedang asik mengintip, tiba-tiba Sovia langsung berdiri dan mengangkat dasternya serta mencopot celana dalamnya dan langsung dicuci sekalian .
Dengan sangat jelas secara otomatis aku melihat memeknya dan pahanya yang putih di tumbuhi bulu-bulu halus, aku langsung berputar otak dong ketika itu, otakku ingin rasanya mencicipi memek yang indah dari Sovia yang berjilbab itu, kemudian aku mecoba mencari akal agar aku bisa mencicipi Memek Sovia.
“ Maaf Sovia, kemarin ada perlu apa ?“ tanyaku mengagetkan Sovia, Dengan reflek dia langsung merapikan dasternya yang tersingkap sampai ke paha tadi, “ Iya nih mas Amar Ibu kemarin mau minta tolong pasangin lampu di kamar mandi Ibu nih“ katanya, “ Kalo gitu sekarang aja bu, soalnya sebentar lagi saya mau kerja“ ujarku, sambil mataku melihat dasternya, membayangkan apa yang didalamnya, “ Yaudah kalau gitu dek, yuk lewat sini saja” ujarnya.
Karena memang tipe rumah kost yang aku tempati di belakangnya cuma di palang kayu, secara otomatis kegiatan tetangga yang ada dibelakang kosku kelihatan, “ Ini lampunya dan kursinya hati hati yah, jangan sampe ribut soalnya anaku lagi tidur” kata Sovia, Kemudian akupun langsung memasang dan Sovia melanjutkan mencuci. Singkat cerita setelah selesai memasang akupun ingin berpamitab kepada Ibu Sakia, “ Bu sudah selesai, lampunya udah terpasang “ kataku.
Kemudian Soviapun berdiri, emang bener-bener rejekiku. Ketika Ibu Sakia menuju kearahk tiba-tiba dia terpeleset dan akan jatuh ke arahku, secara refleks seketika itu akupun menangkapnya, tanpa sengaja ketika itu tanganku mengenai payudaranya yang montok dan tanganku satu lagi mengenai lngsung pantatnya yang tidak pake celana dalam dan hanya ditutupi daster saja.
” Maaf Dik Amar ya, agak licin lantainya nih , makasih dek ya udah tangkep Ibu…hhe. Dek Amar jangan pulang dulu, tunggu sebentar yah ibu bikinin Teh dulu “ ujarnya, Kemudian Ibu Sakia pun menuju ke dapur dan dari belakang aku mengikutinya secara pelan-pelan. Ketika dia sedang membuat teh untukku, aku memberaikan diri untuk memeluknya dari belakang.
“ Amar apa-apaan ini???” sentak Sovia,
“ Maaf bu saya melihat ibu sangatlah cantik dan seksi” ujarku,
“ Jangan Amar aku udah punya suami ” tolaknya padaku,
Pada saat menolak, dia tetap tidak melepaskan pegangan tanganku yang mampir di pinggangnya dan dadanya itu.“ Amar jangann lakukan ini” ujarnya lagi.
“ Maaf bu saya melihat ibu sangatlah cantik dan seksi” ujarku,
“ Jangan Amar aku udah punya suami ” tolaknya padaku,
Pada saat menolak, dia tetap tidak melepaskan pegangan tanganku yang mampir di pinggangnya dan dadanya itu.“ Amar jangann lakukan ini” ujarnya lagi.
Tanpa menjawabnya dengan cepat aku menciuminya dari belakang, dan, “ Ookhh Amarh mmm” Sovia menggeliat langsung dia membalik badannya menghadapku, “ Amar aku ….aaaaa… “ Belum sempat dia akan mengucapkan sesuatu langsung aku cium bibirnya, tanpa pikir panjang diapun langsung meresponku dengan langsung memeluk leherku, “ Mmmmmh…eummm… ” bunyi mulutnya dan aku beradua.
Sembari menciumi bibirnya, kemudian kubuka jilbabnya sedikit saja sambil tanganku mencoba menggerayangi dadanya aku melihat dasternya memakai kancing 2 saja diatas dadanya aku membukanya dan tersembulah buah dadanya yang putih mulus, kujilat dan kuisap pentilnya, “ Amar … ooohhh….ufhhh” lirihnya, “ slurrpp…slurp … ” suara saat aku jilat pentilnya.
Sepertinya masih ada sedikit air susunya hmmmm tambah nikmatnya, Sambil menjilat dan menyedot susunya aku tetap tidak membuka jilbab maupun dasternya tapi tanganku tetap menarik dasternya keatas, karena dari tadi dia tidak pake celana dalam maka Dengan gampang itilnya ku usap-usap Dengan tanganku.
“ Ohhh …ohhhh… sssshhhh…. ” gumam Sovia, Setelah puas mengkulum bibirnya, Kemudian Akupun berpindah kearah Mememknya, dengan pelan-pelan kujilati itil dan memeknya, kulihat kepalanya telah goyang ke kanan dan ke kiri pelan-pelan sambil lidahku bermain di memeknya. Dengan cepat kubuka celana pendekku dan terpampanglah kontolku yang telah tegang dan agak basah sedikit.
“ Mmmm… Ahhhh… Amar …. Ssss… Ahhhh… ” ujar Sovia, Setelah aku puas memainkan lidahku di Memek Sovia, kemudian aku membawa dia ke atas meja makan dan kusandarkan Sovia di pinggiran meja, aku kembali memainkan tanganku ke itil dan sekitaran memek Sovia, “ ahhhhhh…. Amar… ibu udah nggak kuaat lagi nih, cepat masukin Penis kamu ke Memek Ibu … Ahhhh… ” ujar Sovia.
Karena Sovia sudah mengomando dan akupun sudah tidak sabar untuk merasakan Memek Sovia, kemudian dengan pelan pelan kupegang kontolku, dan kuarahkan ke memeknya yang sudah basah dan licin itu, dan “ bleeesssssssssshh …. Ohhhhh…. ” “ Ohhhhh…. enaak… Amar… ” teriak Sovia, Kontolku ku diamkan sebentar didalam Memek Sovia, spontan diapun melihat ke arah wajahku. kemudian kududukkan dia di atas meja makan dan kuangkat kakinya, mulailah aku memompa kemaluanku.
“ Ohhh… Sss.. Ahhh… memek ibu sangat enak… Ahhh… ”, bisikku, “Ohhh… kontolmu juga sangat enak sekali Amar … Ssss… ahhhh…” , balasnya padaku, Soviapun sudah tidak memikirkan lagi norma-norma, yang ada hanyalah nafsu birahinya yang harus dituntaskan. Berulang-ulang ku pompa memeknya Dengan kontolku, “ Oohh akhh Amar … ”, ku balikkan lagi badannya dan tangannya memegang pinggiran meja, kutusuk memeknya dari belakang, “bleesssssssss “
“ Ohhhhh….” teriak Sovia kuhujam sekeras-kerasnya kontolku, tanganku meremas remas susunya, Aku liat dari belakang, sangat bagus sekali body Sovia ini dalam posisi nungging, tanpa melepas daster dan jilbabnya kutusuk terus. Hingga kurang lebih setengah jam Sovia bilang “Amar, ibu udah nggak tahan lagi … ohhh… ” ujarnya, “ Sabar bu bentar lagi saya juga keluar ” Ujarku.
“ Ohohhhh…umpghhh.. Amar ibu mau keluarrrr … achhhh …. ” desah nikmat Sovia , Kurasakan semakin kencang dan terasa memeknya menjepit kontolku dan kurasakan ada semacam cairan panas yang menyirami kontolku di dalam memeknya. Akupun semakin mempercepat gerakan Kontolku,
“ ohhh… ahhhh… Ibu aku juga dah mau keluar nih …. Ahhhh … ohhhh… ” ujar nikmatku, “ cepat keluarkan Amar, ibu bantu… ohouhhhhh …. ” ujar Sovia .
“ ohhh… ahhhh… Ibu aku juga dah mau keluar nih …. Ahhhh … ohhhh… ” ujar nikmatku, “ cepat keluarkan Amar, ibu bantu… ohouhhhhh …. ” ujar Sovia .
Kemudian Sovia menggoyangku dengan lihainya, tak lama akhirnya aku merasa akan keluar, dan “ Ibu aku mau keluararrrrr…oooohhhh ” “ Crot…. Crot…. Crot…. Crot…. “ akhirnya cairan mani ku menyirami seluruh memeknya. Setelah hening sejenak, kemudian aku mencabut kontolku dan kupakai celana pendekku. Setelah itu Sovia merapikan Daster dan jilbabnya langsung aku minta maaf kepadanya.
“ Bu saya mohon maaf ya bu, Amar khilaf … ” kataku, “ Tidak apa-apa kok Amar, ibu juga yang salah yang menggoda Amar“ ujarnya Singkat cerita akupun langsung berpamitan kembali untuk kembali ke kosku untuk mandi dan membersihkan diri. Setelah mandi kulihat Sovia sedang menjemur pakaian tapi jelas didalam daster Sovia tidak memakai celana dalam karena terlihat tercetak lewat sinar matahari pagi yang meninggi mulai mendekati jam 10 pagi.
Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke Sovia dan dia tersenyum, tidak tau apakah ada artinya atau tidak senyuman Sovia itu. Dari kejadian itu sampai sekarangpun kami masih berhubungan dan sering melakukan hubungan Sex, bahkan kami semakin menjadi jadi saja. Entah, ini sebuah nikmat atau sebuah dosa bagi kami. Sekian.
Demikian kisah Cerita Sex dari Amar sang perayu Ibu muda berjilbab.. hha. Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks.
0 comments:
Post a Comment