Friday, June 30, 2017

Pemerkosaan Yang Sangat Kejam



Cerita Sex Hot Dewasa - Tahun kemarin kemarin masih sama seperti tahun ini dimana aku masih bekerja ditempat yang sama, padahal tahun kemarin ku sudah melakukan masukan lamaran kerja di kantor lain tapi semua belum ada yang cocok.
Nama saya Amalia biasa dipanggil Lia umurku sekarang 27 tahun, aku mempunyai kejadian yang membuat aku syok samapi sekarang. Tubuhku yang seksi dan dan kulit putihku teman kator terutama pada laki laki selalu menggodaku, payudaraku yang besar dan agak menonjol jika memakai blazer ketat makin pede aku bila memakai blezer warna hitam dan rok diatas dengkul yang seksi terlihat bokongku yang montok.

Aku sudah tidak perawan lagi karena kejadian satu tahun lalu Saat ini Ana pun bekerja di kantorku, aku sengaja merekomendasikan Ana ke atasanku agar dia di terima bekerja di kantorku, supaya aku mempunyai teman untuk ngobrol dan berbagi cerita, walaupun begitu, kami tidak lagi pernah membicarakan peristiwa yang tragis itu.

Ke.. Ada karyawan baru lho.. Di kantor kita ujarku pada Ana yang saat itu sedang membereskan meja kerjanya.o.. Ya.. Cewek.. Cowok..? tanya Ana Ada dua orang Ke.. Dan semuanya cewek, kita yang ditugasin ngasih training kerja ke mereka hari ini.. jawabku, sambil memperhatikan Ana yang hari ini terlihat sangat cantik dengan pakaian kerjanya.

Ana saat ini mengenakan rok span pendek warna biru dengan blus putih dan blazer senada roknya, dia juga melingkari lehernya yang jenjang dengan syal kecil berwarna biru muda, Ana memang sangat cantik, apalagi rambutnya sekarang sudah panjang.

Kapan mulainya Kak Lia..? tanya Ana lagi, sambil mengenakan sepatu hak tingginya.Ya sekarang non.. Cepetan siap siap.. seruku.Singkat cerita, kami sudah bertemu dan berkenalan dengan kedua pegawai baru itu. yang pertama namanya Linda, usianya 28 tahun sama dengan usiaku.

Wajahnya lumayan cantik dengan rambut ikal sebahu, Linda berkacamata, tapi itu malah membuat wajahnya semakin menarik, tingginya sama denganku, sekitar 165 cm, tubuhnya padat berisi. Saat ini Linda mengenakan rok putih pendek dan kemeja biru, khas pakaian kerja.

Pegawai yang kedua, Susan, wajahnya biasa biasa aja dan kulitnya sedikit gelap, tapi bentuk tubuhnya.. Ya ampun.. Seksi banget, postur tubuh Susan lumayan tinggi dengan kaki yang jenjang dan pinggul yang kecil, dibalut rok pendek berwarna hitam, benar benar seksi.

Apalagi buah dadanya juga termasuk besar untuk gadis se usianya, seperti hendak menyembul keluar dari blus hitamnya yang ketat.Saat itu kami ditugaskan untuk memantau proyek pembangunan gedung yang dikerjakan oleh perusahaan kami, jaraknya lumayan jauh.

Sehingga kami harus segera berangkat.Waktu sudah menunjukan jam 11 siang saat kami tiba di proyek pembangunan itu, dan kami langsung menemui dua orang pimpinan proyek di situ, namanya bapak Adri dan Indra.

Sebelumnya aku memang sudah membuat janji dengan mereka.Kita makan siang dulu yuk.. ajak Pak Adri kepada kami.Astaga..!! Sudah jam 12 rupanya.. seruku.Aku memang tidak sadar karena asyik membicarakan pekerjaan dengan mereka.


Iya nih Kak Lia.. Kita kan sudah laper.. Iyakan.. seru Ana sambil melihat ke arah Linda dan Susan, yang langsung di sambut oleh anggukan kepala mereka berdua.Akhirnya kami berlima pergi ke restoran pilihan Pak Adri.Gimana..? Enak kan makanan di sini.

Saya biasa makan siang di sini dengan Pak Indra komentar Pak Adri.Iya.. Makanan disini nggak bikin bosen sambung Pak Indra sambil terus mengunyah makanannya.Wah pinter juga nih Pak Adri milih tempat makan.. jawabku sambil meminum jus jeruk kesukaanku.

Sementara Ana, Linda dan Susan masih tetap sibuk menikmati makanan mereka masing masing.Tapi tiba tiba aku merasa kepalaku pusing dan mataku berkunang kunang setelah meminum jus jeruk tadi.Permisi…Saya mau ke toilet dulu.. ujarku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah toilet, tapi rupanya aku sudah tidak kuat lagi menahan pusing yang menyerang kepalaku, aku langsung ambruk, beruntung Pak Adri dengan sigap langsung menangkap tubuhku agar aku tidak jatuh ke lantai, aku masih sempat mendengar Pak Adri memanggil namaku sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri..

Oughh.. aku mulai siuman dari pingsanku, tapi aku merasakan tubuhku kelu dan pegal, rupanya kedua tanganku terikat ke sebuah tiang yang berada di belakangku dan mulutku di plester dengan lakban, rupanya saat ini aku berada dalam sebuah ruangan yang mirip gudang atau bengkel yang entah berada di daerah mana.

Dalam keadaan masih setengah sadar samar-samar aku melihat di depanku, Indra dan Adri sedang menggumuli tubuh Susan yang masih pingsan di atas kap mobil kijang perusahaanku, seketika itu juga aku terkesiap.

Darahku seperti berhenti mengalir dan jantungku pun seperti berhenti berdetak, aku terbayang kembali kejadian setahun yang lalu saat kami diperkosa oleh orang orang yang tidak kami kenal.Saat itu tampak kulihat Indra sedang merobek blus hitam Susan dengan pisau, lalu memotong bra nya sehingga buah dada Susan yang besar langsung mencuat ke luar.

Indra tampak sangat bernafsu sekali memandangi payudara Susan yang sudah terbuka itu. Gila Adri.. Toketnya gede banget..!! seru Indra kepada Adri sambil mulai meremas dan menciumi buah dada Susan, tapi saat itu Adri tidak menjawab karena sedang sibuk menciumi kemaluan Susan yang sudah terbuka lebar.

Saat itu tubuh Susan sudah benar benar dalam keadaan bugil, tiba tiba Adri berdiri dan menurunkan resleting celananya sendiri, lalu mengeluarkan batang penisnya, kemudian Adri memposisikan tubuhnya di antara selangkangan Susan, dan mulai menempelkan dan menggesek gesekan kemaluannya di bibir vagina Susan.

Gua sudah nggak tahan lagi ni Ul.. gumam Adri sambil berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam liang vagina Susan yang sempit itu, seketika itu juga Susan langsung terbangun karena merasakan sakit yang bukan kepalang di kemaluannya

Apa yang kalian lakukan.. Hentikann.. Tolonngg..!! jerit Susan ketakutan sambil meronta ronta, tapi dengan sigap Indra langsung memegang ke dua tangan Susan dan membekap bibir gadis itu dengan mulutnya sendiri, sehingga Susan tidak dapat menjerit jerit lagi.
Susan makin meronta dan melejang lejangkan tubuhnya saat Adri mulai mendorongkan lagi penisnya ke dalam liang vagina Susan, sementara Indra masih sibuk mengulum bibir gadis itu, menggigitnya dan memainkan lidahnya di dalam mulut Susan.

Seperempat sudah penis Adri menyeruak masuk di dalam vagina Susan, saat tiba-tiba tubuhnya menegang, dia langsung mencabut batang penisnya, mengocoknya sebentar lalu menyemprotkan cairan spermanya ke atas perut Susan.

Adri sudah orgasme sebelum sempat menerobos keperawanan Susan.Gila.. Nih cewek.. Sempit banget.. Gua sampai nggak tahan.. Gantian elu deh Ul.. ujar Adri sambil bertukar posisi dengan Indra.Pasti bisa gua perawanin nih cewek.. jawab Indra yang mulai mengarahkan batang kemaluannya ke bibir vagina Susan.Jahanam kaliann.

Lepaskan saya.. Lepaskann..!! Bajingan kalian..!! jerit Susan, saat tiba tiba dari dalam mobil terdengar teriakan minta tolong, Adri dan Indra saling berpandangan, seketika mereka langsung menghentikan kegiatannya.

Adri langsung menampar wajah Susan dengan keras sehingga Susan kembali tak sadarkan diri, sementara Indra langsung menuju pintu depan mobil, membukanya dan langsung menarik tubuh Linda yang rupanya sudah siuman dari pingsannya.

Brengsek lu.. Gangguin orang lagi seneng aja bentak Indra sambil menjambak rambut Linda dan mencengkeram krah bajunya, kemudian menyeretnya ke arah sebuah meja kayu yang berada di pojok ruangan.

Hentikann.. Mau di apakan saya..!! jerit Linda sambil meronta ronta.Tapi sial bagi Linda rontaan dan lejangan kakinya justru membuat roknya tersingkap lebar, memperlihatkan paha dan selangkangannya yang putih mulus.

Melihat pemandangan yang merangsang itu, Adri bangkit lagi nafsu birahinya, dia langsung mendatangi Linda yang saat itu sudah di hempaskan oleh Indra ke atas meja, Linda masih berusaha berontak saat Adri dengan sigap menyergap dan menindih tubuh Linda, sementara tangannya dengan ganas berusaha melucuti kemeja biru yang dikenakannya.

Adri dengan kasar menarik dan merobek robek kemeja yang dikenakan Linda sehingga kancing kemejanya bermentalan kemana mana.Jangann.. Tolong.. Lepaskan saya.. Hentikann..!! jerit Linda sambil tangannya berusaha menutupi payudaranya yang terbuka saat Adri merenggut branya dan mencampakannya ke lantai.

Adri yang sudah diliputi oleh nafsu bejadnya kemudian menepiskan kedua tangan Linda dan terlihatlah payudaranya yang padat itu menyembul ke atas dengan puting susunya yang berwarna coklat muda.
Ohh.. Ss.. Jangann.. Ss.. Hentikann.. Saya tidak mau.. Lepaskan saya.. jerit Linda dengan suara parau, ketika Adri mulai menciumi buah dadanya, sementara tangan kanannya aktif bermain diselangkangan Linda.

Tiba tiba Linda tersentak dan kembali menjerit saat Adri dengan kasar merobek roknya dan berusaha merenggut celana dalamnya.Jangann.. Jangann perkosa saya.. Lepasskann..!! jerit Linda sambil menangis dan meronta sejadi jadinya.

Kedua tangannya berusaha memukul dan mencakari wajah Adri, sementara kedua kakinya menendang kesana kemari berusaha menyingkirkan tubuh Adri yang menindihnya, sambil mulutnya tetap menjerit-jerit minta tolong.

Merasa kesal dengan kelakuan Linda yang tidak mau menyerah itu, Adri langsung melayangkan tangannya ke wajah Linda.Brengsek lu, mau main kasar sama gua hah..!! bentak Adri sambil mendaratkan tamparannya di wajah Linda.Plak.. Plak.. Tangan Adri yang kasar mendarat dua kali di pipi kiri Linda yang langsung membuatnya berhenti menjerit.

Kemudian bukk.. Satu tonjokkan keras menyusul di pipi kanannya membuat gadis itu langsung pingsan seketika.Sementara itu Indra sedang sibuk mengerjai diriku, mulutnya berusaha menciumi bibirku, dan tangannya dengan kasar menggerayangi dan meremas remas payudaraku, aku hanya bisa memalingkan wajahku menghindari terkaman mulutnya yang berusaha mencium bibirku.

Bajingan kau Indra.. Lepasskan aku.. Atau aku laporkan ke polisi..!! Bentakku dengan marah..Silahkan.. kalau lu mau mampuss..!! balas Indra dengan nada mengancam, sambil terus berusaha menciumi bibirku.

Oke.. Sekarang lu pilih, elu kulum punya gua, atau lu gua perkosa bentak Indra yang membuatku langsung terkesiap dan merinding mendengar tantangannya itu.Gua setuju, kalau elu bisa muasin Indra dalam 10 menit, gua nggak jadi perkosa teman lu ini.. sambung Adri dari pojok ruangan.

Sekilas aku melirik ke arah Adri yang masih menggumuli tubuh Linda. Saat itu Linda masih pingsan, kondisi gadis itu sungguh mengenaskan, kaca matanya terlepas dan pakaiannya sudah compang camping, rok putihnya robek besar di sana-sini.

Sementara celana dalamnya menggantung di betis sebelah kirinya. Aku terperangah saat kulihat Adri mulai merenggangkan kedua belah kaki jenjang Linda yang masih mengenakan sepatu hak tingginya itu dan meletakkannya diatas pundak kiri kanannya.

Sambil tangannya memain mainkan batang kemaluannya di bibir kemaluan Linda.Biadab kalian.. Bangsat.. Binatang..!! makiku disela sela gelak tawa mereka berdua..Gimana..? Elu setuju nggak Li..? seru Adri, sementara Indra terus menertawaiku penuh kemenangan..Jahanam mereka.. Tapi aku tidak punya pilihan lain.
Dari pada diperkosa oleh mereka.. Pikirku ketakutan..Oke.. Oke.. Ssaaya.. Turutin kemauan kalian.. jawabku panik saat kulihat Adri mulai memasukkan batang penisnya ke dalam liang kemaluan Linda.

Tapi kalian harus janji.. Melepaskan kami semua..!! seruku tergagap.Liaa.. Liaa.. Lu nggak usah takut kita ini orang yang tepat janji..Balas Indra sambil melepaskan ikatan kedua tanganku, aku masih mengusap kedua pergelangan tanganku yang terasa kaku akibat kelamaan di ikat, saat Indra dengan tergesa-gesa membuka celana panjangnya dan mengeluarkan batang kemaluannya.

Cepetan Li.. Waktu terus berjalan.. Nasib teman-teman lu ada di elu teriak Adri.Saat itu perasaanku sangat galau dan bimbang, bercampur dengan ketakutan yang luar biasa, seumur hidup aku belum pernah melakukan perbuatan seperti itu, mengoral kemaluan laki laki, tapi.. biarlah, demi kebebasan teman-temanku.

Walaupun aku merasa sangat terhina di perlakukan seperti itu oleh mereka berdua.Tiba tiba Indra dengan kasar menarikku dan memaksaku untuk berlutut di depan selangkangannya kemudian dia mendorongkan wajahku ke arahnya sehingga penisnya mengenai bibirku, dengan gemetar kugenggam batang penis si keparat itu, dan mulai kukocok dengan perlahan sambil memalingkan wajahku menahan perasaan jijik.

Tapi rupanya Indra kurang puas, dia lalu menjambak rambutku, sambil satu tangannya memasukan batang kemaluannya dengan paksa ke mulutku yang kecil.Uurrghh.. aku gelagapan menerima penisnya di mulutku. Aahh.. Liaa.. Puasin gua.. kalau nggak.. Ntar elu gua perkosa.. Sshh.. Enak banget Liaa.. desah Indra meracau sambil memaju mundurkan pantatnya mengocok batang penisnya didalam mulutku.Cepet.. Lia.

Waktunya sudah hampir habis lho ujar Adri menakutiku, sambil mendorongkan kemaluannya ke dalam vagina Linda sehingga kepala penisnya terbenam di dalam liang kemaluan gadis itu.Aku makin panik..!! Di tengah tengah keputusasaanku aku mencoba memaju-mundurkan kepalaku sendiri mengoral kemaluan Indra.

Sementara tangan kananku mengocok batang penisnya, berharap dia cepat-cepat mencapai orgasme.Aku sudah sangat jijik dan hampir muntah, ketika tiba tiba Indra menjambak dan meremas rambutku dengan keras lalu menarik kepalaku ke arah selangkangannya.

Sshh.. Liaa..!! Indra menyebut namaku, sambil membenamkan seluruh batang penisnya ke dalam mulutku, sementara tangannya makin keras menarik kepalaku sehingga batang penisnya makin menyeruak masuk sampai ke batas tenggorokanku.

Aku merasakan cairan hangat menyemprot dan memenuhi rongga mulutku, sebagian langsung masuk melalui kerongkonganku tanpa bisa kucegah, Indra masih sempat menyentakkan kemaluannya beberapa kali.

Sebelum akhirnya mengeluarkan batang penisnya dari mulutku, aku langsung terbatuk, nafasku tersengal-sengal berusaha bernafas dengan lega, aku merasakan sisa sisa cairan spermanya yang hangat keluar dari sela sela bibirku lalu jatuh di atas rok spanku.
Saat itu aku masih dalam posisi duduk bersimpuh dengan kedua tangan kuletakan di lantai, menopang tubuhku yang masih lemas karena perlakuan Indra yang beringas itu.Oke.. Saya sudah turuti kemauan kalian.

Sekarang.. Lepaskan kami semua.. seruku menagih janji mereka.Oke.. Oke gua bebasin elu semua.. Tapi setelah inii..!! seru Adri sambil menghujamkan kemaluannya ke dalam liang vagina Linda dan terus mendorongnya sampai terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluan gadis itu.

Ugghh..Linda yang masih pingsan itu sempat melenguh pelan saat penis Adri dengan paksa menyeruak masuk membobol keperawanannya, bibir vaginanya sampai ikut melesak masuk tertarik oleh batang kemaluan Adri.Jahanam.. kalian.. Biadab..!! Lepaskan diaa.. kalian sudah janjii..!! teriakku sangat marah karena telah di perdaya oleh mereka.

Seketika aku berdiri dan langsung menyerbu ke arah Adri yang saat itu sedang asyik menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Linda, ingin sekali aku membunuh bajingan itu sekarang juga, tapi tiba-tiba tubuhku tertarik ke arah samping, rupanya Indra dengan sigap telah menarik tanganku.

Dan langsung memelukku dari belakang, aku berusaha meronta dengan sekuat tenaga melepaskan pelukannya, tapi Indra malah mendorongku sehingga kami berdua terjatuh di atas meja, tepat di depan Adri yang sedang menggagahi tubuh Linda.

Sekarang posisi tubuhku jadi tengkurap sementara Indra terus menindihku sehingga aku sulit menggerakan tubuhku.Lepaskann.. Jahanam..!! jeritku sambil memaki saat kurasakan tangan Indra mulai menggerayangi dan meremas remas buah pantatku.

Kakinya berusaha merenggangkan kakiku sementara tangannya mulai masuk ke selangkanganku, mengusap usap bibir vaginaku dari balik celana dalam yang kukenakan, aku kembali menjerit histeris saat Indra dengan kasar menyingkapkan celana dalamku ke arah pinggir dan mulai memasukkan jarinya ke dalam liang kemaluanku.

Sshh.. Hentikann.. Ssakitt.. Perihh.. rintihku sambil berusaha meronta saat Indra mulai mengocok jarinya di dalam lubang vaginaku, tiba tiba Indra mengeluarkan jarinya dari dalam kemaluanku, tangannya langsung menjambak rambutku dan menariknya ke belakang.

Membuat tubuhku ikut terangkat ke atas, sementara tangan satunya merengkuh tubuhku sambil tetap menarik rambutku, sehingga posisiku jadi merangkak membelakangi tubuhnya.Hentikann.. Sakitt.. jeritku sambil tanganku berusaha menggapai tangannya yang menjambak rambutku.

Tapi tangannya malah makin keras mencengkeram rambutku sementara tangan yang satunya langsung menyingkapkan rok spanku dengan kasar ke arah atas, kemudian Indra memelorotkan celana dalamku sampai sebatas lutut.
Jangann.. Jangan.. Perkosa saya..!! aku kembali menjerit panik.Maaf Lia.. Gua nggak tahan Liat tubuh molek lu.. gumam Indra sambil mulai memainkan kemaluannya di vaginaku, menggesekannya dan sesekali memutar mutarkannya di bibir kemaluanku. Liaa.. Elu cantik sekali.. Gua masukin sekarang ya.. ceracau Indra sambil mendorongkan batang penisnya ke dalam liang vaginaku.Aku hanya bisa memejamkan mata dan menangis saat kurasakan kemaluan Indra amblas seluruhnya.

Terbenam ke dalam liang kemaluanku.Ougghh.. Ohh.. Sakitt.. Sshh.. Lepasskann..!!Aku merintih pelan berusaha menutupi hasrat birahi yang bergejolak dalam tubuhku, saat Indra mulai memompa tubuhku, menyentak nyentakkan penisnya di dalam vaginaku.

Sehingga membuat tubuhku menggerinjal dan berguncang maju mundur mengikuti irama pompaannya, sementara tangannya dengan kasar merobek-robek kemeja yang ku kenakan, menarik lepas braku dan melemparkannya ke lantai.

Kemudian Indra mulai meremas remas buah dadaku sambil pantatnya tetap bergerak maju-mundur memompa vaginaku.Ohh.. Sshh.. Lepasskann.. Jangann.. Shh.. desahku pelan saat Indra menyetubuhiku dari belakang.

Saat ini posisiku tepat menghadap ke arah Adri yang masih sibuk menggarap tubuh mulus Linda, penisnya menghujam keluar masuk di dalam lubang kemaluan Linda, membuat bibir vaginanya berwarna kemerahan akibat terus menerus di gesek oleh kemaluan Adri.

Buah dadanya tampak menggeletar geletar mengikuti gunjangan tubuhnya yang sedang di genjot oleh Adri. Kulihat Linda mulai membuka matanya dengan perlahan, dia tampak sangat kaget saat itu, raut mukanya menunjukkan ketakutan dan kesakitan yang luar biasa.

Jangan.. Ssakitt.. Ouhh.. Periihh.. Lepaskann..!! seru Linda sambil menangis dan meronta ronta, tapi Adri malah memompanya dengan semakin cepat dan kasar, batang penisnya tampak keluar masuk dengan cepat di dalam vagina Linda.Sementara tubuhnya menghimpit dan menindih tubuh Linda yang terlentang itu sambil mulutnya berusaha untuk menciumi bibir tipis gadis itu.Toll.. Ongg.. Ssu.. Dd. Ahh.. Lepass.. Kann jerit Linda dengan nafas tersengal sengal, aku sangat kasihan melihat keadaan dirinya.

Tapi aku juga tidak mampu menolongnya, karena saat ini aku juga sedang diperkosa.. Aku menjulurkan tanganku menggapai tangannya dan menggenggamnya dengan erat, berusaha mengurangi penderitaannya.

Aku masih menggenggam tangan Linda dengan erat saat kurasakan tubuhku makin terguncang dengan hebat, sementara kudengar Indra menggumam pelan..Liaa.. Gua keluar.. sambil tangannya mencengkeram pinggulku dan menyentak nyentakan pantatnya. Membuat batang penisnya makin dalam tertanam di liang vaginaku.Ughh.. Keluarkan penismu.. Keluarkann penismuu.. Jangan di dalaam..!! jeritku panik. Tapi Indra malah makin dalam menghujamkan batang penisnya ke dalam liang kemaluanku.

Aku hanya bisa menangis dan memejamkan mata, merasakan kepedihan yang amat sangat, saat kurasakan cairan hangat menyembur dan memenuhi liang rahimku.Sorry Li.. Abis tanggung.. sahut Indra tersenyum penuh kemenangan sambil mencabut kemaluannya dari liang vaginaku. Sementara aku masih menggenggam tangan Linda saat Adri mulai memacu tubuh gadis itu dengan cepat dan kemudian menghentakkan penisnya dengan kasar di dalam liang vagina Linda, tubuh Linda melenting ke atas.
Matanya membeliak dan wajahnya tampak merasakan sakit yang amat sangat, bersamaan dengan itu tubuh Adri mengejang, berejakulasi dan memuntahkan cairan spermanya di dalam liang vagina Linda.Tidaakk..!! jerit Linda histeris, saat cairan sperma Adri memenuhi liang rahimnya, tangannya makin kencang menggenggam tanganku sampai akhirnya melemah, tubuhnya lemas, dia tidak bisa lagi menjerit dan meronta.

Linda hanya bisa menangis tersedu menyesali tragedi yang menimpa dirinya, Adri tertawa puas sambil mencabut kemaluannya dari vagina Linda.Ughh.. Linda merintih lirih.. saat kemaluan Adri terlepas dari kemaluannya.

Tampak cairan sperma dan darah perawan Linda meleleh ke luar dari sela sela bibir vaginanya.Tubuhku sudah sangat lemas saat Indra mengikat kedua pergelangan tanganku, kemudian mengikat kedua belah kakiku ke kaki meja.

Sehingga posisiku kini terbaring tengkurap dengan kedua belah kaki terpentang lebar karena Indra mengikat kaki kiri dan kananku di kaki meja yang berlainan, lalu Indra mengambil meja yang lain dan meletakkannya di sebelah meja tempatku berbaring.

Beberapa saat kemudian Adri membaringkan tubuh bugil Susan yang masih pingsan ke atas meja di sebelah kananku, tubuhnya di baringkan terlentang dengan posisi kedua kakinya menjuntai ke lantai, aku menoleh ke kiri saat ku lihat Indra sedang membaringkan tubuh Ana yang masih pingsan itu ke atas meja di sebelah kiriku.

Dan mengikat kedua belah kaki Ana ke kaki meja, posisinya terlentang dengan kedua kaki terpentang sehingga selangkangannya terbuka dengan lebar.Putih banget nih cewek gumam Indra sambil matanya memelototi paha Ana yang putih mulus.

Kemudian dia mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya dan mulai merobek blus putih yang dikenakan Ana, lalu meyelipkan pisaunya ke belahan bra Ana dan memotongnya hingga putus, kini tubuh bagian atas Ana tampak terbuka lebar, memperlihatkan buah dadanya yang putih mulus dengan putingnya yang coklat kemerahan.

Lalu Indra mengarahkan pisaunya ke sela-sela rok span biru yang dikenakan Ana dan mulai merobeknya dari atas hingga bawah, kemudian memotong celana dalam gadis itu dan mencampakkannya ke lantai.

Kini tubuh Ana benar-benar telanjang, hanya tinggal syal birunya saja yang masih melingkar di leher jenjangnya, selangkangannya tampak terbuka lebar memperlihatkan kemaluannya yang di tumbuhi bulu bulu halus di sekitarnya.

Indra berjongkok di sisi gadis itu dan mulai meraba raba bagian vital Ana, mulutnya menciumi dan mengulum bibir Ana yang ranum itu, sementara tangannya meremas remas buah dada Ana sambil sesekali tangannya memilin milin puting gadis itu, tiba tiba kudengar Susan menjerit jerit ketakutan.
Rupanya dia sudah siuman dari pingsannya.Saat itu Susan sedang di kerjai oleh Adri, mungkin Adri masih penasaran karena tadi gagal membobol kegadisan Susan pikirku, nafas Susan telihat tersengal-sengal, matanya membeLiak, sementara mulutnya tidak berhenti menjerit-jerit.

Jangann.. Jangan.. Liaa.. Tolong Susan Li.. Sakiitt..!! jerit Susan sambil tubuhnya meronta berusaha melepaskan diri dari himpitan Adri yang saat itu sedang berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Susan.

Setengah sudah penis Adri melesak masuk ke dalam liang vagina Susan.Gila luh, punya lu emang benar benar sempit.. ujar Adri sambil terus mendorongkan batang penisnya, membuat Susan makin mengerang kesakitan.

Susan berusaha menarik tubuhnya sendiri ke atas supaya batang penis Adri bisa terlepas dari kemaluannya, tapi rupanya Adri sudah sangat bernafsu, ditariknya pinggang Susan ke arah tubuhnya, lalu Adri menghentakkan pantatnya ke arah depan.

Dengan sekali hujam amblaslah kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Susan.Tidak..!! Lepasskan sayaa.. Tolongg..!! jerit Susan melolong kesakitan tubuhnya melenting ke atas dan tangannya mencengkeram bibir meja dengan keras.

Tubuhnya mulai terguncang guncang dengan keras saat Adri mulai memompakan batang penisnya ke dalam kemaluan Susan sambil tangannya meremas-remas payudara Susan dengan kasar, gadis itu memalingkan mukanya ke arahku.

Sepertinya dia tidak sudi menatap wajah orang yang sedang memperkosanya itu. Susan menatapku air matanya menetes dari matanya yang sayu, rambutnya yang panjang tergerai tidak karuan, sebagian menutupi wajahnya.

Sshh.. Liaa.. Sakiitt gumam Susan lirih sambil menatap ke arahku dengan pandangan yang nanar dan putus asa, sepertinya Susan masih tidak percaya kalau saat ini kegadisannya telah terenggut, sesekali matanya terpejam menahan sakit.

Sunday, June 25, 2017

Kunikmati Guru Bahasa Inggrisku



Cerita Sex Hot Dewasa - Pagi itu seperti biasanya aku semangat sekali ke sekolah. Alasannya karena pelajaran pertama hari Sabtu adalah Bahasa Inggris. Bukan karena Bahasa Inggris adalah pelajaran favoritku, tetapi karena guru Bahasa Inggrisku sangat cantik dan seksi. Namanya Susi. 



Tetapi lebih suka dipanggil Miss Susi. Dia sudah bersuami seorang pelayaran dan punya satu anak berumur 3 tahun. Tetapi walau sudah bersuami dan punya anak, dia suka sekali mengenakan pakaian yang seksi walaupun itu sedang berada di sekolah. Mungkin jika tak mengenalnya akan mengira kalau dia masih perawan.

Seperti biasanya pagi ini aku tak memperhatikan materi yang dibeikan Miss Susi, walau aku terlihat fokus ke depan. Kenyataannya aku hanya memandangi badan seksi Susi dan membayangkan andai bisa menidurinya walau hanya semalam. Lamunanku akhirnya dikejutkan oleh perkataan Miss Susi,”Oke, tutup bukunya. 

Kita adakan ulangan !”. Sial ! Aku jelas tak siap karena memang tadi tak memperhatikan pelajaran yang dia berikan. Pelajaran Bahasa Inggris berakhir. Dan waktu hasil ulangan diberikan, aku harus remedi. Sebelum meninggalkan kelas Miss Susi berpesan agar aku menemuinya di kantor waktu pulang sekolah.


Singkat cerita akhirnya aku menemui Miss Susi di kantor waktu pulang sekolah. Sebagian besar guru sudah pulang karena memang sekarang adalah waktunya pulang. Setelah aku dipersilahkan duduk, Miss Susi langsung menegurku lantaran aku remedi. “Saya heran ya kok kamu bisa remedi ? Dan yang jadi masalah adalah waktu saya perhatikan tadi kamu memperhatikan waktu saya mengajar. Tapi kenapa bisa remedi. Apa yang kamu perhatikan tadi ?”. 

Pertanyaan seperti itu jelas membuatku bingung harus jawab apa. Masa iya mau dijawab kalo aku hanya memandangi badan seksinya itu?. Nggak mungkin banget kan?!. Akhirnya Miss Susi berkata ,“Oke. Itu tak penting. Yangg jelas kamu nanti malam harus ke rumah saya. Saya ingin tahu cara belajar kamu. Jangan sampai tak datang !”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Miss Susi sudah meninggalkan kantor.

Malamnya aku emang benar-benar ke rumah Miss Susi. Setiap Malam Minggu aku memang selalu diberi kebebasan untuk keluar. Waktu aqu mengetuk pintu, ternyata anak Miss Susi yang membuka pintu. “mama kamu ada?”, tanyaku kemudian. “Ada. Masih di kamar”, jawabnya. Kemudian anak iu masuk lagi memanggil ibunya. 


Tak lama kemudian Miss Susi keluar. Dan aku benar-benar terpana waktu melihat Miss Susi. Dia memakai kaos putih yg sangat ketat hingga badan seksinya terlihat jelas. Dan juga celana ketatnya yg sangat pendek hingga tak mampu menyembunyikan kemulusan pahanya. Benar-benar tak terlihat seperti cara berpakaian seorang guru.

Miss Susi segera mengajakku belajar di ruang tamu dan menyuruh anaknya untuk segera tidur. Tetapi selama 20 menit belajar, aku tak bisa konsentrasi. Miss Susi yang duduk sangat dekat denganku membuatku berdebar-debar. Apalagi pahanya yang sejak tadi menempel di pahaku. Sepertinya dia sengaja melakukan itu. Entah apa yang merasuki pikiranku, tiba-tiba tanganku tergerak untuk meraba paha mulus Miss Susi. 

Tak beberapa lama Miss Susi menoleh ke arahku. Aku langsung tersadar dengan apa yang telah kulakukan. dan sudah siap jika tiba-tiba kena tampar karena berani melakukan tindakan kurang ajar terhadap guru. Tetapi ternyata tak. Miss Susi malah tersenyum kepadaku dan mengedipkan sebelah matanya kepadaku dengan manja. Hal itu membuatku semakin berani untuk meneruskan perbuatanku.


Aku mendorong badannya tidur terlentang di sofa . Lalu aku menindihnya dan membisikkan kalimat di telinganya,“aku mencintamu Susi…..”. Susi tak menjawabnya. Dia hanya memelukku dengan erat. Aku lalu dengan mesra menggigit telinganya dengan pelan. Tangan kananku segera membelai rambut Susi dengan mesra. Sementara tangan kiriku mulai meraba-raba buah dada Susi. Tapi waktu aku ingin meremas buah dadanya, dia menahanku. “kenapa sayang ?” tanyaku. “sebentar…”, jawab Susi dengan tersenyum. 

Dia lalu menuju pintu dan menguncinya. Lalu dia kembali menuju sofa. Sekarang giliran dia yang menindihku. “sekarang sudah aman”, katanya lalu tersenyum. Aku lalu mencium bibirnya. Tetapi Miss Susi malah membuka mulutnya menyuruhku memagut bibirnya dan kini bibir kami berpagutan dengan ganas. Tangan kiriku pun segera meremas-remas buah dada Susi yang tadi sempat tertunda. Dan tangan kananku meremas-remas bokong Susi yang montok.

“Sayangku….puasin aku ya… Suamiku sudah hampir satu tahun nggak pulang. Aku butuh cumbuan dan belaian dari seorang lelaki..”, kata Susi dengan mendesah. Memang wajar jika Miss Susi kesepian. Suaminya yang kerja pelayaran hanya pulang paling cepat setengah tahun sekali. Aku terus meremas-remas buah dada Susi. Setelah kira kira 5 menit, aqu segera membuka kaosku dan celanaku. Begitu juga dengan Susi. Kali ini dia hanya memakai Bra dan CD. Dan aku sangat terpana melihat badan Susi.


Badannya sangat seksi dan mulus. Tiba-tiba saja Susi meremas batang kemaluanku yang sudah tegang sejak tadi. “jangan cuma dilihat, sayg. Malam ini puasin aqu”, kata Susi sembari tersenyum. Kemudian dia menuntun tanganku untuk melepas CD nya. Lalu mendorong kepalaku dan menghentikannya tepat di depan kemaluannya yang sangat harum. 

“Malam ini untuk mu ,dan badanku juga milikmu….” . Aqu tak hanya diam. Sedetik kemudian lidahku sudah menjilati liang keperempuanan milik guruku tersebut. Susi terlihat terangsang. Tangannya menekan kepalaku ke liang kemaluannya. Susi terlihat kecewa waktu aku menghentikan jilatanku. Tetapi dia kembali terdiam waktu tangan kananku sudah menemukan ‘mainan’ baru.

Ya, jari-jari tanganku sudah mengelus-elus bibir kemaluan Susi yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Tak lama kemudian aku berhasil menemukan klitorisnya. Waktu aku sentuh dengan jariku, dia terlihat menggelinjang. kami berganti posisi. Kali ini aku yang berada di atas. Tangan kiriku menahan posisinya. Sementara tangan kananku masih terus mengocok kemaluannya yang sudah basah. Susi terus menggelinjang.

Dia melepas bra nya sendiri dan meremas-remas buah dadanya sendiri. “aaaaahhhh, sayang. Jangan siksa aku sayang…. nikmat….ahhhhh”, rancaunya tak terkendali. Aku mempercepat gerakan jariku di kemaluannya. Semakin cepat dan Susi terlihatnya akan segera mencapai klimaks pertamanya. “aaaaaaaahhh”,jeritan Susi akhirnya keluar bersamaan dengan muncratnya cairan cinta dari lubang kenikmatan Susi. Badan seksi Susi pun terlihat berkeringat. 


“Aku kagum padamu. Jarimu saja sudah membuatku mencapai puncak kenikmatan. Bagaimana jika ini yg masuk ke memekku…”, kata Susi sembari melepas CD yg kugunakan. Lalu dengan mesra dia menyepong kemaluanku. Akupun terangsang hebat. Bibir seksi Susi yang selama ini kukagumi sekarang sedang mengulum kemaluanku. Tapi waktu aku hampir klimaks aku mencabut kemaluanku. “kenapa sayang…?”,tanya Susi. Aqku tak menjawab. Aku hanya mendorong Susi agar terlentang di sofa.

Lalu aku menjepit kemaluanku dengan buah dada montok milik Susi. Aku menggesek-geskkan kemaluanku di belahan dada Susi dan kenikmatan yang tiada tara membuatku klimaks. Air mani yang keluar cukup banyak. Aku mengoleskan seluruh air maniku ke buah dada Susi. Susi terlihat tersenyum dengan apa yang kulakukan. 

Kemudian tanpa disuruh dia langsung bangun dan menjilat sisa sisa air mani di kemaluanku dengan mulutnya. “bagaimana sayang ? Kamu puas ?”,tanya Miss Susi dengan mesra. “Aku mencintaimu Susi….. aku sangat ingin memilikimu…..”,kataku. Dia mengalungkan tangannya di leherku. Kemudian mencium bibirku dan kami kembali bepagutan. Semetara tangan kananku terus meremas remas buah dada milik Susi.setelah puas,


Susi bekata,” sekarang waktunya kita mulai permainan yang sesungguhnya….” . Dia lalu menuntunku masuk ke kamar. Setelah itu dia mengunci pintu dan sekarang kami berdua merasa lebih nyaman. Ya, ternyata anaknya memiliki kamar sendiri. Tak ikut tidur dengan mamanya. Dan itu membuatku merasa lebih leluasa untuk bercumbu dengan Susi. Aku membopong Susi ke kasur dan aku menindihnya. Susi memelukku dan aku membelai rambutnya. “sudah siap ?”,tanya Susi.

“tapi Susi…., aku belum pernah melakukan ini….”. Aku memang sering melihat video porno. Tetapi berhubungan layaknya suami istri seperti ini adalah pengalaman pertama bagiku.

Susi meyakinkanku “Wah, asyik dong. Aku adalah orang pertama yang merasakan kontolmu yg besar ini. Dan sekarang ucapkan selamat tinggal untuk status perjaka mu. Aku akan memberi kenikmatan yg tak akan pernah kamu lupakan…..” . Kemudian tangannya menuntun kemaluanku masuk ke lubang kemaluan nya. Dia berkata lagi,”ooohh, punyamu lebih besar daripada punya suamiku sayang…… Sekarang, dorong kemaluanmu untuk menembus liang kenikmatan ini….” . 


Aku pun dengan pelan mendorong kemaluanku. Sedikit sulit karena selain kemaluanku yang lumayan besar tetapi juga walau Susi sudah bersuami, dia sudah tak melakukan hubungan intim hampir satu tahun. Aku terus mencobanya. “ahhhh, ayo sayang. Terus……sedikit lagi…..awwwww…ahhhhh….”, desah Susi. Aku terus mendorong kemaluanku dan blessssss…. ku berhasil memasukkan seluruh kemaluanku ke dalam kemaluan Susi dibarengi dengan jeritan Miss Susi. 

Aku mendiamkannya sebentar. lalu aku mulai melakukan gerakan maju mundur. Susi pun menambah kenikmatan bersenggama dengan goyangan bokongnya. Semakin lama aku mempercepat gerakanku. Begitu juga dengan Susi. Aku merancau tak terkendali “sayang…. aku akan klimaks sayang……aaaahhhhh” . “sabar sayang….. tahan dulu. 

Kita klimaks bersama-sama”, kata Susi. “tapi aku sudah tak tahan sayang…. aaaahhhhh……”, akhirnya aku pun klimaks dan menyemprotkan banyak sekali sperma di dalam liang keperempuanan Susi. Kemaluanku terlihat berdenyut -denyut. Sementara Susi belum klimaks dan terlihat kecewa. Susi mendorongku. “aaah, payah kamu…. !“, kata Susi sembari memasang muka kecewa. “maafkan aku sayang…..”, kataku lalu mengecup bibir Susi.


“lagi yuk.. aku masih pegen ni..” kata Susi sembari mengelap kemaluanku dengan tissu. “capek sayang?”, tanya Susi penuh perhatian. Aku hanya menggeleng. “ayo kita mulai lagi”, kata Susi sembari menindihku. Kami kembali melakukan hubungan intim tetapi kali ini posisi Susi ada di atasku. Susi mulai menggerakkan badannya maju mundur. “ooowwww, nikmat sekali sayang….. ahhhh…ahhhh…ahhhhh” desah Susi dengan mesra. 

Terlihatnya dia sengaja memancing birahiku agar cepat muncul. Kemaluanku pun kembali tegang. Tetapi kali ini aku berusaha untuk lebih menahan nafsuku. Aku tak ingin kembali kalah oleh perempuan yang sekarang berada di atasku. Gerakan Susi semakin cepat. “ohhh, nikmat sekali. Ohhh sayang, sudah lama aku tak merasakan hubungan ini…”.

Aku hanya tersenyum. Kali ini kami berbalik posisi. Giliran aku yang berada di atas. Aku memompa badan Susi. Dia hanya merancau ,“ah…ah…ahhh.ahhhh…..ayo sayang semakin cepat sayang….ayo cepat……ahhhhh” . Aku mempercepat gerakanku. Aku merasa akan segera klimaks. Tetapi terlihatnya Susi juga akan segera klimaks. “sayang….ku akan keluar……ahhhhh…..”, kataku. 

“Owwwhh, aku juga akan klimaks”,jawab Susi. Aku terus mempercepat gerakanku. Keringat terlihat keluar dari badan kami berdua. “sayang….aku keluarrrrrrrr…..”, kata Susi. Dan tak beberapa lama kemudian kami klimaks bersama sama. Crot…crot….crottt…. . sperma yang keluar sangat banyak seakan memenuhi kemaluan Susi yg sempit. Badanku sangat lemas. Kami kelelahan. Terutama aku yg malam ini sudah klimaks tiga kali. Susi berkata,“sayang….nggak nyangka kamu hebat sekali malam ini. 


Inilah kenikmatan yg sangat aku dambakan… kenikmatan yang tak pernah aku dapatkan dari suamiku…. jangan pernah tinggalin aku sayang….” . “Aku tak akan pernah meninggalkan perempuan secantik kamu Susi. Aku tak peduli walaupun kamu adalah guruku… tapi aku harus segera pulang Susi”, kataku. Tetapi Susi menahanku,“jangan sayang…. tidurlah di sini malam ini”. Aku lalu mengambil hp dan menelfon mama kalo aku tidur di rumah kawan. Susi terlihat senang. Aku pun mengambil selimut dan tidur dengan posisi kemaluan masih menancap di kemaluan Susi.

Paginya aku terbangun pukul 04.20 . Badanku terasa pegel semua. akuu membangunkan Susi,“sayang…..bangun sayang !”. “Kenapa…? ini kan hari Minggu. Kamu ketagihan memekku ya?”,rayu Susi. “Aku takut kamu hamil Susi”,kataku. “Kenapa harus takut ? Yang perlu kulakukan jika aku benar-benar hamil adalah menceraikan suamiku dan menikah denganmu”,jawab Susi dengan enteng. “apa?! aku masih sekolah. Aku belum siap jika harus menikahimu”, kataku. 

Susi berkata lagi,”masa bodoh dengan itu. kamu menumpahkan seluruh spermamu ke rahimku. Jika aku hamil, ini anak kita sayangku….”. Belum sempat aku berkata apa-apa, Susi sudah mengarahkan kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya dan berkata,”main lagi yuk. Biar semangat…”. Kami pun bermain satu ronde pagi itu. Waktu permainan selesai, jam menunjukkan pukul 06.05. Aku pun ingin pulang tetapi masih kepikiran dengan kemungkinan Susi hamil. 

Tiba-tiba Susi mengecup bibirku dan berkata,”Kamu masih kepikiran dengan perkataanku ya? kamu nggak perlu takut aku hamil. Kecil kemungkinan aku hamil karena kemarin dan hari ini bukanlah masa suburku. Rahasia ini aman kok ! minggu depan datang lagi ya aku akan puasin kamu lagi” .Akupun membalas ciumannya dan pulang dengan gembira. Tak sabar menantikan Malam Minggu lagi.

Thursday, June 22, 2017

Disetubuhi Oleh Papa Tiriku



Cerita Sex Hot Dewasa - Menceritakan kisah sex nyata dari Riska. Dia menceritakan tentang hilangnya keperawananya yang direnggut oleh papah tirinya. Sejak kejadian itu Riska papah tirinya menjalin hubungan sex sedarah yang terlarang. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.



Sebut saja Papah Deddy, dia adalah papah tiri yang menikah dengan mamahku 5 bulan yang lalu. Beliau berumur 43 tahun, mamah menikah kembali setelah ayah kandung aku meninggal. Menjanda sekitar 2 tahun tiba-tiba dilamar oleh seorang pria duda yang katanya dulu teman SMA. Kalau aku bebas asal itu pria baik dan mamah bahagia.

Mungkin mamah juga merasakan kesepian setelah ditinggalkan ayah. Daripada terus berlarut dalam kesedihan aku menginjinkan mamah untuk menikah kembali. Papah Deddy duda sudah sangat lama sekitar 5 tahun dia menceraikan istrinya karena tidak bisa memberikan keturunan. Dan akhirnya bertemu mamahku teman SMA yang saat itu statusnya menjanda.

Dia sangat menyayangi keluargaku, semua perlakuan itu menunjukan kalau dia memang benar-benar tulus menikahi mamahku yang sudah beranak 2. Namaku Riska usiaku 17tahunaku baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Hari-hariku setelah lulus hanya di rumah saja sambil menunggu pengumuman penerimaan mahasiswa baru.

Waktu banyak kumpul dengan papah tiri mamah dan adikku. Kalau mamah kerja aku hanya berdua dengan papah. Papah tiri aku bekerja sebagai pengawas paling pagi berangkat hanya absen saja. Dan kemudian pulang aku senang dengan papah tiriku yang humoris. Aku merasa dekat banget layaknya ayah kandungku sendiri.


Aku terlahir dari keluarga yang memiliki kulit putih. Layaknya gadis perempuan yang sedang subu-suburnya tumbuh menjadi remaja. Aku tumbuh subur badanku tinggi dan semoks, payudara yang biasanya seumuran aku tidak sebesar ini. Ukuran braku aja 36B sangat besar jika seusiaku. Ntah aku tumbuh sangat subur beda dengan remaja lain.

Aku kalau di rumah sering memakai pakaian mini seperti celana pendek diatas lutut tangtop bahkan daster yang sexy. Aku juga tidak memiliki rasa sungkan dengan papah tiriku karena dia sudah aku anggap seperti ayah sendiri. Kita udah biasa bercandaan bareng aku deket banget sama papah. Apa saja aku selalu bercerita kepadanya.

Aku sangat nyaman berada di samping papah. Mamah tampak sangat bahagia ketika aku dekat papah tiri. Sedangkan adikku dia kurang suka dengan papah, dia belum bisa menggantikan posisi ayah di hatinya. Adikku cowok namanya William , ya mungkin beda perasaan laki-laki dan perempuan. Laki-laki cenderung pendendam.

Tampak wajah William yang masih berat banget menerima papah Deddy sebagai papah tiri kita. namun aku yakin adikku bisa membuka hatinya, karena beliau sangat penyayang dan baik hati. Aku dan papah Deddy sering bercandaan di ruang tivi. Tiduran berdua kadang menggelitik tubuhku dan aku pasti teriak-teriak karena nggak tahan dibuat papah geli.


Mamah hanya tersenyum melihat aku , sedangkan adikku bersikap sewot. Waktu itu mamah masak di dapur aku sama papah di sofa ngobrol biasa. Aku memakai celana pendek diatas lutut paha mulusku aku biarkan terbuka lebar di hadapan papah. Sesekali papah mengelus paha mulusku dengan lembut.

“ Ihhhh… papah sukanya gitu deh, geli tauk pah…, ”
“ Biarin aja, tapi enak kan sayang, geli-geli nikmat, hha…, ” ucap papah.
“ Nggak tuh, wek…. wek…, ” kataku sambil mengejek papah.

Setelah ngobrol aku masuk kamar entah aku bisa kepikiran omongan papah terus. “ geli-geli nikmat, ” hmmm emang bener sih waktu papah belai paha aku rasanya geli gimana gitu. Aku baru sadar kalau aku ngerasain hal yang aneh dari belaian papah.Keesokan harinya mamah bangun pagi banget karena mau ada meeting keluar kota dan pulang besok pagi.

Aku ditinggalkan berdua dengan papah dan William, namun adikku enggan di rumah dia malah menginap rumah eyang. Yaudah deh aku berduaan sama papah aja. Papah ternyata juga kerja aku di rumah bermalas-malasan sambil nonton tivi. Tepat jam 9 aku masuk kamar dan bergegas untuk mandi. Rasanya pengen yang seger gitu, aku mandi lama banget.


Mandi keramas Luluran membersihkan tubuhku sambil bernyanyi nggak kerasa udah 1 jam aku bercumbu dengan air. Aku keluar kamar mandi papah udah di ruang tivi,
“ Hay anakku jam segini baru mandi ya..?, ”
“ Iya pah males mandi ni tadi pengen yang seger-seger aku mandi keramas luluran rasanya fresh banget.., ” ucapku sambil membetulkan handuk yang menutupi sebaguian tubuhku.

Aku nggak sadar kalau aku setengah bugil di depan mata papah. Aku masuk ke kamar namun aku lupa mengunci kamarku. Aku kalau habis mandi kebiasaan masih handukan berrias diri didepan kaca kamarku. Tiba-tiba papah masuk ke dalam kamarku, aku terkejut.

“ Hoooo papah main masuk aja sih.., ”
“ Aku pengen nemenin anakku yang sedang bersolek.., ”
“ ahhh papah keluar dulu dong Riska kan Cuma pakai handuk aja , aku mau ganti baju dulu pah.., ”
“Aku kan papah kamu jadi wajar dong menemanimu bahkan melihat kesemokan tubuhmu sayang…, 

Papah mendekati aku dengan perlahan kemudian aku dipeluk dari belakang. Tampak tanganku memegang lipatan handuk yang kendor itu. Pelukan papah hangat banget , tampak dari kaca papah memeluk sambil memejamkan mata. Memegang tanganku yang berada di depan payudaraku sangat erat. Payudaraku yang semok terasa naik keatas dan semakin terlihat.


“ Iihhhhpapah…, ”
Papah menidurkan aku di ranjang dengan mesra papah mengecup bibirku. Aku pun menanggapi ciuman itu lidah papah aku tarik dengan mulutku sebaliknya papah. Seakan birahiku sangat terusik ingin terus memberikan respon terhadap sentuhan papah. Leherku dibelai sangat lembut hingga aku geli gairah-gairah birahi seakan muncul dengan tiba-tiba.

“ Aaaahhhhhh… papahhh geli Pah… Aaaaahhhhh….., ”
Bibirnya masih mengulum bibirku yang merah itu tangannya semakin turun kebawah ke payudaraku. Remasan lembut itu mulai membuatku tak berdaya. Handuk putih yang menutupi tubuhku sudah tebuka lebar di hadapan papah. Payudara yang montok dan segar itu sudah siap untuk di mangsa papah dengan penuh gairah sex.

“ Paahhh jangan paahhh nanti mamah……….., ”
Belum selesai aku bicara papah sudah membungkam bibirku dengan mnegulum kembali. Getar-getar nafsu sudah merasuki papah kita sudah terbawa suasana tanpa memikirkan status dalam keluarga. Papah berada diatas menindih tubuhku wajahnya bertatapan dengan wajahku. Tatapan papah tajam dan penuh gairah.

Begitu pula aku hanya terdiam merasakan tangan papah yang terus membuat aku horny, “ Oughhh… harum sekali tubuhmu sayang…, ” Pandangannya mengarah ke payudaraku yang montok itu. Terus menatap dengan beringas, putting payudaraku yang merah itu di kulum papah, “ Ssshhhh… Aghhhhhhh… Oughhhh… pahhh…. Eughhhh…., ” lenguhku terbawa dalam nafsu sex.


Tak henti-hentinya papah mengulum putingku secara bergantian. Kanan kiri dia nikmati, sesekali dia merasa gemas dengan payudaraku puttingnya ditarik dengan bibir. Nikmatnya luar biasa, “ Sssssssss….Eughhhhhhhhh…. Pahhh… Oughhh….., ” lenguhku. Tubuhku bergetar saat papah terus menggairahkan aku tubuhku bergerak merasakan kenikmatan itu. remasan payudaran putingku diputar-putar dengan jarinya. Apalagi di kulum aku tak kuasa dan terus mendesah manja.

“ Aghhh… Aghhh… Aghhhh… Oughhhh….Pahhhhhh…, ”
Terus turun kebawah bibir papah sampai juga di pusarku. Memekku yang merekah itu sudah terbuka lebar. Papah kembali menciumi selakanganku secara bergantian. Birahiku memuncak hingga aku mengeluarkan cairan dari memekku. Tangannya perlahan membelai memekku dari atas ke bawah. Memekku yang belum berbulu itu terlihat siap diterkam papah.

Jarinya menyusuri lipatan memekku, hingga menemukan klitorisku. Dia mengulum klitorisku dengan sangat syahdu. Sumpah nikmatnya udah nggak tertahankan, “ Aghhhh… pahhh… Oughhhhh… Aghhhhhhhhhhhhhh……., ” desah liarku sambil tangannku memegang kepala papah agar terus menciumi memekku.

Papah tiba-tiba berdiri aku melihat penis papah tegak dan kencang. Dia mengarahkan penisnya ke mulutku. Dia meminta agar aku mengulum penisnya, aku pegang erat penisnya dengan kedua tanganku. Aku mencoba mengocok penis papah, seakan sudah berpengalaman aku mahir memainkan penis papah.


“ Ya Ris lakukan seperti itu, enak Ris enak banget, Oughhhhh……, ” desah papah. Sesekali aku hisap dan aku kecup ujung penisnya. Lidahku berputar menyusuri penis papah tak henti-hentinya aku mengocok penis papah. Kembali papah melepaskan penisnya dan dia mencium bibirku. Penisnya bersentuhan dengan memekku rasanya geli nikmat. Aku semakin memeluk papah dengan sangat erat. Penis papah gede banget dia gesek-gesekkan di memekku.

“ Oughhhhhhh… Pahhhh… Ssssssss… Aghhhhh…., ” Desahan terus keluar dari bibirku karena kenikmatan itu membuat aku tak kuasa. Papah membuka kedua kakiku dengan lebar. Tampak aku mengangkang lebar, memekku sudah siap dinikmati papah. Dia mengecup lubang memekku dengan lembut. Cairan itu kembali keluar meleleh dari lubang memekku, terlihat papah menggesekkan penisnya di lubangku.

Diputar-putar sangat nikmat, itu tandanya penis papah sedang bersiap berpetualang di dalam memek perawanku. Pantat papah seakan memberikan tekanan agar penis itu masuk ke dalam memekku. Perlahan dia memasukkan penisnya, “ Sssssss… sakitt pah … Aowww…. Sakit… Eughhh… ., ”

Dia menganyunkan penisnya secara perlahan dan masuklah penis itu. Ujung penis menancap di memekku terasa sakit dan nikmat menjadi satu. Papah menekan maju mundur hingga penisnya masuk ke dalam memekku, “ Blesssssssssssssssssssss, ” “ Aowwwwwwwwwwwwwww…. Oughhhhhhhhhhh…. Sssssshhhhhhh…. Sakit pah.. Aghhhh…, ”


Keluarlah lendir kawin bercampur darah dari memekku, itu pertanda keperawananku sudah di renggut oleh papah. Aku memeluk papah dengan erat, birahi papah sangat tinggi. Sesekali payudaraku diremas putingnya dikulum dimainkan agar kita sama-sama memuncak, “ Tahan dulu sakitnya ya sayang, entar juga enak lama-lama kog… Oughhh…, ” “ Ughhhh… pelan-pelan pah, sakit, Aghhh… Eughhh…, ” ucapku masih kesakitan.

Penis paah yang terus keluar masuk itu membuat aku merasakan sakit bercampur kenikmatan yang tak terkira. Baru pertama kali aku melakukan hubungan sex, jadi saat itu aku merasa tak kuat dan saat itu aku sudah orgasme untuk yang ketiga kalinya.

Lututku berasa lemas tak bertulang merasakan kenikmatan. Pantat papah terus memberikan tekanan supaya penis masuk mentok ke dalam. Mempompa penisnya dengan penuh kegairahan. Terus dan terus penis papah berkelana di dalam lubang memekku. Sesekali menggoyangkan penisnya, oohhhh terasa sangat nikmat banget.

Akal sehaku sudah hilang, aku tidak teringat lagi jika yang berhubungan sex denganku adalah papah tiriku. Di bawah alam sadarku aku menikmati persenggamaan itu, papah yang sangat bernafsu padaku dia terus menciumi dan menggoyang-goyangkan penisnya pada vaginaku.


“ Oughhh… memek kmu enak sekali sayang, rasanya penis papah seperti terjepit kuat… Oughhhh…, ” ucap papah sembari terus menggenjot memekku. “ Ughhhh.. Iya pah, Ssssss… genjot terus pah memek aku, enak sekali pah… Aghhhh…, ” desahku nikmat tanda bahwa aku sudah melupakan kesakitan ketika diperawani tadi.

Desahan yang tanpa henti membuat papah semakin bergairah. Demikian aku hanya terpejam dan pasrah merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan ini. Papah dengan antusianya terus menggenjot memekku dengan penuh nafsu sex. Dengan gaya sex aku diabawah dengan paha terbuka lebar, ayah terus menusuk memekku dengan semangatnya.

Tidak terasa persetubuhan kami sudah berlangsung cukup lama, dari fourplay sampai ML sudah ada setengah jam. Papah ebnar-benar perkasa dalam berhubungan sex, penisnya yang besar panjang dan berorotot itu terus menghujat memekku dengan dahsyatnya, “ Sayang… Ssssshhhh… papah mau keluar sayang.. Oughhh…Ssshhh…, ” ucap papahku penuh nafsu sex.

Ditengah persetubuhan kami ayah berbicara seperti itu, kira-kira 10 tusukan dia ayunkan pada memekku, tiba-tiba papah mencabut penisnya dan mengarahkan penisnya keatas perutku sembari dikocokdenagn tanganya sendiri.


“ Ccccrrrroooootttt…. Ccccrrrooootttt….. Ccccrrrrooootttt….., ”

“ Oughhhhhhhhhhhhhhh… enak sayang… Aghhhhhhhhhhhhhh…, ” ucap papah seiring keluarnya spermanya diatas perutku. Sperma papah keluar dengan derasnya fiatas perutku, rasnya hangat sekali karena perutku tersiram sperma yang kental dan banyak itu. Cairan itu berwarna putih kental seperti ingus, aku melihat cairan itu putih dan sangat kental.Papah pun merasa lega.

“ Aghhhhhh… papah puas sekali sayang bercinta dengan kamu, makasih ya sayang, ” ucap papah dengan rasa yang sangat puas. Papah memelukku dengan erat dan dia bilang sangat menyanyangi aku. Papah dan aku sama-sama merasa puas saat itu setelah berhubungan sex. Sebenarnya aku sedikit menyesal karena keperawananku telah direnggut ayah tiriku, namun jika nasi sudah menjadi bubur aku bisa apa. Yasudahlah biarkan saja air mengalir mengikuti arusnya.

Singkat cerita sejak kejadian itu setiap kali mamah ke luar kota dan tidak ada dirumah kita saling melepaskan gairah sex bersama setiap kali ada kesempatan. Aku dan papah menjalin hubungan terlarang didalam rumahku sendiri, mamah tidak pernah mengetahui perbuatan kami hingga sekarang. Entah sampai kapan ini kan terjadi, ingin menyudahi namun batin sangat berat jika harus kehilangan kenikmatan sex. Selesai.


Poker Online Terpercaya


Wednesday, June 21, 2017

Cerita Sex Menikmati Suami Temanku


Cerita Sex Hot Dewasa - Namaku Ranni, asalku Andri Surabaya. Ranni Umurku 26 tahun dan sudah lulus Andri sebuah universitas terkenal di Yogyakarta. Selama kuliah aku punya teman kuliah yang bernama Eva. Eva adalah teman dekatku, dia berasal Andri Medan. Kami seumur, tinggi kami hampir sama, bahkan potongan rambut kami sama, hanya Eva pakai kacamata sedangkan aku tidak. Kadang-kadang teman-teman menyebut kami sebagai saudara kembar. 



Kami juga lulus pada saat yang bersamaan. Satu-satunya yang berbeda Andri kami ialah selama setahun kuliah terakhir, Eva sudah bertunangan dengan Andri, seorang kakak kelasku sedangkan aku masih berpacaran dengan Cris, juga kakak kelasku.Salah satu persamaan lainnya ialah bahwa saat lulus itu kami sama-sama sudah tidak perawan lagi. 

Kami saling terbuka dalam hal ini, artinya kami saling bercerita mulai Andri hal-hal yang mendalam misalnya tentang perasaan, kegelisahan dan hal-hal lain tentang kami dan pacar-pacar kami. Atau terkadang tentang hal-hal yang nakal misalnya bagian-bagian erotis atau ukuran vital Andri pacar-pacar kami, sehingga Andrinya aku tahu bahwa milik Andri lebih panjang 3 cm dibandingkan milik Cris. 

Dengan lugas kadang-kadang Eva bercerita bahwa dia tidak pernah merasakan seluruh panjang batang milik Andri, diceritakannya pula bahwa Andri tidak pernah bisa lebih lama Andri 3 menit setiap kali berhubungan badan dengannya. Meski begitu dia selalu merasa puas. Kadang-kadang aku merasa iri juga dengan anugrah yang didapat Eva. 

Meskipun sebenarnya 15 cm milik Cris pun sudah cukup panjang, tapi membayangkan 18 cm milik Andri terkadang cukup membuatku gundah. Belum lagi aku mengingat-ingat tak pernah Cris sanggup bertahan lebih lama Andri hitungan menit, mungkin karena aku dan Cris selalu melakukan pemanasannya lama dan menggebu-gebu (kadang-kadang malah aku atau Cris sudah lebih dulu orgasme pada tahap ini), jadi ketika saat penetrasi sudah tinggal keluarnya saja. 

Meskipun kadang-kadang cukup memuaskan tetapi rasanya masih saja ada yang kurang. Belum lagi secara fisik, Andri lebih baik Andri Cris Andri penilaian obyektifku. Semua perasaan itu tersimpan di diriku sekian lama selama aku masih sering berhubungan dengan Eva, yang artinya juga sering bertemu dengan Andri.Tepat sebulan setelah lulus, Eva menikah dengan Andri. Lalu mereka berdua pindah ke Medan, sedangkan aku sendiri bekerja di sebuah perusahaan multinasional di Yogyakarta. 


Beberapa lama kami sering berkirim kabar baik lewat email maupun telepon. Eva sering menuliskan apa saja yang sudah dilakukannya dalam kehidupan suami istrinya. Diceritakannya betapa sering mereka berdua berhubungan intim, sebulan pertama jika diRannia-Rannia bisa lebih Andri 1 kali seAndri. Dengan nada cekikikan sering juga diceritakannya bahwa memang milik Andri terlalu panjang untuk kedalamannya, bahwa semakin lama Andri semakin tahan lama dalam melakukannya yang oleh karenanya mereka sering terlambat bangun pagi karena semalaman melakukannya sampai dini Andri. 

Juga dengan nada menggoda, diceritakannya betapa hangat semprotan sperma di dalam liang kemaluan.Cerita yang terakhir ini sungguh merangsangku, karena meskipun telah melakukannya, aku belum pernah merasakan hal itu. Selalu Cris mengeluarkan spermanya di luar atau dia memakai kondom. Di perut atau paha memang sering kurasakan hangatnya cairan itu, tetapi di dalam liang kemaluan memang belum. Singkat kata semakin banyak yang diceritakannya semakin membuatku ingin segera menikah. 

Masalahnya Cris masih ingin menyelesaikan studi S2-nya yang mungkin kurang Andri setahun lagi selesai.Beberapa bulan kemudian Eva mengabarkan bahwa dia sudah hamil sekian bulan. Semakin bertambah umur kandungannya semakin sedikit cerita-cerita erotisnya. Ketika kandungan sudah beranjak lebih Andri 7 bulan, dia bercerita bahwa mereka sudah tidak pernah berhubungan seks lagi. Kadang-kadang dia bercerita bahwa sesekali dia me-masturbasi-kan Andri, karena meskipun secara klinis mereka masih boleh berhubungan seks tapi mereka khawatir. 

Jadi Andri terpaksa berpuasa. Sekian bulan kemudian lahirlah putra pertamanya, Eva mengabarkan kepadaku berita gembira itu. Kebetulan sekali perusahaanku mempunyai kebijaksanaan adanya liburan akhir tahun selama dua minggu lebih. Sehingga aku memutuskan untuk pergi ke Medan untuk menjenguknya. Cris terpaksa tidak bisa ikut karena dia sedang hangat-hangatnya menyelesaikan tesisnya.Jadilah aku pergi sendirian ke Medan dan segera naik taksi menuju rumahnya. Rumah Eva adalah sebuah rumah yang besar untuk ukuran sebuah keluarga kecil. Rumah itu adalah hadiah Andri orang tua Eva yang memang kaya raya. 

Letaknya agak keluar kota dan berada di dekat area persawahan dengan masih beberapa rumah saja yang ada di sekitarnya. Ketika aku datang, di rumahnya penuh dengan keluarga-keluarganya yang berdatangan menjenguknya. Andri sedang menyalami semua orang ketika aku datang. “Ranni, apa kabar? Sudah ditunggu-tunggu tuh!” dia memelukku dengan hangat. Kemudian dia mengenalkanku kepada keluarga-keluarga yang datang. Aku pun menyalami mereka satu persatu. Mereka ramah-ramah sekali. Andri bercerita bahwa aku adalah saudara kembarnya Eva selama kuliah. 


Keluarganya saling tersenyum dan berkomentar sana sini.Sekian saat berbasa basi, Andri segera mengantarku masuk rumah dan langsung menuju kamar Eva. Tampak Eva lebih gemuk dan di sampingnya tampak bayi lucu itu.“Eva sayang, apa kabar?” aku mencium keningnya dan memeluknya hangat.“Sudah siap-siap begituan lagi ya?” aku berbisik di telinganya yang dijawabnya dengan cubitan kecil di lenganku.“Sstt.. harus disempitin dulu nih!” dia menjawab dengan berbisik pula sambil menggerakkan bola matanya ke bawah, aku tertawa.Singkat kata, Andri itu kami isi dengan berbasa-basi dengan keluarganya. Aku akhirnya menginap di rumahnya itu karena semua keluarga menyarankan begitu. Eva dan Andri pun tak kebeRannian. 

Aku diberi kamar yang besar di ujung ruangan tengahnya. Rumahnya mempunyai 6 kamar besar dengan kamar mandi sendiri dan baru satu saja yang telah diisi olehnya dan Andri. Andri itu sampai malam kami isi dengan mengobrol di kamarnya menemani sang bayi yang baru saja tidur. Sementara Andri menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai dosen di ruang kerjanya.Akhirnya aku menyarankannya istirahat.“Sudah kamu istirahat dulu deh Va!”“He eh deh, lelah sekali Andri ini aku! Kamu masih suka melek sampai malam?”“Iya nih!”“Itu ada banyak film di rak! Masih baru lho!”“Oke deh! Sekali lagi selamat ya!” kucium keningnya.

Aku keluar kamar dan menutupnya perlahan. Andri bercelana pendek dan berkaos oblong baru saja keluar Andri ruang kerjanya.“Mau tidur?”“Sebenarnya aku sudah lelah, tapi mataku tidak bisa terpejam sebelum jam 2 malam nih! Katanya punya banyak film?”“Itu di rak, buka aja!”“Oke deh!”Andri masuk kamar Eva. Kupilih satu film, judulnya aku lupa, lalu kuputar. 

Beberapa saat kemudian Andri keluar kamar dan tersenyum.“Masih dengan kebiasaan lama? Melek sampai malam!”“He eh nih!”“Gimana kabarnya Cris?”“Dua bulan lagi selesai tesisnya! Terus kami mau menikah, kalian datang ya!”“Oh pasti! Mau minum, aku buatin apa?”“Apa aja deh!”Sebentar kemudian Andri keluar dengan dua botol soft drink di tangannya.“Pembantu pada kelelahan nih! Jadi ini saja ya!”“Makasih!” aku ambil satu dan meminumnya langsung, rasanya segar sekali.“Kalo ada perlu aku lagi ngerjain proyek nih di ruang kerja”, ketika Andri beranjak sekilas aku melihat tatapan yang belum pernah kulihat Andrinya, sekilas saja.“Oke, makasih!”Tak berapa lama aku melihat film itu, mataku ternyata tidak seperti biasa, tiba-tiba terasa berani sekali. 


Aku segera matikan player itu, berjalan ke depan ke ruang kerja Andri.“Andri, aku tidur dulu deh! sudah kumatiin semua!” “Oke deh, istirahat dulu ya!”Aku segera masuk kamar, menutup pintu, segera ganti baju dengan kaos tanpa bra dan celana pendek saja dan langsung ambruk di atas ranjang. Aku masih sempat mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang remang-remang. Aku langsung terlelap, saat itu mungkin sekitar pukul satu diniAndri.Tak terasa berapa lama aku tidur, ketika aku merasakan sesuatu menindihku. 

Aku terbangun dan masih belum sadar ada apa, ketika seseorang menindihku dengan kuat. Nafasnya terasa hangat memburu di wajahku. Ketika sepenuhnya sadar aku tahu bahwa Andri sedang di atas tubuhku dan sedang menggeranyangiku dengan ganas, mengelus-elus pahaku dan mencoba mencium bibirku. Beberapa lama aku tidak tahu harus bagaimana. Jika aku berteriak, aku kasihan pada Eva, jika sampai dia tahu. Selain itu sosok Andri telah kukenal dekat sehingga aku tak perlu menjerit untuk membuatnya tidak melakukan itu.“Ar, kamu apa-apaan?” kataku sambil mencoba mendorongnya Andri tubuhku. 

“Bantulah aku Ranni! Telah lama sekali!” sambil berkata begitu dia terus menggeranyangi tubuhku.Tangannya mendaRanni dengan mantap di atas payudaraku dan meremas-remasnya. Jika saja aku tadi masih memakai BH-ku mungkin rasanya akan lain. Tapi kali itu hanya kain kaos yang tipis saja yang memisahkannya dengan tangannya. Selain itu samar-samar kurasakan sesuatu yang mengeras menimpa pahaku. Aku tidak asing lagi dengan benda itu. batang kemaluannya telah tegang penuh.”Andri..!” dia mencoba menciumku. 

Entah antara ingin mengatakan sesuatu atau ingin menghindar, aku malah menempatkan bibirku tepat di bibirnya. Yang terjadi kemudian aku malah membalas lumatannya yang ganas sekali. Beberapa lama itu dilakukannya, cukup untuk membuat puting susuku mengeras, yang kuyakin dirasakannya di dadanya.“Kalo Eva tahu gimana dong?”“Ayolah sebentar saja tak akan membuatnya tahu!” bisik Andri.Entah untuk mencAndri pembenaran atas keinginan terpendamku atau mencoba untuk terlihat tidak terlalu permisif akhirnya yang keluar Andri mulutku adalah, “Ar.. aku akan melakukannya untuk Eva!”Seperti bendungan jebol, 

Andri langsung kembali melumatku dengan ganas. Aku pun tampaknya memang telah terhanyut oleh perbuatannya, sehingga langsung membalas lumatan bibirnya. Tampaknya dalam hal beginian Cris lebih jagoan, dia bisa membuatku basah kuyup hanya dengan ciumannya. Sedangkan Andri tampak tersengat ketika aku langsung membalas lumatan bibirnya dengan ganas.Beberapa lama kami melakukan lumatan-lumatan itu, kemudian Andri bangkit Andri atas tubuhku dan berlutut di antara pahaku. Dia kemudian menarik kaosku ke atas tanpa melepasnya Andri tubuhku sehingga payudaraku terbuka, terasa dingin oleh AC. 


Beberapa saat kemudian aku merasakan jemAndrinya kembali meremas-remasnya perlahan, bukan itu saja kemudian aku merasakan bibirnya mendarat dengan mulus memilin-milin puting susuku yang kurasakan semakin mengeras. Tapi sebenarnya sebagian kecil tubuhku masih menolak perbuatannya itu, mengingat kedekatanku dengan Eva. Meski begitu sebagian besar lainnya tak bisa menolak rangsangan-rangsangan itu.Beberapa saat Andri bermain-main dengan puting dan gundukan payudaraku. Kemudian dia bangkit dan menAndrik lepas celana pendek dan celana dalamku. 

Dengan segera aku merasakan tangannya membuka kedua pahaku dan sebentar kemudian kurasakan jemarinya menyapu permukaan liang kemaluanku. Ujung-ujung jemarinya mengelus-elus klitorisku dengan cepat, cukup cepat untuk membuat rangsangan bagiku. Walau begitu tetap saja gelitikannya semakin merangsangku.Tak berapa lama dia kembali berhenti. Sekali lagi dalam hal pemanasan ini Cris masih lebih baik dibandingkan Andri. 

Dalam keremangan, aku melihatnya berdiri dan menAndrik celana pendek dan kaos oblongnya sehingga Andri akhirnya telanjang bulat. Justru di sinilah nafsuku langsung naik dengan sangat cepat demi menyaksikan tubuhnya di dalam keremangan lampu tidur di kamar itu. Sesuatu di tengah tubuhnya langsung membakarku, batang kemaluan yang sedang tegang dan tampak sedikit melengkung ke atas. Bentuknya yang gemuk, panjang dan berkepala bonggol itu langsung menggelitikkan rasa terangsang yang amat sangat mengalir Andri mata dengan cepat langsung menggetarkan selangkanganku.

Aku segera saja merasa gelisah dan tak sabar.“Ar.. Ke sini deh!”Dengan bertelanjang bulat, Andri berjalan mendekat kepadaku dan naik ranjang, langsung berlutut di samping tubuhku, batang kemaluannya yang tegak itu tampak jauh lebih besar jika dilihat Andri baliknya.“Ada apa Ranni?”“Kadang-kadang aku punya impian yang bahkan Eva pun tak tahu apa itu?”“Apa coba?”“Jangan diketawain ya. 

Eva sering bercerita tentang ini! Dan kadang-kadang timbul keinginan untuk sekedar memandangnya”, sambil berkata begitu kuraih batang kemaluannya itu dan kugenggam eRanni batang dan sebagian kepalanya sehingga seperti kalau sedang memegang persneling mobil. Andri tampak sedikit gugup ketika genggamanku mendaRanni mulus di batang kemaluannya tanpa diduga-duga olehnya. Tubuhnya seperti terdorong ke belakang sedikit sehingga semakin mengangkat posisi batang kemaluannya Andri posisi berlututnya. 


Beberapa saat aku merasakan kerasnya batang kemaluannya itu.Pantas sekali kalau Eva begitu membangga-banggakannya. Dan emang selisih tiga centi terasa sekali secara visual.“Nih sudah, kamu boleh apain aja deh! Oh ya Eva sudah cerita apa saja ke kamu?”“Banyak pokoknya!”“Kalo sama punya Cris?”“No comment deh!” nada bicaraku agak mendesah.Andri tersenyum dan bangkit Andri sampingku terus membuka pahaku dan mulai mengambil posisi. Ketika bangkit aku melihat pinggulnya seperti bertangkai oleh cuatan batang kemaluannya itu. 

Dia memandangku sebentar, kubalas dengan pandangan yang sama.“Pelan-pelan ya Ar!”“Lho, sudah pernah khan?”“Iya, tapi..”“Tidak segini ya?” Dia kembali tersenyum.Aku cuma tersenyum kecut demi ketahuan kalau punya Cris tidak sebesar punyanya. Perlahan-lahan Andri mengangkat kedua pahaku dan menyusupkan lututnya yang tertekuk di bawahnya sehingga ketika dia meletakkan pahaku kembali keduanya menumpang di atas paha atasnya yang penuh rambut. Dengan posisi seperti itu selangkangannya langsung berhadapan dengan selangkanganku yang agak mendongak ke atas karena posisi pahaku. 

Aku hanya bisa menunggu seperti apakah rasanya. Aku merasakan perlahan-lahan Andri membuka sekumpulan rambut kemaluanku yang rimbun di bawah sana dan beberapa saat kemudian sesuatu yang tumpul menggesek-gesek daging di antara sekumpulan itu dengan gerakan ke atas dan ke bawah menyapu seluruh permukaannya, Andri klitoris sampai ke lubang kemaluanku. Rasa terangsangku segera memuncak kembali merasakan sensasi baru itu.“Ayolah Ar, keburu bangun!”“Ini baru jam 3.15?“Iya siapa tahu?”Perlahan-lahan aku merasakan gesekan kepala batang kemaluannya tadi berhenti di area dekat lubangku tepat pada posisi membuka bibir-bibir labiaku sehingga langsung berhadapan dengan lubang di bawahnya itu. 

Sesaat kemudian sesuatu yang besar dan tumpul serta hangat menyodoknya perlahan-lahan. Tanpa hambatan yang terlalu kuat, kepalanya langsung masuk diikuti batangnya perlahan-lahan. Aku segera merasakan nikmat akibat gesekan uRanni-uRanninya itu di dinding lubang kemaluanku. Sampai tahap ini sebenarnya rasanya tidak beda jauh Andri punya Cris, walaupun tidak sepanjang punya Andri ini tapi cukup gemuk.

 Tapi semakin lama tubuhku segera bereaksi lain ketika batang itu mulai masuk semakin dalam. Dan ketika semuanya masuk ke dalam, aku segera merasakan rasa nikmat yang amat sangat ketika ujung kepala batangnya itu mentok di dinding bagian dalam liang kemaluanku. Aku segera mencAndri lengannya dan mencengkeramnya .Andri berhenti sesaat dan menAndrik nafas panjang sekali. “Ranni.. Ini yang kucari!” Andri berbisik perlahan sekali tapi cukup terdengar olehku. 


Kutahu apa yang dimaksudnya. Sesuatu yang sanggup menelan semua panjang batangnya itu. Andri tidak segera bergerak tapi seperti menggeliat dalam tancapan penuh batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku itu. Tampaknya reaksi Andri bagian yang belum pernah tertelan itu sangat mempengaruhi dirinya. Dia bahkan belum bergerak sampai sekian puluh detik ke depan, wajahnya tertunduk, kedua tangannya mencengkeram pinggulku, meraih-raih pantatku dan meremas-remasnya dengan ganas cenderung kasar. Dengan sedikit nakal, aku mencoba mengejan, mengkontraksikan otot-otot di sekeliling selangkanganku.

Walaupun terasa penuh oleh masuknya batang kemaluannya itu aku mulai bisa melakukan kontraksi itu dengan teRanniur. Tak terlihat tapi efeknya luar biasa. Aku merasakan kedua tangannya dengan liar memutar-mutar, meremas dan mencengkeram bongkahan pantatku, pastinya karena reaksi Andri apa yang kulakukan pada batangnya itu. Dia segera ambruk di atas tubuhku dan segera mengambil posisi menggenjot, kedua tangannya diletakkan di antara dadaku, salah satunya menyangkutkan paha kananku sehingga mengangkat selangkanganku ke atas sedangkan paha kiriku otomatis terangkat sendiri. 

Paha kanannya masih tertekuk sedangkan kaki kirinya diluruskannya ke bawah sehingga mempertegas sudut tusukan batang kemaluannya di liang kemaluanku.Dia mulai mencabut batang kemaluannya yang beberapa lama tadi masih tertancap penuh di dalam tubuhku dan belum sampai tiga perempat panjang batangnya keluar, dia langsung menghujamkannya dengan kuat ke bawah sehingga menekan kuat area ujung rahimku. Kemudian ditAndriknya lagi dan ditusukkannya kembali. Mulailah terasa beda pengaruh panjangnya terhadap kenikmatan yang kurasakan. 

Hal ini mungkin dikarenakan bidang gesekan satu arahnya yang panjang dan lebih lama sehingga mengalirkan kenikmatan yang lebih kuat pula.“Arr..! Jangan kuat-kuat..!” tapi sebenarnya aku sangat menikmatinya. Andri tampaknya tak peduli, dia terus saja bergerak-gerak dengan kuat dan semakin cepat. “Oh.. Ranni.. Ranni!” dia terus menggenjot dan tak terasa begitu cepat 5 menit yang pertama terlewati dan dia masih tangguh saja memompa liang kemaluanku. Benar kata Eva. Pagi itu tak ada seorang pun yang bangun dan terjaga, tapi kami berdua malah sedang mencoba mendaki dengan alasan yang berbeda. 

Kalau Andri karena tak tahan menunggu Eva berfungsi kembali sedangkan aku karena ingin saja. Sekitar sekian saat setelah 5 menitnya yang ketiga, aku jebol. Gesekan batang kemaluannya itu meledakkan tubuhku dengan kuat sehingga membuatku menjepitkan pahaku ke tubuhnya. Bukan itu saja senam yang teratur yang aku ikuti ternyata berguna pada saat itu.Tepat pada puncaknya kutahan kontraksi di liang kemaluanku dan sekuat tenaga kupertahankan agar tidak segera meledak. Sesaat aku merasakan aliran arus balik di tubuhku tapi tidak lama jebol juga sehingga dibawah genjotan cepatnya aku merasakan tiba-tiba seperti melayang di angkasa luas tanpa batas. 


Tubuhku kaku, kejang, nafasku memburu dan keluar tertahan-tahan bersamaan dengan keluarnya bunyi-bunyian yang tidak jelas nadanya Andri bibirku.“Ohh.. eehh.. hmm.. Ar.. yang kuat!” Mungkin gabungan antara suara Andri bibirku dan mungkin cengkeraman-cengkeraman kuat Andri dinding-dinding liang kemaluanku, segera membuatnya bergerak cepat dan kuat sekali. Aku tidak pernah merasakan kekuatan sekuat dan setahan itu Andri Cris. 

Tubuhku kejang sampai dia menyelesaikan 5 menitnya yang keempat dan masih terus bergerak mantap. Sampai orgasmeku mereda aku merasakan gerakannya semakin cepat dan kuat dan belum sampai pertengahan 5 menitnya yang kelima, Andri pun jebol juga.Posisi kami selama itu masih belum berubah, tapi ketika dia mau menyelesaikan genjotan-genjotan terakhirnya dia menggerakkan tubuhku ke kiri sehingga menggerakkan seluruh tubuhku miring ke kiri dan paha kananku tepat menumpang di atas dadanya sedangkan paha kiriku berada di antara kedua pahanya. 

Ketika posisinya pas, dia langsung bergerak cepat. Dalam posisi itu ternyata rasanya lain karena yang menggesek dinding lubang kemaluanku pun dinding yang lain Andri batang kemaluannya. Tapi orgasmeku yang pertama rasanya terlalu kuat untuk diulangi dalam waktu sedekat itu, sehingga meskipun rasanya memuncak lagi tapi ketika aku merasakan semprotan-semprotan panas seperti yang diceritakan Eva kepadaku itu aku belum bisa meraih orgasmeku yang kedua.“Hoohh.. Hooh.. Hoo.. Ranni..Ranni!” Andri bergerak-gerak tak teRanniur dan hentakan-hentakannya ketika orgasme itu tampak liar dan ganas tapi terasa nikmat sekali bagiku. 

Aku memegang kedua lengannya yang berkeringat sampai dia menyelesaikan orgasme itu. Sesekali aku mengusap wajahnya dengan lembut. Beberapa lama tubuhku kaku karena posisi kaki-kakiku itu, sampai akhirnya dia ambruk di samping kiriku. Batang kemaluannya tercabut dengan cepat dan semuanya itu membuat posisi kembaliku agak terasa linu, terutama di paha bagian dalamku.Kami terdiam dalam pikiran masing-masing. Aku telentang sedangkan Andri tengkurap di sampingku basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu perlahan-lahan Andri balik pintu kamar. Tiba-tiba Andri panik dan segera mengenakan celana pendek dan kaosnya. 

Batang kemaluannya meskipun sudah lemas tapi masih belum seluruhnya lemas sehingga tampak menggunduk di celana pendeknya. Aku melirik jam, sudah hampir jam 4 pagi. Andri dengan sedikit tertatih-tatih berjalan perlahan tanpa suara ke arah pintu kamarku, membukanya perlahan dan sebelum keluar sempat melihatku sejenak dan tersenyum.Tinggallah aku sendiri di kamarku dan aku mencAndri-cAndri celana pendekku dan segera mengenakannya. Aku terus menAndrik kaosku ke bawah sehingga menutupi payudaraku yang pasti penuh pagutan-pagutan merah. 


Dan dengan sisa-sisa tenaga mencoba merapikan sprei yang terasa lembab di tanganku. Mungkin karena lelahnya aku kembali terlelap dan terbangun hampir jam 10.00 pagi.Singkat kata Andri itu kuselesaikan segala urusan di Medan. Rasanya tak ada hambatan dengan segala hal yang terjadi. Eva biasa-biasa saja tidak terlihat seperti curiga, bahkan wajah cerianya tampak sedih ketika pada Andri ketiga aku terpaksa harus pamit untuk pulang. Andri mengantarku ke bandara dan sebelum aku naik ke pesawat sempat Andri mengucapkan terima kasih. 

Aku membalasnya dengan terima kasih juga sambil tak lupa tersenyum manis penuh arti.Sampai tiga bulan setelah aku meninggalkan Medan, tiba-tiba Eva mengirimiku email yang menyentakku, isinya begini, “Ranni, sebenarnya aku tidak ingin menyinggung-nyinggung soal ini tapi akhirnya agar kamu tahu terpaksa deh aku ungkapin. Tidak tahu aku harus mengucapkan terima kasih atau malah mencaci kamu. Kamu tega deh, di saat puncak kebahagianku kamu malah melakukannya dengan Andri. 

Aku tahu bukan kamu yang memulai, dan aku tahu sekali kamu tidak akan mau melakukannya jika tanpa sesuatu sebab. Sebenarnya aku kasihan juga sama Andri, bayangkan hampir dua bulan terakhir sebelum aku melahirkan, dia tidak pernah melakukannya, meskipun hanya sekedar masturbasi. Belum lagi ditambah dua bulan setelah aku melahirkan aku masih belum bisa melayaninya. Dan aku tidak menyalahkannya jika akhirnya dia memintamu melakukannya. 

Dan jika akhirnya kamu terpaksa melayaninya, kuucapkan terima kasih telah menggantikanku. Mungkin itu saja deh Ranni, yang perlu untuk kamu ketahui. Aku tidak tahu harus bagaimana tapi sudah deh segalanya sudah terjadi, mohon jangan mengulanginya lagi ya! Please! Aku sudah omong-omong tentang ini sama Andri dan dia menangis habis-habisan menyesalinya. Oke, udahan dulu ya. Bales ya secepatnya!” Eva. 

“NB: sedikit nakal, kok sekarang Andri jadi ganas gitu sih? Kalo ini karena kamu makasih ya! Terakhir, bagaimana dia melakukannya? Hi.. hi.. hi Jangan khawatir aku tetap sahabatmu.”Berandai-andai setelah itu aku kebingungan mempertimbangkan apa yang harus kulakukan terhadap ini, sampai akhirnya aku harus menjawab juga.“Eva sayang, hanya maaf yang bisa aku mohonkan ke kamu. Aku tidak ingin membela diri, aku salah dan aku janjikan itu tidak akan terulang lagi. 

Jika ada yang bisa aku lakukan untuk menebusnya? Katakan saja kepadaku! Aku tidak punya lagi kata-kata apapun, jadi sekali lagi maaf ya!” Ranni“NB: tentang yang ganas-ganas itu aku tidak tahu tanya aja sama dia, tapi kalo tentang pertanyaan yang kedua, jawabannya secara jujur ya iya. Mohon maaf sekali lagi!”Email balasanku pagi itu terkirim, sorenya langsung dibalas dan isinya, “Ranni, Oke deh. 

Meskipun agak sakit, kita kubur jauh-jauh peristiwa itu. Kapan kamu menikah? Kabarin lho! Aku punya ide (agak liar), supaya setimpal, gimana kalo nanti pas kamu mengalami saat-saat yang sama kayak aku, boleh dong aku mbantuin Cris? He.. He.. He.. (gambar tengkorak lagi tertawa!)” EvaNah loh! Akhirnya memang begitu yang terjadi setahun kemudian, jadi kedudukanku dengan Eva menjadi 1-1.
Streaming Film Semi Berkualitas NONTON MOVIE XXX CERITA SEX HOT DEWASA