Bercinta Dengan Dosenku
Cerita Sex Hot Dewasa - Terlahir dari keluarga sederhana membuatku menjadi anak yg bisa di
katakan pemalu. Kejadian ini terjadi sewaktu aku masih kuliah. Karena
pada dasarnya aku adalah tipe orang pemalu, maka jarang sekali mempunyai
kawan perempuan, awal ceritanya begini sewaktu ujian tengah semesteran
,dosen pengampuku minta tolong untuk datang kerumahnya selesai
perkuliahan karena dia akan keluar kota.
Baca Juga : Cerita Sex Diperawani Oleh Teman Sekelas Ku
Pada hari yg sudah ditentukan, aku pun datang ke rumahnya sekitar jam
7 malam. Sewaktu itu rumahnya hanya ada pembantu (yg juga masih muda
dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.
Sewaktu aku membuka pintu rumahnya, aku sedikit terbelalak karena dia
memakai gaun tidur yg tipis, Sehingga terlihat payudara yg menyumbul
keluar. Sewaktu aku perhatikan, dia ternyata tak memakai BH. Terlihat
waktu itu payudaranya yg masih tegak berdiri, tak turun. Putingnya juga
terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.
Sewaktu aku sedang memperhatikan Dosen aku itu, aku kepergok oleh
pembantunya yg ternyata dari tadi juga memperhatikan aku. Seketika itu
juga aku menjadi gugup, namun kemudian pembantu itu malah mengedipkan
matanya padaku, dan dgn segera selanjutnya ia memberikan minuman padaku.
Sewaktu ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena
pakaiannya sedikit pendek), dan sama seperti dosen aku ukurannya juga
besar. Kemudian dosenku yg sudah duduk di depan aku berkata, (mungkin
karena aku melihat belahan dada pembantu itu)
“Kamu pingin ya “nyusu” juga ya sama payudara yg sintal..?” Aku pun tergagap dan menjawab,
“Ah… enggak kok Bu..!” Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.” Mungkin karena ia aku anggap bercanda, aku bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!” Tanpa diduga, ia pun mengajak aku masuk ke ruang kerjanya. Sewaktu kami masuk, ia berkata..
“Perjo, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!” Kemudian aku menurut saja, aku lihat punggungnya. Karena tak ada apa-apa, aku bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!” Namun tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dgn tetap membelakangiku.
Aku lihat punggungnya yg begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik
tangan aku ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar hatiku berdebar
tak karuan. Kemudian aku merayapi putingnya, dan benar perkiraan aku,
halamandewasa.com putingnya besar dan masih keras.
Kemudian ia membalikkan badannya, ia tersenyum sembari membuka celana
dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yg
lebat. Kemudian aku berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?” Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”
Karena disuut rangsangan dari badan yg indah, aku ingin juga
merasakan badannya, aku pun tanpa basa-basi langsung mencium dan juga
meremas payudaranya. Aku hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia
membuka pakaian aku, ia pun terbelalak sewaktu ia melihat gagang
kejantanan aku.
“Oh, besar dan panjang..!” Dosenku pun sudah mulai terlihat atraktif,
ia mengulum kemaluan aku hingga biji kemaluanku. Rasanya sungguh tak
terbaygkan.
Baca Juga : Cerita Sex Dengan Istri Temanku
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah diperlakukan seperti ini..!” desah aku.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Aku
juga meremas-remas terus payudaranya, nikmat sekali kata dosen aku.
Kemudian ia mengajak aku untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.
Aku mencoba menjilati kemaluannya , karena menurutku rasanya aneh, aku
mencoba dgn memasukkan jari aku, berharap bisa memberi yg terbaik.
“Ah.. Parjo, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan kemaluanmu..!” katanya. “Baik Bu..!” jawab aku sembari mencoba memasukkan gagang kemaluan aku ke liang senggamanya. “Ah.., ternyata sempit juga..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya aku. “Iya Parjo, suami Ibu jarang bercinta dgn Ibu, karena itu Ibu belum
punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya. Kemudian ia
terus menggelinjang-gelinjang sewaktu dimasukkannya kemaluan aku sembari
berkata,
“Ohh… ohhh… besar sekali kemaluanmu, tak muat ke kemaluanku, ya Parrr..?” “Ah nggak kok Bu..” jawab aku sembari terus berusaha memasukkan gagang keperkasaan aku. Kemudian, untuk melonggarkan lubang kemaluannya, aku pun
memutar-mutar gagang kemaluan aku dan juga mengocok-ngocoknya dgn
harapan dapat melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai
membuka dan gagang kejantanan aku mulai masuk setengah.
“Ohhh… ohhh… Terus Parrr, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon. Sesudah memutar dan mengocok gagang kejantanan aku, akhirnya masuk juga kemaluanku semua ke dalam liang keperempuanannya. “Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yg diikuti dgn teriakannya.
“Oh my good..! Ohhh..!” Aku pun mulai mengocok gagang kemaluan aku keluar masuk. Tak sampai semenit kemudian, dosenku sudah mengeluarkan cairan kemaluannya. “Oh Parjo, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu. Cairan itu juga memudahkan aku untuk terus memaju-mundurkan gagang
keperkasaan aku. Karena cairan yg dikeluarkan terlalu banyak, terdengar
bunyi,
“Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras.
Karena aku melakukannya sembari menghadap ke arah pintu, sehingga
terdengar sampai ke luar ruang kerjanya. Saat itu aku sempat melihat
pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang
meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat
permainan kami).
Oh, betapa bahagianya aku sembari terus mengocok gagang keperkasaan
aku maju mundur di liang kemaluan dosen aku. Aku juga melihat tontonan
gratis ulah pembantunya yg masturbasi sendiri, dan aku baru kali ini
melihat perempuan masturbasi. Sesudah 15 menit bermain dgn posisi aku berada di atasnya, kemudian
aku menyuruh dosen aku pindah ke atas aku sekarang. Ia pun terlihat
agresif dgn posisi seperti itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas badan aku. 15 menit kemudian ia ternyata klimaks yg kedua kalinya. “Oh, cepat sekali dia klimaks, padahal aku belum sekalipun klimaks.” batin aku. Kemudian sesudah klimaksnya yg kedua, kami berganti posisi kembali.
Ia di atas meja, sedangkan aku berdiri di depannya. Aku terus bermain
lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.
Baca Juga : Cerita Sex Kutiduri Istri Yang Kesepian
“Oh.. oh.. Parjo, pelan-pelan Parrr..!” katanya. Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan gagang kemaluan suaminya
hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami klimaks yg
ketiga kalinya. “Ah Parjo, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sembari memuncratkan kembali cairan kemaluannya yg banyak itu.
Sesudah itu ia mengajak aku ke bath-tub di kamar mandinya. Ia
berharap agar di bath-tub itu aku dapat klimaks, karena ia kelihatannya
tak sanggup lagi membalas permainan yg aku berikan. Di bath-tub yg diisi
setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap
badan kami. Karena dosen aku sangat senang diusap payudaranya, ia
terlihat terus-terusan bergelinjang.
Ia membalasnya dgn meremas-remas
buah kemaluan aku menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila
buah zakar diremas-remas dgn sabun). Sesudah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua
mencapai klimaks yg keempat bagi dosen aku dan yg pertama bagi aku. “Oh Parjo, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Sesudah terasa penuh di ujung kepala kemaluan aku, kemudian aku
keluarkan gagang kejantanan aku dan kemudian mengeluarkan cairan lahar
panas itu di atas payudaranya sembari mengusap-usap lembut. “Oh Parjo, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yg dahsyat,
engkau tak cepat klimaks, sehingga aku dapat klimaks berkali-kali. ini
pertama kalinya bagiku Parjo. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku
klimaks sekali saja, kadang-kadang tak sama sekali.”
ujar dosen aku.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut,
dan aku keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba
mengambil pakaian aku yg berserakan di sana. Di luar ruang kerjanya, aku
lihat pembantu dosen aku tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu
sembari memasukkan jari-jarinya ke dalam kemaluannya.
Karena melihat badan pembantu itu yg juga montok dan putih bersih,
aku mulai membaygkan bila aku dapat bersebadan dgnnya. Yg menarik dari
badannya adalah karena payudaranya yg besar, sekitar 36D. Akhirnya aku
pikir, biarlah aku main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah sesudah melihat permainan
aku dgn majikannya.
Aku langsung menindih badannya yg montok itu dgn
sangat bernafsu. Aku mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke
bagian sensitifnya. Aku mencium dan menjilat seluruh permukaan payudaranya dan turun
hingga ke bibir kemaluannya yg ditumbuhi hutan lebat itu. Tak berapa
lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami.
Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat
dari majikannya. Terbukti sewaktu kami sudah 30 menit bermain, kami baru
mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.Oh, ternyata aku sudah bermain seks dgn dua perempuan bernafsu ini
selama satu setengah jam. Aku pun akhirnya pulang dgn rasa lelah yg luar
biasa, karena ini adalah pertama kalinya aku merasakan bercinta dgn
perempuan.
Tamat.
0 comments:
Post a Comment